Sabtu, 07 Mei 2011
[FANFIC] CAN’T I LOVE YOU
Baru Jiyoung menyadarinya bahwa ia ternyata bisa menyukai orang yang selama ini tak pernah dikenalnya dan bahkan tak diketahuinya. Hanya bisa dari jauh Jiyoung mengaguminya. Seorang laki-laki bernama Kyuhyun. Laki-laki yang bisa mendamaikan hati Jiyoung bila ia memandangnya.
“ Jiyoung ayo cepat! nanti kita terlalu sore sampai di rumah.” Teriak Dara.
Jiyoung sama sekali tak bergerak. Tak ada yang tau ia sedang memandang Kyuhyun yang seperti biasa berada di sebuah toko bunga di sebelah tempat lesnya. Memang sejak Jiyoung melihat Kyuhyun datang ke toko itu, saat itu hari pertama lesnya, Jiyoung jadi sangat rajin untuk berangkat les dengan sahabatnya Sandara. Jiyoung sangat kagum pada Kyuhyun yang selalu terlihat sangat bahagia membantu seorang bapak tua yang berjualan di toko bunga itu. Hampir tiap hari Kyuhyun datang ke toko itu. Dan hampir setiap hari juga Jiyoung selalu memperhatikan Kyuhyun dari jauh, meski sampai sekarang Jiyoung tak tau namanya.
“ Jiyoung ayo!” Dara sudah tak sabar dan menarik tangan Jiyoung, “ Kau lihat apa sih?”
“ Apa?..... Oh tidak. Aku tak lihat apa-apa.” jawab Jiyoung.
Jiyoung memang tak pernah menceritakan hal itu pada siapapun.
Suatu saat, saat Jiyoung pulang dari lesnya, “ Jiyoung, aku ingin membeli bunga untuk kakakku. Hari ini dia menerima gaji pertamanya.” Kata Dara.
“ Benarkah?” Jiyoung sangat senang mendengarnya.
“ Bagaimana kalau kau antar aku ke toko bunga itu?” Tanya Dara sambil menunjuk toko bunga yang biasa didatangi Kyuhyun.
“ A…apa? kesana?” Tanya Jiyoung sangat senang dan tak bisa percaya.
“ Ya kesana. Ayo!” kata Dara sambil menarik tangan Jiyoung.
Jiyoung sangat senang akan hal itu. Selama ini dia belum pernah datang ke toko bunga itu. Seperti biasa Kyuhyun memang ada disitu. Jiyoung melihat Kyuhyun sedang membantu penjualnya mengambil bunga yang berada di atas rak yang cukup tinggi. Jiyoung merasa makin mengaguminya. Jiyoung pikir kepribadian Kyuhyun begitu manis, selain wajahnya yang tampan.
“ Ehmm…. pak! berapa harga serangkai bunga itu?” Tanya Dara pada penjualnya sambil menunjuk bunga berwarna Kuning yang berada di samping Kyuhyun.
Setelah tau bunga yang ditunjuk Dara berada disamping Kyuhyun, Jiyoung tak berani melihatnya apalagi melihat Kyuhyun.
“ Oh itu. itu hanya 2000.” Jawab si penjual.
“ Oh baiklah aku beli yang itu. Aku minta serangkai.” Kata Dara sambil tersenyum pada Jiyoung. “ Jiyoung ini murah sekali.” bisik Dara pada Jiyoung. Jiyoung hanya tersenyum bingung sendiri mengatur tingkahnya.
“ Baiklah Kyuhyun. Tolong ambilkan nona ini sarangkai bunga itu!” pinta si penjual. Kini Jiyoung mengetahui namanya.
Sambil tersenyum sangat manis, membuat Jiyoung makin lemas, Kyuhyun langsung mengambilkan bunga tersebut untuk Dara.
“ Ini bunga liar, karena itu ini murah.” Kata Kyuhyun pelan pada Dara dan Jiyoung.
Sesaat Kyuhyun juga memandang Jiyoung. Hal itu sulit dipercaya Jiyoung, hal itu membuat Jiyoung hampir pingsan. Jiyoung tak menyangka ini pertama kalinya Kyuhyun melihat dan bicara pada Jiyoung. Sungguh membahagiakan Jiyoung.
“ Ini uangnya.” Kata Dara.
“ Terima kasih nona. Datang lagi ya..” kata si penjual.
Jiyoung keluar dengan masih mencuri-curi pandang pada Kyuhyun.
Kyuhyun? jadi namanya kak Kyuhyun. Batin Jiyoung sambil tersenyum.
“ Jiyoung kenapa kau tersenyum? Ada apa?” Tanya Dara heran.
“ Tak ada.. tapi terima kasih ya!” Jawab Jiyoung.
“ Terima kasih? untuk apa?” Tanya Dara lagi.
“ Pokoknya terima kasih.” Jawab Jiyoung sambil berlari mendahului Dara.
“ Anak ini…. semakin gila saja….” Dara juga tersenyum, “ Hei Jiyoung tunggu aku!”
Hari ini Jiyoung tak melihat Kyuhyun datang ke toko bunga itu. Jiyoung merasa sedikit kecewa, tapi niatnya kesana untuk les, jadi Jiyoung tetap les dengan senang hati.
“ Jiyoung sekarang aku tak bisa pulang denganmu. Aku ada janji dengan kakakku.” Kata Dara sambil bergegas pergi meninggalkan Jiyoung.
“ Ya. Hati-hati!” teriak Jiyoung.
Jiyoung berjalan perlahan dari gerbang tempat lesnya. Dia berjalan dengan sedikit melamun dan hanya memperhatikan jalan dibawahnya, saat melewati toko bunga, tiba-tiba Jiyoung tertabrak seseorang yang membawa tumpukan keranjang bunga.
Semua keranjang bunga itu berserakan di tanah. Jiyoung dan orang yang menabraknya, juga terjatuh di tanah. Kening Jiyoung tergores keranjang bunga itu dan mengeluarkan sedikit darah.
Setelah menyadari bahwa orang yang menabraknya adalah Kyuhyun, Jiyoung langsung tak berani mendongak ke atas, dia hanya mencoba memunguti semua keranjang bunga itu.
“Maaf. Kau tak apa?” Tanya Kyuhyun.
“ Ti…Tidak papa..” Jawab Jiyoung.
Kyuhyun ikut memunguti keranjang bunganya dan melihat luka di kening Jiyoung dan sangat kaget.
“ Keningmu berdarah. Tunggu sebentar.” Kata Kyuhyun sambil masuk ke dalam toko.
Jiyoung tak berbuat apa-apa selain terus mengumpulkan keranjang bunga itu yang padahal sudah selesai ditumpuk seperti semula.
Kyuhyun keluar dengan membawa obat luka dan bermaksud mengobati luka Jiyoung, “ Maaf aku tak sengaja membuat keningmu terluka.”
Setelah kyuhyun mendekat dan Jiyoung tau apa niatnya, “ Tidak tidak usah.” Kata Jiyoung menolak kebaikan Kyuhyun. “ Aku tak apa. Ini luka ringan.” Jiyoung melangkah pergi.
Kyuhyun menarik tangan Jiyoung dan langsung mengobati lukanya, “ Karena aku kau terluka seperti ini, aku harus melakukan sesuatu. Tak cukup hanya dengan kata maaf.”
Otomatis Jiyoung dengan leluasa bisa memangdang dengan jelas wajah Kyuhyun yang berada dekat di depannya. Jantung Jiyoung serasa akan pergi meninggalkan tempatnya dan berteriak-teriak.
“ Sudah. Lukamu akan cepat sembuh. Sekali lagi aku minta maaf.” Kata Kyuhyun sambil tersenyum.
“ Aku yang tak melihat jalan. I..ini keranjangnya. Terima kasih.” Kata Jiyoung sambil berlari meninggalkan Kyuhyun.
Jiyoung tak bisa berhenti mengingat kejadian itu. Makin hari Jiyoung makin menyukai sosok Kyuhyun. Sampai suatu hari, sepulang Jiyoung dari lesnya.
“ Jiyoung! Kenapa kau?” Dara heran melihat Jiyoung.
Jiyoung sangat kaget melihat Kyuhyun yang sedang membantu penjual bunga itu seperti biasanya, tetapi dia tak sendirian, seorang gadis cantik yang terlihat begitu lembut dan bertolak belakang dengan Jiyoung, bersamanya.
“ Seohyun! Lihat bunga ini kau pasti suka!” Kata Kyuhyun pada gadis itu.
“Ya, tapi kita harus selesaikan yang ini dulu.” Kata Seohyun lembut.
Kyuhyun menghampiri Seohyun dan membantunya memotongi batang-batang bunga. Sesaat kemudian Seohyun mengeluarkan sebuah tissue dari sakunya dan membasuh keringat di kening Kyuhyun. Sungguh adegan yang membuat Jiyoung ingin menangis.
Jiyoung langsung sadar bahwa memang tak seharusnya Jiyoung menyukai Kyuhyun yang tak dikenalnya. Kyuhyun yang juga tak mengenal Jiyoung. Kyuhyun yang punya kehidupan sendiri yang tak diketahui Jiyoung. Sangat tak mungkin jika Kyuhyun juga menyukai Jiyoung. Lagipula pikir Jiyoung, Kyuhyun memang terlalu indah untuknya.
Jiyoung hanya bisa terus berjalan bersama Dara menuju rumahnya dengan hati yang bisa dikatakan patah. Benar-benar sakit yang Jiyoung rasakan di hatinya, mengetahui semua kenyataan itu. Dia rasa mimpinya terlalu tinggi.
Sampai saat ini Jiyoung tak bisa melenyapkan perasaannya pada Kyuhyun. Hingga suatu hari, saat itu Jiyoung pulang les bersama Dara seperti biasanya. Sebuah koin besar berbentuk aneh menggelinding ke tengah jalan.
“ Seohyun, Kenapa kau jatuhkan koinnya?” tanya Kyuhyun pada Seohyun yang terlihat merasa bersalah di sebelahnya.
Setelah Kyuhyun melihat jalan sudah cukup sepi, Kyuhyun menuju ke tengah jalan berusaha mengambil koin tersebut. Namun tiba-tiba saat Kyuhyun masih akan memungut koin itu, sebuah truk yang sangat cepat, datang tanpa Kyuhyun sadari.
Menyadari hal itu, Jiyoung reflex berlari secepat mungkin dan sekuat tenaganya untuk mendorong Kyuhyun ke pinggir jalan, membiarkan dirinya terhenti di tempat Kyuhyun berdiri tadi.
Sekejap, truk itu sama sekali tak bisa mengurangi kecepatan dan membuat tubuh Jiyoung terlempar cukup jauh dari tempatnya berdiri tadi.
Jiyoung sangat senang melihat Kyuhyun menghampirinya dengan sangat cemas. Dia sangat senang bisa menyelamatkan hidup lelaki yang disukainya. Dia tak bisa berhenti melihat wajah Kyuhyun sambil tersenyum bahagia.
Dara sangat kaget setelah membaca buku harian Jiyoung. Ternyata selama ini Jiyoung sangat menyukai lelaki yang selalu datang ke toko bunga di sebelah tempat lesnya.
“ Jiyoung mengapa kau tak memberitauku tentang ini semua? Setidaknya aku bisa membantumu dekat dengannya….” Dara terisak.
Dara memutuskan memberanikan diri untuk memberitahu Kyuhyun. Dara datang ke toko bunga itu keesokan harinya.
“ Kau. Kau bernama Kyuhyun kan?” Tanya Dara tiba-tiba.
“ Ya. Ada apa?” Tanya Kyuhyun heran.
“ Masih ingat gadis yang menyelamatkan hidupmu waktu itu?” Tanya Dara berkaca-kaca karena sedih mengingat Jiyoung.
“ Ya. Kau temannya kan? Bagaimana keadaanya? Waktu itu aku tak diperbolehkan ikut ke rumah sakit. Aku ingin berterima kasih padanya. Dia menyelamatkan hidupku. Aku khawatir dia parah. dan… boleh aku tau namanya?” Kyuhyun senang melihat Dara ada disitu.
“Na…namanya Jiyoung. Ini.” Jawab Dara sambil memberikan buku harian Jiyoung.
“ Apa ini?” Tanya Kyuhyun.
“ Baca saja!” Dara mulai menangis.
Kyuhyun pun membaca buku harian Jiyoung. Kyuhyun tersenyum saat membaca kejadian dia menabrak Jiyoung dan mengobati lukanya. Dan agak kaget membaca kejadian dimana Jiyoung tau Kyuhyun bersama Seohyun.
“ Apa maksudnya ini? Bisa aku bertemu Jiyoung?”
“Ji…Jiyoung meninggal di perjalanan menuju rumah sakit.” Jawab Dara sambil terisak.
“ Apa? Dia meninggal? kenapa kau baru kesini sekarang? kenapa kau biarkan aku tak mengucapkan terima kasih pada orang yang telah menyelamatkan hidupku?” Kyuhyun berkaca-kaca.
“ Ya… aku juga tak tau ternyata kau adalah orang yang sangat berharga baginya. Orang yang sangat dicintainya. Dia tak pernah menceritakannya pada siapapun soal ini. Dia benar-benar menyimpan semua perasaannya sendiri. Seharusnya aku peka akan hal ini.” Kenang Dara, makin banyak air matanya yang jatuh.
Kyuhyun meneteskan air mata mendengar itu semua. Baru ia tau gadis yang rela mati untuk menyelamatkan hidupnya itu ternyata sangat mencintainya. Ia sangat merasa menyesal dengan semua itu. Dia akan selalu ingat wajah tersenyum Jiyoung saat terakhir kali melihatnya.
“ Tapi aku yakin dia pergi dengan bahagia karena bisa menyelamatkan orang yang dicintainya, meski tak ada yang tau akan hal itu.” Kata Dara.
#####
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar