Tampilkan postingan dengan label Park Gyuri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Park Gyuri. Tampilkan semua postingan
Jumat, 05 April 2013
[FANFIC] The Sacrifice (part 5)
Jiyoung mematikan ponselnya dengan berat, sedari tadi Myungsoo menghubunginya. Namun langkahnya terhenti di depan pintu rumahnya, suara Myungsoo terdengar, ''Jiyoung!''
Label:
Infinite,
Iu,
Kang Jiyoung,
Kara,
L,
Park Gyuri
[FANFIC] The Sacrifice (part 4)
''Direktur?'' Jieun bertemu dengan Myungsoo saat ia sampai ke sebuah restoran.
''Jieun? Apa yang kau lakukan disini?'' tanya Myungsoo.
Label:
Infinite,
Iu,
Kang Jiyoung,
Kara,
L,
Park Gyuri
Sabtu, 21 Juli 2012
[JUST FOR FUN] Kpop Idol who faced similar
Label:
Chunji,
Daesung,
Hong Yookyung,
Hoon,
Im Yoona,
Jeongmin,
Jung Jinyoung,
Jungah,
Junho,
Kai,
L,
Lee Boreum,
Lee Hongki,
Minhwan,
Park Bom,
Park Gyuri,
Park Jiyeon,
Ren,
Shin Wonho,
Sulli
Kamis, 12 April 2012
[FANFIC] Angel fall (One Shot)
Sungguh
aneh hidup sebagai bidadari seperti ini, Park Gyuri, telah memilih untuk
menjadi bidadari penolong setelah kematiannya. Dia merasa dia harus melakukan
sesuatu setelah kematiannya itu.
Sabtu, 10 Maret 2012
[FANFIC] Invisible Love (last part)
Tiba-tiba
tulang kering jiyoung terasa sakit lagi. Kali ini dia tak bisa menahannya,
Jiyoung pun terjatuh dengan suara debam yang cukup keras, “Aw!” jeritnya.
Mendadak suara piano itu berhenti.
Kevin mendengar sesuatu itu dan mengampiri Jiyoung yang terus memegangi
kakinya. Seketika, tanpa ada ekspresi terkejut, Kevin bisa mengerti situasinya,
“Kang Jiyoung, apa kau tak pergi ke rumah sakit kemarin?”
Jiyoung mendongak dengan terkejut.
Jiyoung akhirnya menggeleng untuk menjawab pertanyaan Kevin.
Kevin terlihat kesal sekaligus
khawatir. Tiba-tiba Kevin mengangkat tubuh Jiyoung dengan kedua tangannya dan
membawa Jiyoung ke rumah sakit.
Setelah dokter memeriksa Jiyoung. Dokter
menjelaskanya pada Kevin, “Ini seperti halnya luka lama yang terbuka kembali.
Jadi ini bisa lebih parah dari awalnya. Apa pasien melakukan hal yang tak biasa
akhir-akhir ini?”
[FANFIC] Invisible Love (part 1)
Main Cast:
Kang Jiyoung
Kevin Woo
Lee Donghae
Support Cast:
Lee Jieun (IU)
Park Gyuri
Yoo Seungho
Cameo:
Jung Nicole
Jiyoung berjalan dengan semangat. Ini hari pertamanya di
universitas setelah masa ospek. Ya, sekarang dia berdiri di sebuah universitas
seni. Ia mengambil jurusan seni tari. Inilah yang diinginkannya sejak dulu, ia
sudah meyakinkan keluarganya bahwa inilah kemampuan dan minatnya, dia sedang
dalam langkah pertamanya untuk bisa membuktikan pada orang tuanya dan sukses
dengan jalan yang ia pilih sendiri.
Jiyoung melihat senior-seniornya yang sedang berkumpul dan
mencoba materi yang sudah mereka peroleh. Diantaranya mencoba gerakan tari yang
Jiyoung rasa sangat keren. Inilah alasannya mengapa ia menolak mentah-mentah
tawaran appanya untuk masuk ke universitas kedokteran yang menurut Jiyoung
menyeramkan itu. Jiyoung tidak menyukai dunianya yang sekarang, dia mencintainya.
Jiyoung mengelilingi universitas itu sepuas mungkin, ia
bahkan tak bisa menghentikan senyumnya. Ia jadi terlihat sedang tersenyum pada
semua orang. Jiyoung agak heran saat tiba-tiba semua orang yang berpapasan
dengannya tersenyum padanya.
Jiyoung sampai di fakultasnya. Ia melihat gedung itu dari
ujung ke ujung lainnya. Dia terlihat sangat puas dan mantap dengan
keputusannya. Dia memasuki gedung itu semua orang didalamnya terlihat sangat
percaya diri memperagakan setiap gerakan. Dia juga sangat senang saat melewati
ruangan latihan. Dia bergumam senang saat melihat kaca disekeliling dinding
ruang itu.
Setelah dia merasa puas, dia berniat menuju kafe universitas
untuk menemui satu-satunya teman yang ia miliki saat ini. Namun sebelum sampai
di gerbang fakultas, Jiyoung menabrak seseorang dan langsung meminta maaf,
“Jwe..jwesonghamnida seongsaenim…” katanya melihat pria yang dia pikir seorang
pengajar itu.
[FANFIC] Always Keep Your Eyes Closed (the sequel of Keep Your Eyes Closed)
Cast:
Park Gyuri
Cho Kyuhyun
Sudah setahun lamanya Gyuri merasakan penyesalannya yang
mendalam. Gyuri sudah menjumpai musim gugur lagi. Dia tetap pada komitmennya
untuk menutup mata dan hatinya. Setelah dia lulus dari universitas itu, dia tak
pernah lagi berurusan lagi dengan masalah universitasnya termasuk tentang
Jinhyuk ataupun Jiyoung yang masih berada di tahun ke duanya di universitas.
Terkadang Gyuri hampir tak kuasa menahan tangisnya di
malam-malam tertentu. Merasakan berat hatinya yang berusaha melupakan Jinhyuk,
kenyataannya adalah Gyuri masih belum bisa melupakan lelaki itu.
Saat ini Gyuri sudah bekerja di sebuah kantor desain interior
cukup terkenal, kemampuan mendesainnya sudah sangat diakui oleh perusahaan itu,
Gyuri juga sedikit tertolong dengan kesibukannya mendesain interior itu, karena
kantornya sudah ingin mempromosikannya untuk naik jabatan, cukup cepat memang
kenaikkannya.
***
[FANFIC] Keep Your Eyes Closed
Park Gyuri
Choi Jinhyuk
Support Cast:
Kang Jiyoung
Cho Kyuhyun
Terus memperhatikannya dari titik terjauh yang ia bisa. Tak
berani mendekat. Meski semua orang bilang gadis itu terlalu dingin, Jinhyuk tak
peduli. Entah mengapa di mata Jinhyuk gadis itu selalu terlihat hangat dan
manis.
Ya, Jinhyuk memang sangat menyukainya.
Sudah lama, lama sekali sejak mereka berdua memasuki universitas ini 4 tahun
lalu. Ini adalah tahun terakhir mereka di universitas. Jinhyuk mulai dihantui
oleh perasaan takut akan penyesalan, namun dia tetap bergeming tak berani
mengenal gadis itu lebih jauh.
Park Gyuri. Gadis yang dingin namun
cantik ini memang selalu tak mempunyai teman. Sudah sangat sering ia tahu
pemuda bernama Choi Jinhyuk itu memandanginya dalam diam 4 tahun ini. Bahkan
mungkin Gyuri juga mulai menyukainya, namun Gyuri lebih memilih menutup mata
dan hatinya. Karena Gyuri pikir Jinhyuk tak menyukainya, sama seperti semua
orang yang tak menyukainya.
***
Kamis, 28 Juli 2011
[FANFIC] Only Look At You (Behind Story)
Seorang lelaki tersenyum-senyum sendiri saat mengetahui seorang gadis memandanginya dari kejauhan. Dia berusaha tak ketahuan saat gadis itu melihatnya.
“Apa dia menyukaiku?” pertanyaan itu muncul dalam benaknya.
Dia tak mempedulikan sekitarnya dan sibuk memperhatikan gadis yang sebenarnya cantik jika dia memperhatikan penampilannya itu. Tingkahnya benar-benar aneh, namun dia menyukai tingkah itu.
Hingga datang seorang gadis lain yang berusaha memergokinya dan menggodanya. Khawatir membuat gadis tadi malu di depan temannya, lelaki bernama Kim Hyunjoong ini menghindar. Hingga membuat gadis teman gadis tadi tak bisa menemukan apa yang sedang ia lihat tadi.
Hyunjoong hanya bisa tersenyum mengingat tingkah laku gadis yang tak ia ketahui namanya itu.
***
Minggu, 24 Juli 2011
Selasa, 10 Mei 2011
[FANFIC] Love Me Just Like You Did ( The sequel of “Destiny”)
Aku selalu bahagia melihatnya tersenyum. Dia yang telah menyelamatkan hidupku. Dia yang telah begitu lama mencintaiku tanpa aku tau sedikitpun. Kini aku yang lebih mencintainya, meski aku tau dia sama sekali tak mengingatku sekarang. Aku akan membuka lembaran baru di hidupnya. Aku akan terus mencintainya seperti yang ia lakukan padaku sebelumnya.
***
Donghae begitu senang melihat Gyuri tertawa lepas seperti sekarang ini. Apalagi karena dia Gyuri tertawa. Meski dia merasakan sakit di pantatnya akibat terpeleset dan jatuh.
“ Ajushi…” Gyuri tertawa lepas sambil masih memegang mangkuk supnya, “ Pasti asyik sekali bisa jatuh sekeren itu. Hahahahaha!”
Donghae tersenyum. Dia berdiri sambil terus menatap Gyuri.
“ Sakit?” tanya Gyuri, dia masih terus tertawa.
“ Sedikit.” Jawab Donghae, “ Tapi kau tau sendiri aku orang yang kuat.”
“ Kau membuat perutku sakit karena menertawakanmu.” Kata Gyuri.
Donghae tersenyum lagi lalu keluar dari ruang tempat Gyuri di rawat di rumah sakit besar itu. Donghae baru akan membuang sampah plastic yang digenggamnya saat dokter baru Gyuri menghampirinya.
“ Bagaimana menurutmu keadaan Gyuri?” tanya Dokter Hangeng.
“ Aku rasa dia semakin membaik. Pusingnya sudah sedikit berkurang aku rasa.” Jawab Donghae datar.
“ Baiklah. Aku akan memeriksanya.” Kata Dokter hangeng lalu masuk ke dalam ruang Gyuri.
Donghae merasakan sedikit kejengkelan dengan kedatangan Dokter baru Gyuri itu. Donghae merasa Gyuri terlalu dekat dengan Dokter itu. Dia benar-benar tak menyukainya.
***
Pagi ini Seungyeon datang bersama Eunhyuk seperti biasa. Mereka tak pernah absen untuk datang menjenguk Gyuri walau hanya sebentar.
“ Gyuri anyeong!” sapa Eunhyuk dengan keceriaannya yang biasa.
“ Anyeong!” balas Gyuri dengan gembira. Ia merasa senang orang-orang yang disebut temannya datang menemuinya, meskipun dia sama sekali tak ingat siapa sebenarnya mereka.
“ Bagaimana perasaanmu hari ini?” tanya Seungyeon.
“ Baik.” Jawab Gyuri singkat.
“ Donghae oppa merawatmu dengan baik kalau begitu.” Lanjut Seungyeon.
“ Ajushi maksudmu?” tanya Gyuri.
“ Ya! Sampai kapan kau panggil aku ajushi?” tanya Donghae yang baru masuk ke ruangan Gyuri.
Eunhyuk tertawa mendengarnya, ia sadar ini karena ulahnya.
“ Eunhyuk-ah! Kau benar-benar gila! Berani-beraninya kau memanfaatkan ingatan Gyuri yang sedang tak stabil?” Donghae tak terima.
“ Mianhae Donghae-ah… tapi bukankah itu menyenangkan?” kata Eunhyuk menahan tawa.
“ Tapi kau benar seorang ajushi kan?” tanya Gyuri pada Donghae. “ Eunhyuk oppa benar kan?”
“ Aniyo! tentu saja tidak! Sudah kubilang berapa kali? Aku ini kekasihmu!” balas Donghae.
“ apa karena alas an itu kau menciumku waktu itu?” tanya Gyuri.
“ Mwo? Kau sudah menciumnya?” tanya Eunhyuk pada Donghae yang mendadak salah tingkah.
“ Ne. weyo? Aku memang kekasihnya kan?” bela Donghae.
“ Sudahlah ajushi… jangan memaksakan kenyataan. Jika kau bukan kekasihku, mengaku saja…” kata Gyuri.
Seungyeon hanya bisa tertawa melihat semua kejadian ini. “ Kalian benar-benar gila meributkan hal seperti itu.”
“ Gyrui-ah…” sahut Donghae, “ Sungguh, aku kekasihmu.”
“ Ne, terserahlah.” Kata Gyuri menganggapnya angin lalu.
“ Dasar Eunhyuk gila!” teriak Donghae.
Eunhyuk hanya bisa melanjutkan tawanya.
***
Sekali lagi Donghae melihat sesuatu yang tak ingin dilihatnya. Pemandangan Gyuri tertawa bahagia bukan karenanya melainkan karena dokter Hangeng, membuatnya bersedih.
“ Gyuri-ah! Banyak-banyaklah makan, apa kau kira dengan banyak melamun bisa membuatmu cepat sembuh?” tanya Dokter Hangeng.
Gyuri tertawa, “ Ne, aku rasa melamun bisa membawa banyak kebaikan.”
“ Itu benar-benar pemikiran yang gila kalau begitu.” Sahut Hangeng.
“ Aku gila?” tanya Gyuri heran, dia masih tertawa.
Tiba-tiba Hangeng menyentuh dahi Gyuri sambil berpikir dengan wajah serius. “ Ne, panasmu berlebihan. Kau gila.”
Tawa Gyuri makin meledak setelah mendengar perkataan Hangeng.
“ Dokter! Kau lebih terlihat seperti pelawak.” Sanggah Gyuri.
“ Tertawalah sepuasmu kalau begitu.” Balas Hangeng sambil tersenyum.
Donghae menghindari pemandangan ini. Dia berjalan tak tentu arah sambil berkata pada dirinya sendiri, “ Aku rasa aku tau bagaimana perasaanmu selama ini Gyuri. Sebegini sakitnyakah yang kau rasakan saat kau melihatku bersama gadis lain? Harusnya aku mengenalmu sejak dulu.”
***
“ Gyuri-ah! Kau senang sekali ya jika Dokter itu datang?” tanya Donghae sebelum berangkat ke universitasnya.
“ Dokter?” tanya Gyuri heran. “ Hangeng oppa maksudmu?”
“ Hangeng oppa?” Donghae kecewa mendengar kenyataan ini. “ sudah sedekat itukah kau dengannya?”
“ Apa karena aku memanggilnya oppa? Dia yang menyuruhku memangiilanya seperti itu agar tak canggung.” Jelas Gyuri.
“ Dan kau suka.” Tambah Donghae. Wajahnya masam.
“ Suka? Kenapa harus suka?” Gyuri tak mengerti maksud Donghae.
“ Kau suka kan dekat dengannya? Kau suka kan dia selalu memperhatikanmu?” tanya Donghae.
“ sebenarnya apa maksudmu?” Gyuri makin heran dengan Sikap Donghae.
“ Sudahlah lupakan saja!” kata Donghae lalu pergi.
***
Malam ini Seungyeon menggantikan Donghae yang mendadak sakit menjaga Gyuri di rumah sakit.
“ Gyuri-ah! Kapan kau bisa pulang? Apa Doktermu tak memberitahumu?” tanya Seungyeon sambil mengupaskan apel untuk Gyuri.
“ Dia bilang, aku sudah cukup sehat untuk pulang. Tapi aku tak tau kapan tepatnya. Kau tau kan betapa gilanya aku jika harus berada disini?” Gyuri mengambil potongan apel yang disodorkan Seungyeon. “ tapi..”
“ tapi apa?”
“ Aku bahkan tak ingat rumahku.” Jawab Gyuri. “ apa kau tak merasa aku agak memaksa untuk akrab denganmu?”
“ Ne, arasso.” Kata Seungyeon prihatin. “ maka dari itu, kami sebagai temanmu ingin membantumu mengingat semuanya.”
“ gomawo.”
“ Gyuri-ah! Bagaimana soal Donghae oppa?” tanya Seungyeon tiba-tiba.
“ Ajushi? Weyo?”
“ Berhentilah memanggilnya ajushi… dia tak menyukainya.”
“ mianhae, itu sudah terpaku dari awal.” Sangkal Gyuri.
“ APa kau sama sekali tak ingat dia?” tanya Seungyeon mencoba memancing ingatan Gyuri yang hilang.
“ Aniyo.” jawab Gyuri singkat.
“ Atau kau tak punya sedikitpun perasaan padanya?”
“ Aniyo.” jawab Gyuri lagi. Dia benar-benar jujur mengenai itu semua.
“ Dia bilang padaku, ia sedih akhir-akhir ini.” Jelas Seungyeon.
“ Ne, arasso. Itu sejak Dokter Hangeng datang. Sikap Ajushi jadi aneh.”
“ Dokter Hangeng? Dokter barumu itu?”
“ Ne, itu wajar ajushi memang sedikit terganggu kan pikirannya?” kata Gyuri.
“ Jangan bilang kau dekat dengan Dokter Hangeng!” Terka Seungyeon.
“ Ne, kami teman aku rasa. Dia menyenangkan.” Jawab Gyuri.
“ Gyuri-ah.. pantas saja Donghae oppa sedih. Kau tau kan dia memang kekasihmu. Dia sangat mencintaimu.” Kata Seungyeon berusaha memperjelas keadaan.
“ Kekasih? Tapi… kenapa sampai sekarang aku masih tak yakin ya?” tanya Gyuri.
“ Bukan tak yakin. Kau hanya tak ingat.” Sangkal Seunyeon.
“ Ne, terserahlah…”
***
Donghae terkejut dengan kedatangan tiba-tiba Dokter Hangeng di sampingnya. “ Kau Donghae kan?” tanya Hangeng.
“ Ne. weyo?”
“ Aku ingin bicara soal Gyuri.” Jawab Hangeng.
“ memang ada apa?” tanya Donghae malas.
“ Seperti yang bisa kau lihat, kesehatannya semakin membaik. Tak lama lagi dia bisa pulang.” Jawab Hangeng.
“ Kapan pastinya?” tanya Donghae.
“ Dua hari lagi aku rasa bisa.”
“ Lalu, apa ada yang lain?” tanya Donghae lagi. Dia ingin cepat pergi.
“ Ne, soal masalah kejiwaan Gyuri. Apa benar kau kekasihnya?”
“ N..Ne, weyo?” Donghae ragu.
“ Aku memang tak tau masa lalu Gyuri, tapi sepertinya dia punya luka yang begitu besar dulu. Dan aku rasa itu menyangkut dirimu.” Jelas Hangeng.
“ Apa maksudmu?”
“ aku rasa dia ingin melupakanmu. Aku sudah menelitinya, jika dia mencoba mengingat tentangmu, sakit kepalannya akan semakin parah. Tapi tidak dengan masalah ingatan untuk teman-temannya.”
“ Apa kau ingin aku menghindar?” Donghae tersinggung.
“ aniyo.. bukan begitu maksudku. Tapi, coba kau cari permasalahan itu, ini untuk kebaikan Gyuri. Jika memang ada masalah, kau harus selesaikan itu secepatnya.” Kata Hangeng mencoba membenarkan.
“ Ne, arasso. Tapi dokter yang lama bilang, amnesianya permanen. Apa menurutmu ingatannya bisa kembali?”
“ Aniyo, dia memang mengalami amnesia permanen.” Jawab Hangeng, meyurutkan semangat Donghae.
“ Kau memang tak tau. Masalah Gyuri di masa lalu memang sangat berat.” Gumam Donghae.
“ Ne, aku rasa memang begitu. Karena itu, hanya kau yang bisa membantunya.” Kata Hangeng. “ ya sudah kalau begitu, mianhae aku menyita waktumu.” Hangeng pun pergi meninggalkan Donghae sendiri.
Donghae melihat sosok dokter Hangeng menjauh. Dia terus bergumam, “ AKu tak sekuatmu Gyuri… aku tak tahan melihatmu dekat dengan lelaki lain. Bagaimana caramu mengatasi perasaanmu saat melihatku bersama gadis lain?”
***
Hari ini adalah hari kepulangan Gyuri. Gyuri merasa tak nyaman berada di kamarnya. Dia terlanjur suka tinggal di kamar rumah sakitnya. Gyuri selalu mencoba bersikap sayang pada dua orang tuanya yang selalu terlihat khawatir. Meski dia masih sering merasakan sakit kepalanya, dia terus mencoba mengingat semuanya, tapi hasilnya nihil.
Hari ini Seungyeon dan Eunhyuk datang ke rumah Gyuri untuk menyambut kepulangan Gyuri. Walau sebenarnya mereka tau Gyuri merasa sangat tak nyaman, mereka mencoba bersikap segembira seperti biasanya.
“ Gyuri biasakan saja kau tinggal disini. Ini rumah aslimu.” Bisik Seungyeon pada Gyuri yang sedang kebingungan membuka-buka lemarinya.
“ Seungyeon-ah,” panggil Eunhyuk. “ Apa Gyuri tak punya buku catatan atau diari? Mungkin dengan membacanya, bisa sedikit membantu Gyuri.”
“ Aniyo, Gyuri bukan gadis seperti itu. Dia tak suka menulis. Dia sendiri sudah sibuk dengan kemampuannya selama ini.” Jawab Seungyeon.
“ Lalu… apa kau tau dimana Donghae?” tanya Eunhyuk. “ kenapa dia tak datang?”
“ Mollayo. Aku juga heran.” Jawab Seungyeon.
“ Bisa kalian beritau aku dimana biasanya aku menghabiskan waktu dirumah ini?” tanya Gyuri yang tiba-tiba bergabung dengan pembicaraan Seungyeon dan Eunhyuk.
“ Kurasa kau suka menghabiskan waktumu di kamarmu ini. Setauku kau memang lebih suka berkurung diri di sini. Kau selalu berada di sini saat aku datang kerumahmu.” Jelas Seungyeon.
“ Chincaro? Tapi aku rasa memang ruangan ini cukup nyaman.” Kata Gyuri sambil duduk di tempat tidurnya.
“ Gyuri-ah…” panggil Eunhyuk.
“ Ne?” Gyuri menoleh.
“ Apa kau tidak mencari Donghae?” tanya Eunhyuk ragu.
“ Ajushi? Untuk apa?” tanya Gyuri.
“ Michyeoso?” Eunhyuk melebarkan matanya. “ Dia… diakan kekasihmu.”
“ Oh ne, dimana dia?” tanya Gyuri mencoba menghadapi kenyataan.
“ Kami juga tak tau sebenarnya. Apa dia tak mengatakan sesuatu padamu?” kata Eunhyuk.
“ Aniyo, Tapi… Hangeng oppa yang mengatakan sesuatu padaku.”
“ Mwo? Dokter Hangeng?” Eunhyuk terbelalak.
“ Ne, dia bilang dia akan sering mengunjungiku.” Jawab Gyuri senang.
“ Gyuri-ah.” Seungyeon berkata dengan khawatir. “ apa kau… apa kau menyukai Dokter Hangeng?”
“ Menyukai?” Gyuri tertawa. “ Dia baik, kurasa dia menyenangkan. Ne, aku suka padanya. Tapi hanya sebatas suka sebagai pasien.”
“ Dokter itu bukankah sudah tua?” bisik Eunhyuk pada Seungyeon untuk menghindari jangkauan dengar Gyuri.
“ Sayangnya tidak. Dia masih muda.” Jawab Seungyeon, dia juga berbisik. “ itulah yang membuat Donghae oppa sedih akhir-akhir ini.”
“ Donghae sedih? Cemburu maksudmu?” tanya Eunhyuk.
“ Ne, aku rasa begitu.”
“ Sedekat itukah Gyuri dengan dokter itu?” tanya Eunhyuk lagi.
“ memang begitu sepertinya. Aku sering melihat mereka berbincang bahkan bercanda. Lihat saja! Gyuri menyukainya kan?” jelas Seungyeon.
“ Kasihan sekali Donghae… dia harus merasakan apa yang dirasakan Gyuri sebelumnya… apa ini balasan untuknya?”
“ Apa Donghae oppa melakukan kesalahan? Selama ini kan Donghae oppa memang tak mengenal Gyuri sedikitpun.”
“ Mollayo..” jawab Eunhyuk sambil memperhatikan tingkah Gyuri.
***
Setelah tiga hari Gyuri tinggal dirumahnya, dia sudah terbiasa dan merasa nyaman dengan keadaan rumahnya. Dan hari ini Gyuri merasa senang dengan kunjungan Hangeng.
Mereka berdua berbincang dihalaman rumah Gyuri saat kedua orang tua Gyuri pergi.
“ Kau merasa nyaman di rumahmu ini?” tanya Hangeng.
“ Ne, disini nayaman sekali. Aku menyukai tempat ini.” Jawab Gyuri sambil tersenyum senang.
“ Kau sudah terlihat bahagia. Apa masalahmu dengan Donghae sudah selesai?”
“ Mwo? Masalah apa?” tanya Gyuri heran.
“ apa Donghae tak mengatakan sesutau padamu?” Hangeng juga heran.
“ Aniyo, aku tak pernah bertemu dengannya sejak pulang dari rumah sakit.” Jelas Gyuri.
Hangeng tak berkata apa-apa. Dia hanya berpikir.
“ Weyo?”tanya Gyuri yang melihat Hangeng melamun.
“ aniyo, tak ada.” Jawab Hangeng lalu tersenyum.
***
Donghae sudah tak tahan tak bertemu Gyuri selama itu, usahanya untuk menjauhi Gyuri tak berhasil sama sekali. Dia memutuskan untuk mengunjungin Gyuri dirumahnya. Tapi sesuatu yang mengejutkan menyapanya saat dia akan memasuki pagar rumah Gyuri. Dia melihat Gyuri dan Hangeng berpelukan. Dia tak bisa lagi berpikir jernih, yang bisa dia rasakan saat ini hanyalah sakit dihatinya. Dia tak menyangka sudah sedekat itu mereka. Donghae merubah arahnya untuk kembali pulang. Dia tak jadi menemui Gyuri hari ini. Dia menyesal telah datang hanya untuk melihat kejadian itu.
***
Eunhyuk mengahampiri Donghae saat bertemu di universitas mereka. “ Donghae anyeong!”
“ Anyeong.” Jawab Donghae muram.
“ Kemana saja kau selama ini? Kenapa kau tak pernah terlihat dirumah Gyuri?” tanya Eunhyuk.
“ aku rasa… aku memang tak pantas menyukainya… apalagi mengunjunginya seperti itu.” Jawab Donghae.
“ Mwo? Maskudmu kau menyerah? Kau ingin menjauhi Gyuri? Berarti perasaanmu padanya tak sungguh-sungguh kan?” Eunhyuk meninggikan suaranya.
“ aniyo… aku benar-benar menyukainya. Aku mencintainya. Tapi…” sangkal Donghae.
“ Apa masalah Dokter itu?” terka Eunhyuk.
“ aku rasa hubungan mereka sudah semakin jelas.” Jawab Donghae.
“ Mwo? Secepat itu kau menyimpulkan?” tanya EUnhyuk. “ Gyuri memang menyukai Dokter itu, tapi hanya sebagai pasien. Dia sendiri yang menjelaskan ini padaku dan Seungyeon.”
“ Apa seorang pasien harus berpelukan dengan dokternya?” tanya Donghae, kesabarannya hilang.
“ Berpelukan?”
“ Ne, kemarin aku melihatnya. Mereka berpelukan di halaman rumah Gyuri.” Jelas Donghae.
“ Kau ke rumah Gyuri?” Eunhyuk terkejut.
Donghae hanya mengangguk.
Eunhyuk menggeleng-geleng tak jelas, dia berpikir keras lalu meninggalkan Donghae yang bingung.
Eunhyuk mencari Seungyeon dan memberitau semuanya. Itu juga membuat Seungyeon terkejut.
“ Oppa, tenang saja… aku akan segera menemui Gyuri dan menanyakan ini semua.” Kata Seungyeon semangat.
***
Pedih dirasahakan Donghae mengetahui kenyataannya dengan Gyuri. “ Apa aku memang tak ditakdirkan bersama Gyuri?” gumamnya. Walaupun dia mencoba menerima kenyataan Gyuri dekat dengan Hangeng dan ingin menjauh dari Gyuri. Dia tak bisa melakukannya. “ Aku harus mempertahankan perasaanku pada Gyuri dan perasaan Gyuri sebelumnya padaku.”
Donghae datang kerumah Gyuri mala mini. Ia hanya bertekad untuk mempertahankan perasaannya. Bahwa dia sangat mencintai Gyuri. Tapi lagi-lagi kekecewaan membanjiri hatinya, dia melihat Hangeng tengah bersama Gyuri malam ini. Namun, Donghae berusaha menguatkan hatinya dan berjalan masuk.
Saat Donghae mendekat, dia sangat terkejut mendengar perkataan Hangeng, “ Gyuri-ah.. aku sudah terlanjur menyukaimu….”
Donghae tak bisa melihat reaksi Gyuri karena Gyuri membelakanginya. Api dalam hati Donghae berkobar. Dia merasakan kejengkelan yang mematikan. Tapi dia tak bisa melakukan apa-apa.
“ Oh, Donghae anyeong!” kata Hangeng tiba-tiba setelah mengetahui keberadaan Donghae.
“ A…anyeong.” Balas Donghae berusaha seperti tak mendengar apa-apa.
“ Kalau begitu aku pulang dulu. Ini sudah malam.” Kata Hangeng sambil berdiri dari duduknya. “ Gyuri-ah… aku mohon ingat perkataanku barusan!”
Hangeng pun pergi. Donghae dan Gyuri tetap pada posisi semula. Merek atak saling bicara. Hingga akhirnya Donghae memberanikan diri duduk di sebelah Gyuri dan melihat ekspresi wajah Gyuri yang sebenarnya.
Donghae telah melihat wajah Gyuri, dia sedikit heran dengan ekspresi wajah Gyuri yang biasa saja.
“ Gyuri-ah…” kata Donghae ragu. “ Dia menyukaimu kan?”
Gyuri tak mengatakan apa-apa, dia hanya terus memperhatikan Donghae dengan wajah yang kini berubah seakan marah.
“ Gyuri-ah?” kata Donghae lagi. “ apa kau juga menyukainya?”
Kali ini Gyuri memalingkan muka lalu berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu masuk rumahnya.
Donghae tak menyangka Gyuri akan bersikap seperti ini. Dia yakin, Gyuri telah membencinya, walau di tak tau apa penyebabnya. Atau mungkin Gyuri juga menyukai Hangeng dan tak ingin bertemu Donghae yang selalu mengaku kekasihnya. Donghae akhirnya berteriak, “ Gyuri-ah. Mianhae… aku benar-benar mencintaimu… tak bisakah kau mencintaiku seperti yang telah kau lakukan?”
Gyuri tak mempedulikannya dan membanting pintu dibelakangnya.
***
Cukup sudah, cukup sudah semua usaha Donghae selama ini. Dia tau seperti apa perasaan Gyuri padanya sekarang. Dia terus berpikir bahwa semua yang ia lakukan selama ini sia-sia. Dia yang bodoh telah melewatkan Gyuri sebelumnya. Dia benar-benar menyesal tak mengenal Gyuri sejak awal.
Donghae terkejut dengan kedatangan Seungyeon. “ Oppa! Apa yang sebenarnya kau lakukan?”
Donghae hanya menoleh.
“ Oppa! Michyeoso?” teriak Seungyeon. “ Kenapa kau menjauhi Gyuri begitu saja? Apa kau lupa bagaimana Gyuri mencintaimu sebelum ini? Ini hanya masalah ingatan!”
“ Ne, ini hanya masalah ingatan. Dan perasaannya padaku sirna bersama ingatannya.” Gumam Donghae.
“ ANiyo oppa! Aniyo!” Seungyeon mengguncang pundak Donghae. “ kau harus tau dia tak menyukai Dokter Hangeng. Dan kau harus tau saat itu, mereka tak berpelukan, Dokter Hangeng hanya sedang menolong Gyuri yang hamper terjatuh. Itu saja. Donghae Oppa! Kau harus pertahankan perasaanmu padanya!”
Donghae menoleh lagi dan berkata, “ Tapi semua sudah terlambat. Hangeng sudah menyampaikan perasaannya pada Gyuri. Dan kurasa Gyuri menerimanya untuk menghindariku.”
“ Andwe! Kau keliru.” Seungyeo dengan tak sabar mengeluarkan ponselnya dan menekan keypadnya beberapa kali. “ Ini, dengar sendiri penjelasan Dokter Hangeng!” Seungyeon mengulurkan ponselnya.
Mau tak mau Donghae mengambilnya lalu bicara, “ Yeo…yeobusaeyo?”
“ Donghae-ah..” suara Hangeng menjawab. “ Kau yang dicintainya. Aku hanya lelaki yang baru saja masuk ke dalam kisah hidupnya yang sudah berkarat. Dia mencintaimu. Lagi. Seperti yang telah ia lakukan.”
Donghae terbelalak mendengar semuanya. Dia tak menyangka semua itu bisa terjadi begitu cepat tanpa sepengetahuannya.
Donghae mengenbalikan ponsel Seungyeon dalam keadaan bingung. Dia masih berpikir keras.
“ Oppa! Sudah cepat temui Gyuri sekarang Juga!” kata Seungyeon bersemangat.
Donghae pun segera menemui Gyuri di rumahnya. Saat Donghae sampai, Gyuri tengah duduk di kursi meja belajar di kamarnya.
“ Gyuri!” panggil Donghae dengan nafas yang tersengal-sengal.
Gyuri seketika menoleh dan terkejut melihat Donghae. Tapi, lagi-lagi dia memalingkan wajahnya.
“ Gyuri-ah!” Donghae berlutut di samping Gyuri. “ Jebal… cintai aku seperti yang telah kau lakukan!”
Gyurii menoleh dengan pandangan marah, “ Kemana saja kau selama ini? Kenapa kau tak pernah menemuiku? Kau pikir aku senang sibuk mememikirkanmu yang tiba-tiba menghilang? Kau mau pergi bergitu saja setelah membuatku terlanjur menyukaimu?”
Donghae tersenyum lalu memeluk Gyuri dengan erat.
Gyuri masih meneruskan perkataannya, “ Kau kira aku tidak mengkhawatirkanmu? Kau piker aku suka saat Hangeng oppa menyatakan perasaannya di hadapanmu? Apa kau piker aku tak memikirkan perasaanmu? Tega sekali kau pergi setelah menunjukkan kasih sayangmu?”
“ Ne…” Donghae tersenyum bahagia. “ mianhae…… Saranghae….”
Gyuri melanjutkan perkataannya sambil melepas pelukan Donghae, membuat Donghae terkejut, “ Satu hal yang kau kau tau! Meski aku lupa akan semuanya, dan bahkan mungkin aku lupa kau kekasihku.. sekarang aku telah mencintaimu. Lagi….” Gyrui tiba-tiba mencium Donghae yang terbelalak senang.
Tiba-tiba Donghae melepas ciuman Gyuri dan berkata, “ Sebenarnya aku memnag bukan kekasihmu.”
“ Mwo?” Tanya Gyuri kaget.
“ Tapi sekarang itu benar-benar terjadi.” sambung Donghae tersenyum lalu balik mencium Gyuri.
THE END
Sabtu, 07 Mei 2011
[FANFIC] Destiny
Saat ini betapa sedihnya hati Gyuri melihat lelaki yang disukainya bersama dengan kekasihnya. Tak lama, Sunye kekasih Donghae pergi setelah memberi kecupan di kening Donghae. Suatu hal yang membuat Gyuri makin sedih. Tapi inilah yang dilakukannya selama ini. Selalu menahan perasaanya pada Donghae dan memendamnya, berusaha menghilangkannya. Meskipun dia tau dia tak bisa menghilangkan perasaannya pada Donghae.
Sunye pergi dengan senyum yang dibalas oleh Donghae. Wajah mereka terlihat begitu bahagia. Mereka memang saling menyayangi. Semua orang di universitas ini tau betapa sulitnya Donghae mendapatkan Sunye. Dikarenakan orang tua Sunye yang bermusuhan dengan orang tua Donghae.
Saat ini mereka sedang berada di stadium basket universitas. Mereka sedang melihat jalannya latihan basket tim kebanggaan mereka, yang termasuk didalamnya Siwon, satu-satunya lelaki yang menyukai Sunye selain Donghae.
Tiba-tiba, hal yang biasa terjadi pada Gyuri, kini terjadi, Gyuri melihat dalam pikirannya, sebuah bola basket menjatuhi Donghae yang sedang berdiri di tepi pagar pembatas penonton dan arena basket.
Gyuri pun segera berlari menghampiri Donghae sambil mendorongnya, “ Jangan berdiri disini! Bola basket tak punya mata, mereka tak bisa memilih tempat mereka mendarat.” Gyuri sama sekali tak melihat wajah Donghae lalu pergi.
Donghae hanya menurut karena masih tak tau apa-apa. Tiba-tiba, benar saja sebuah bola basket mendarat dengan keras di tempatnya baru saja berdiri tadi.
“ Wow!” gumam Donghae sambil tersenyum pada dirinya sendiri. Dia melihat punggung Gyuri yang terus menjauh darinya. Berpikir tentang kehebatan gadis yang bahkan tak dikenalnya itu.
***
“Kau baru saja menolongnya lagi kan?” tanya Seungyeon saat Gyuri tiba di kelasnya.
“ mwo? Apa maksudmu?” tanya Gyuri balik.
“ Kau baru saja menolong Donghae oppa kan? Jangan berkelak lagi! Kau memang menyukainya.” Seungyeon terlihat serius.
“ apa menolong orang harus karena menyukainya?” Gyuri mulai malas dengan pembahasan ini.
“ Gyuri-ah! Aku ini sahabatmu! Ceritakan semuanya padaku!” bentak Seungyeon.
“ Seungyeon-ah… sudahlah jangan bahas ini lagi. Aku sedang pusing.” Kata Gyuri jujur.
“ Aish… kau ini!” Seungyeon kesal. “ Kau terlalu sering melihat ke dalam pikiranmu! Tak heran kalau kau sering pusing.”
Tiba-tiba orang yang tak diharapkan datang begitu saja menambah kepusingan Gyuri. “ Gyuri-ah! Bagaimana kau sudah bisa melihatku dalam pikiranmu? Apa aku akan memenangkan taruhan itu nanti?” tanya Eunhyuk, wajahnya berbinar-binar.
“ Oppa… kenapa kau datang disaat yang tak tepat?” tanya Gyuri. “ Aku benar-benar pusing sekarang.”
“ ayolah Gyuri… jebal…” Eunhyuk memelas.
Gyuri pun tak bisa menolaknya. Sejenak Gyuri membisu dan terdiam, dia sedang melihat ke dalam pikirannya.
“ Gyuir-ah! Eotokhanya?” tanya Eunhyuk setelah melihat Gyuri membuka matanya.
“ Hajima! Jangan ikuti taruhan itu! Tak ada kemenangan untukmu.” Jawab Gyuri dengan malas.
“ Mwo? Andwe!” Eunhyuk kaget. “ baiklah kalau begitu, aku tak akan ikut.”
“ Gyuri-ah! Kenapa kau mau selalu dimanfaatkan seperti ini?” teriak Seungyeon.
Gyuri tak menghiraukannya, dia hanya menggeletakkan kepalanya di atas mejanya lalu memejamkan mata bermaksud mengurangi pusingnya yang bertambah.
“ Eunhyuk oppa! Kau tega sekali memanfaatkan Gyuri seperti ini? Kapan kau berhenti?” Seungyeon masih marah.
“ Mianhae Gyuri… tapi.. Gomawo… kau selalu menolongku.” Kata Eunhyuk. “ Tapi kemampuanmu melihat masa depan itu sangatlah membantu. Kau bisa membantu seseorang yang membutuhkan. Aku janji ini hanya akan jadi rahasia kita bertiga.”
“ Aish… Oppa!” bentak Seungyeon membuat Eunhyuk berlari pergi.
“ Jangan jahat begitu Seungyeon-ah!” teriak Eunhyuk menggoda Seungyeon.
“ Gyuri dengar aku! Jangan gunakan kelebihanmu itu untuk urusan taruhan seperti itu! Itu hanya menambah dosamu.” Seungyeon berkata sambil duduk disebelah Gyuri.
Gyuri tertawa pelan, “ Kau percaya aku melihatnya kalah dalam taruhan itu?”
“ Mwo? Apa maksudmu?” Seungyeon heran.
“ Kau tau sendiri, kemampuanku itu tak bisa dikontrol. Penglihatanku ke masa depan itu hanya datang tiba-tiba dari alam bawah sadarku.” Kata Gyuri. “ kau perlu tau aku sama sekali tak melihat ke dalam pikiranku barusan. Aku hanya ingin membuatnya berhenti main taruhan.”
Seungyeon yang sedari tadi bersungut-sungut mendadak tertawa lepas. “ Ini baru sahabatku…”
Gyuri juga tertawa untuk menutupi pusingnya.
***
“ Gyuri anyeong!” sapa Siwon saat bertemu Gyuri di halaman universitas.
“ Anyeong!” balas Gyuri sambil tersenyum.
“ Kau masih sering pusing seperti biasanya?” tanya Siwon.
“ Ah… ne.. aku memang selalu seperti itu.” Jawab Gyuri.
“ Aku khawatir bisa-bisa kepalamu itu meledak suatu saat kerena terlalu sering pusing.” Siwon tertawa.
“ Ne. ku pastikan tak akan pernah membuatmu khawatir.” Kata Gyuri tersenyum.
“ Gyuri-ah! Kau masih seangkatan kan dengan Sunye?” tanya Siwon tiba-tiba.
“ Ne. jangan bilang oppa masih sangat menyukainya.”
“ Kau tau itu dari dulu. Kalau saja aku masih menjadi tetanggamu, aku akan lebih sering bercerita padamu tentang perasaanku padanya. Mungkin aku akan meminta bantuanmu.” Jelas Siwon.
“ Kau tau sendiri oppa. Jangan pernah meminta bantuanku untuk soal seperti itu.” Kata Gyuri. Dia tau meskipun dia sangat bisa melakukannya, dia tak mau membuat Donghae sedih dengan kehilangan Sunye.
“ Kalau saja Donghae tak juga menyukainya… aku pasti sudah dengan gampang mendapatkan Sunye. Kau tau kan orang tuanya sangat menyukaiku.” Siwon agak masam.
“ Semua orang juga tau orang tuamu dan orang tua Sunye bersahabat dari dulu.” Gyuri berusaha sedikit tertawa.
“ Ya. Itulah kenyataannya. Dan..” Siwon terhenti sejenak.
“ Weyo?”
“ Kau tau sendiri aku bukan tipe orang yang mudah menyerah. Mendapatkan Sunye seperti memasukkan bola dalam ring. Aku sadar memang harus melewati semua halangan yang ada hingga akhirnya bisa berakhir menyenangkan.” Jelas Siwon.
“ Jadi intinya?” Gyuri bertanya dengan takut akan jawaban yang akan diberikan Siwon.
“ Aku akan terus dengan gigih melewati halangan-halangan yang ada untuk memasukkan bola itu ke ring.” Jawab Siwon sambil menyeringai.
“ Oppa! Jangan samakan Sunye dengan bola basket!” Gyuri berusaha bercanda.
“ Ne. arasso..” Siwon tertawa. Lalu mengacak-acak rambut Gyuri yang terikat rapi hingga Gyuri harus membenahi ikatannya. “ Sampai kapan kau mengikat rambutmu? Aku sudah bilang kau akan terlihat lebih cantik jika kau menggerai rambutmu.” Kata Siwon lalu pergi.
Gyuri tersenyum pahit. Dia benar-benar khawatir dengan Siwon. Gyuri yakin Siwon memang akan terus mengejar Sunye bagaimanapun caranya, meskipun Siwon tau Sunye sudah bersama Donghae.
***
“ Gyuri kau mau kemana?” tanya Seungyeon yang kaget dengan Gyuri yang tiba-tiba berlari kesamping.
Gyuri baru saja melihat dalam pikirannya, seseorang yang sedang duduk santai di kursi taman tiba-tiba tertimpa batang pohon yang patah dari atasnya.
Gyuri menarik perempuan yang sedang mambaca buku di kursi taman itu sesegera mungkin.
“ Ya! Weyo?” teriak perempuan itu kaget.
Masih empat kali Gyuri melangkah bersama perempuan itu, sebuah batang pohon yang cukup besar jatuh begitu saja menimpa kursi taman yang baru saja diduduki perempuan itu. Membuat semua orang yang ada disitu terkejut.
“ Mianhae.. menarikmu begitu saja.” Kata Gyuri segera lalu melangkah pergi.
“ Gwe…gwenchana… go..gomawo.” kata perempuan itu masih terkejut.
“ Gyuri-ah! Kau sahabat yang tak tergantikan.” Kata Seungyeon setelah Gyuri menghampirinya lalu melanjutkan langkah mereka ke kelas.
Gyuri hanya tersenyum. Kepalanya pusing seperti biasa.
“ Omona! Pahlawan kita baru saja beraksi!” teriak Eunhyuk yang tiba-tiba ikut berjalan di belakang mereka.
“ Ya! Eunhyuk oppa! Bisakah sekali saja kau tak berteriak-teriak seperti itu?” Seungyeon memukul pelan kepala Eunhyuk.
“ Hehe… ne.. mianhae…” jawab Eunhyuk. “ Tapi apakah kau tau betapa kerennya itu? Tak ada yang bisa melakukan itu selain Gyuri kita.”
“ Ne.. arasso… tak usah bicarakan itu lagi.” Kata Gyuri malas. “ apa kalian pikir aku senang mempunyai kelebihan ini? Aku rasa ini terlalu berlebihan. Aku lelah terus melihat hal-hal yang tak perlu aku lihat. Aku lelah terus berusaha mencegah sesuatu yang aku lihat akan berakhir jelek.”
“ Gyuri-ah… arasso… tapi aku rasa kau lebih baik berpikir bahwa itu adalah kelebihan yang mulia. Kami tau dengan itu, kau bisa menolong banyak orang. Termasuk Donghae oppa yang kau sukai itu.” Seungyeon menjelaskan sambil tersenyum memperlihatkan kemanisan wajahnya itu.
“ Seungyeon-ah.. mengapa kau selalu bahas Donghae oppa?” tanya Gyuri.
“ Mwo? Kau menyukai Donghae?” Eunhyuk terkejut.
“ Dia selalu bilang tidak. Tapi aku tau dia sangat menyukai Donghae oppa. Aku bisa melihatnya.” Jawab Seungyeon.
“ Aniyo. aku tak menyukainya.” Gyuri menghindar.
“ Gyuri-ah.. tak banyak gadis yang menyukai seseorang dan bisa selalu menolongnya sepertimu. Perbuatanmu pada Donghae oppa sangatlah mulia. Dengan ketulusanmu, dan meskipun Donghae oppa tak mengenalmu, kau selalu bisa menolongnya. Aku rasa bahkan Sunye tak akan bisa melakukannya sepertimu.” Seungyeon menjelaskan sekali lagi.
“ Apa yang kalian bicarakan ini Donghae yang seangkatan denganku?” tanya Eunhyuk yang masih belum bisa menangkap perbincangan ini.
“ Tentu saja oppa… Donghae yang mana lagi?” tanya Seungyeon.
“ Wah! Gyuri-ah kau mau aku membantumu? Aku ingin balas budi padamu.” Tawar Eunhyuk.
“ Aniyo oppa. Sudah kubilang aku tak menyukai Donghae oppa. Oppa tak perlu melakukannya. Lagipula jika memang aku menyukainya, aku akan dengan mudah mencari cara dengan melihat ke dalam pikiranku.” Gyuri berusaha tersenyum agar dianggap ini menggelikan. Dia terus berusaha menghindar dari topik ini. “ Arasso? Jangan bahas ini lagi! Ini sama sekali tak penting. Lebih baik aku menolong Eunhyuk oppa dalam ujian sebentar lagi. Geurae?”
“ Ne… arasso.. bisakah kau buat aku lulus ujian dengan nilai terbaik?” jawab Eunhyuk.
“ Mwo? Aniyo.. kau kira aku dukun?” Gyuri terus memaksakan tawanya.
Seungyeon tak bisa berhenti begitu saja, dia mengerti perasaan Gyuri pada Donghae itu memang nyata. Seungyeon terus mengamati Gyuri dalam diam.
***
Donghae menjalani ujian hari ini di kelasnya. Dia terkejut dengan suara ketukan yang berasal dari jendela di sampingnya. Donghae pun mendongak dan melihat sosok gadis yang tak dikenalnya itu namun dia ingat gadis itu yang selalu tiba-tiba datang dan membantunya, baik hal kecil, maupun hal yang cukup besar.
“ Oppa!” bisik Gyuri. “ jangan pilih jawaban itu!”
“ Mwo?” Donghae juga berbisik. Dia tak bisa mendengar dengan jelas suara Gyuri.
“ Jangan pilih jawaban itu! Itu bisa menghalangimu mendapatkan nilai sempurna.” Jelas Gyuri.
Donghae yang sudah mengerti lalu mengangguk, “ ne.. gomawo..”
Gyuri pun bergegas pergi sebelum ada yang mengetahui dia bediri di tempat itu.
Donghae masih beripikir keras, apa benar yang dikatakan gadis barusan. Tapi dia mengikuti nalurinya untuk menuruti perkataan gadis yang selama ini membantunya sacara misterius. Dia mencoba untuk mempercayai gadis yang sama sekali tak dikenalnya.
***
“ Gyuri-ah! Mengapa kau tak punya pandangan dengan ujianku? Kau tau ujian kemarin sangat sulit? Aku mati-matian mengerjakannya…” keluh Eunhyuk pada Gyuri yang sedang makan siang di kantin universitas bersama Seungyeon.
“ Mianhae oppa… aku sama sekali tak melihatmu dalam pikiranku. Aku rasa jika seperti itu, kau tak perlu di tolong. Pasti kau memang akan mendapatkan hasil yang memuaskan.” Jawab Gyuri dia merasa bersalah. Dia membohongi dirinya sendiri, meski dia tau dia rela melakukan sesuatu yang berbahaya untuk membantu Donghae mendapatkan nilai sempurna.
Tiba-tiba Sungmin teman Eunhyuk berteriak, “ Eunhyuk-ah! Apa kau sudah melihat pengumuman untuk nilai hasil ujian kemarin?”
“ Mwo? Aniyo. aku belum melihatnya. Apa sudah di pampang di papan pengumuman?” tanya Eunhyuk balik berteriak.
“ Ne. sudah dari tadi. Kau saja yang selalu ketinggalan berita penting. Kalau kau mau lihat ikut denganku sekarang!” Sungmin masih berteriak.
“ Ne. tentu saja aku ikut.” Eunhyuk berteriak sambil berdiri dari duduknya dan menghampiri Sungmin.
“ Aish…. Orang-orang ini senang sekali bertiak..” kata Seungyeon tak habis pikir sambil mengelus-elus telinganya.
“ Ne. aku rasa itu karakteristik mereka.” Gyuri tertawa.
“ Karakteristik yang mematikan.” Seungyeon juga tertawa.
“ Kau gadis yang kemarin kan?” tanya Donghae yang tiba-tiba menghampiri Gyuri tanpa disadari.
“ Ne?” Gyuri sangat terkejut. Begitu juga dengan Seungyeon.
“ Kau gadis yang menemuiku kemarin kan?” tanya Donghae wajahnya bersemangat. “ Kau tau aku mendapatkan nilai sempurna. Aku salut denganmu, kemarin itu benar-benar adegan yang berbahaya. Kau berani sekali?”
Gyuri tersenyum kecut dipaksakan. Dia bingung menata tingkahnya untuk Donghae sekaligus Seungyeon yang mulai curiga. “ Chincharo? Chu..Chukae..”
“ Gomawo. Kau benar soal jawaban itu.” Kata Donghae sambil tersenyum dengan manisnya lalu pergi. “ Gomawo.”
Gyuri hanya bisa membeku di mejanya. Dia tak menyangka Donghae akan mengingat wajahnya dan berterima kasih seperti ini. Sekarang dia sibuk memikirkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan dari Seungyeon yang akan segera menyerangnya tanpa belas kasihan.
“ Park Gyuri! Jangan berbohong lagi padaku! Kau sudah tertangkap basah.” Kata Seungyeon. Wajahnya berapi-api.
“ Mwo?” Gyuri tak bisa memikirkan kata yang lebih baik.
“ Jawab dengan jujur!” perintah Seungyeon. “ Kau menyukai Donghae oppa kan? Untuk apa kau membantuya sampai seperti itu? Hanya untuk membantunya mendapatkan nilai sempurna. Kau tau kan dia adalah seseorang yang pintar? Tanpa kau bantu, dia kan lulus ujian dengan nilai tinggi. Mengapa kau tak membantu Eunhyuk oppa saja?”
“ Mollayo!” Teriak Gyuri. “ aku juga tak mengerti mengapa hanya ada dia dalam pikiranku? Mengapa aku selalu bisa melihatnya dalam pikiranku. Mengapa aku harus selalu menolongnya? Mengapa aku harus selalu menyelamatkannya? Mollayo!” Gyuri sudah tak bisa menahan perasaannya.
Seungyeon langsung menarik lengan Gyuri dan membawanya ke koridor sepi di salah satu sudut universitas untuk menghindari keramaian kantin.
“ Jadi… kau menyukainya kan?” tanya Seungyeon setelah mendudukkan Gyuri di salah satu kursi koridor.
“ Ne! aku memang menyukainya. Aku memang selalu berusaha menyelamatkannya. Aku memang benar-benar menyukainya. Tak taukah kau aku selalu merasa sesak setiap kali aku melihatnya bersama dengan Sunye, gadis yang begitu sempurna untuknya. Gadis yang lebih baik dariku, gadis biasa yang tak sepertiku.” Gyuri meneteskan air matanya.
“ Arasso Gyuri-ah.. mengapa kau tak menjelaskan semua ini padaku sejak awal?” Seungyeon ikut meneteskan air matanya. “ Kau harus tau satu hal, menyukai seseorang itu bukan suatu kesalahan. Bukan salahmu kau bisa jatuh hati padanya. Meskipun dia tidak sendiri, meskipun dia sudah bersama gadis lain. Kau berhak menyukai seseorang.”
“ Tapi aku tak boleh seperti ini. Aku tak boleh menyukai seseorang. Aku akan gelisah sendiri setelah mengetahui sesuatu yang akan terjadi pada orang yang aku sayangi. Mereka akan meninggalkanku setelah mereka mengetahui keanehanku. Di saat gadis lain bersenang hati saling menyatakan perasaan dengan lelaki yang disukainya, aku sibuk menolong orang yang akan celaka. Aku tak bisa melakukan ini semua. Kau tau itu Seungyeon… aku tak pantas untuk Donghae oppa.. aku aneh.. aku tak boleh..” Gyuri terlarut dalam tangisnya yang makin deras.
“ Gyuri-ah… jangan pernah sebut kelebihanmu itu suatu keanehan. Tak semua orang diberi kesempatan untuk menolong orang lain sepertimu. Kau memang bukan gadis biasa. Kau brilian Gyuri! Lelaki yang bisa mendapatkanmu haruslah sangat bersyukur. Mereka pasti akan sangat membanggakanmu di hati mereka. Kau memang tak bisa Gyuri, kau luar biasa!” Seungyeon melingkarkan lengannya ke pundak Gyuri untuk menenangkannya.
“ Aniyo Seungyeon… aniyo… bantu aku menghilangkan perasaan ini. Bantu aku…” pinta Gyuri.
“ Arasso Gyuri, aku akan berusaha meski aku tau ini akan sangat sulit. Aku akan berusaha membantumu jika ini memang pilihanmu.” Jawab Seungyeon.
***
Beberapa hari berlalu dengan penahanan perasaan Gyuri terhadap Donghae seperti biasanya. Tapi kali ini Gyuri begitu gelisah pada Siwon. Gyuri telah melihat ke dalam pikirannya, Siwon akan berhasil mendapatkan Sunye dan membuat Donghae terluka.
Saat ini Gyuri dibuat terkejut oleh pernyataan Eunhyuk yang membuatnya yakin akan satu hal.
“ Mwo? Donghae oppa sedang renggang dengan Sunye?” tanya Seungyeon yang juga terkejut.
“ Ne. aku tadi melihat mereka bertengkar.” Jawab Eunhyuk. “ sepertinya ini karena ulah Sunye sendiri. Aku tak sengaja mencuri dengar Sunye akan menyerah pada keluarganya.”
“ Maksudnya?” tanya Gyuri.
“ Ah.. Gyuri-ah, apa kau tak bisa menebaknya? “ tanya Eunhyuk sok pintar. “ sudah pasti Sunye akan meninggalkan Donghae, mungkin karena Donghae terlalu halus untuknya. Dengan kata lain membosankankan. Jadi…” Eunhyuk menghadap ke Gyuri dengan serius. “ Gyuri-ah! Kau bisa mendekatinya sekarang..” Eunhyuk tersenyum jahat seperti yang dilakukan tokoh antagonis dalam sebuah film.
“ Oppa! Apa kau melihat Siwon oppa?” tanya Gyuri tiba-tiba membuat Eunhyuk dan Seungyeon tak mengerti.
“ Siwon?” Eunhyuk mendongak keatas sebentar untuk berpikir. “ Ah.. ne. dia bilang padaku tadi dengan wajah senang, dia akan memasukkan bolanya ke ring. Jadi pastinya dia ada di arena basket sekarang, mungkin latihan.”
“ Gomawo.” Kata Gyuri segera lalu berlari mencari Siwon.
Gyuri yakin Siwon akan menemui Sunye. Gyuri terus berlari mencari Siwon, dia lupa kalau universitasnya ini sangatlah luas, akan sangat sulit menemukan seseorang disaat seperti ini. Namun tak lama dia melihat punggung jaket yang sudah sangat dikenalnya. Dia tau, dia yakin, itulah Siwon.
Siwon sedang berjalan santai dan senang sambil mencari Sunye. Hingga dia dia terkejut dengan kedatangan Gyuri yang tiba-tiba.
“ Siwon oppa! Hajima!” teriak Gyuri dari belakang Siwon.
“ ah, Gyuri-ah anyeong!” Siwon masih belum mengerti maksud Gyuri.
“ Kau akan menemui Sunye kan?” tanya Gyuri.
“ Bagaimana kau bisa tau?” Tanya Siwon tersenyum.
“ Hajima! Oppa aku mohon jangan menemuinya, jangan katakan perasaanmu padanya. Jebal..” Gyuri terengah sambil mendekat pada Siwon.
“ Mwo? Weyo?” tanya Siwon heran.
“ aku mohon jangan! Kau tak bisa melakukannya. Kau tak boleh melakukannya. Akan ada hati yang terluka.” Jelas Gyuri dia masih mengatur nafasnya.
Siwon tersenyum geli, “ Gyuri-ah! Jangan bercanda di saat seperti ini. Kau mau bilang kau menyukaiku?”
Gyuri berpikir sejenak lalu bicara dengan mantap. “ Baiklah. bagaimana jika aku memang menyukaimu?”
“ Mwo? Aku mohon jangan bercanda di saat seperti ini. Ini bukan waktu yang tepat.” Kata Siwon.
“ Aku tak bercanda. Kau tau aku bukan tipe orang yang senang bercanda disaat yang tak tepat.” Jawab Gyuri.
“ Kau menyukaiku?” tanya Siwon lagi.
“ ne.” jawab Gyuri. “ sekarang setelah kau tau, kau tega meninggalkanku dan menemui Sunye?”
“ Gyuri-ah.. ini benar-benar membuatku bingung. Kau mengejutkanku sebenarnya.” Kata Siwon.
“ Mollayo. Jika aku memang menyukaimu? Apa ini salah?” Gyuri memberanikan diri untuk mengatakan semua ini meski dia tau ini akan makin memperumit masalahnya.
“ Gyuri-ah… kau tau aku sangat menyukai Sunye. Aku… aku tak bisa membalas perasaanmu.” Siwon terlihat tak yakin mengatakan ini.
“ Jadi kau tega meninggalkanku sekarang? Kau tega setelah semua yang kulakukan padamu? Apa kau tak sadar aku selalu membantumu? Akulah satu-satunya tetanggamu yang peduli padamu? Kau tau kau tak punya teman selama ini sebelum bergabung di tim basket atas saranku. Dulu hanya aku temanmu. Kau tau kan oppa?” Gyuri sedang berusaha menjadi gadis yang egois. Dia yakin dengan cara ini Siwon tak akan jadi pergi menemui Sunye. Dia tau Siwon tak akan tega setelah mengingat masa lalunya itu.
“ Ne.. arasso. Gomawo…” jawab Siwon akhirnya setelah cukup lama terdiam. “ Kau benar. Aku tak akan tega padamu.” Siwon mengulurkan tangannya dan mengajak Gyuri pergi dari sana dan membawanya ke taman dekat rumah Gyuri tempat dia dan Gyuri sering bermain bersama sejak kecil.
Setelah sampai di taman itu, “ Oppa mianhae..” kata Gyuri tiba-tiba.
“ Weyo?” tanya Siwon.
“ Karena aku kau tak bisa menyatakan perasaanmu pada Sunye. Jeongmal mianhae…” Gyuri tertunduk. Siwon tak tau perkataan Gyuri bermaksud lain.
“ Gwenchana. Gomawo…” kata Siwon membuat Gyuri heran.
“ untuk apa?”
“ Selama ini kau memang membantuku tanpa henti, gomawo, kau sudah menyukaiku seperti ini. Aku tak pernah tau selama ini kau terluka saat aku menceritakan Sunye padamu. Kau selalu membantuku hingga aku bisa mempunyai teman sebanyak sekarang. Kau membantuku tanpa beban. Kau sudah seperti keluargaku sendiri. Mianhae…”
Gyuri menolah melihat wajah Siwon yang memang terlihat sangat merasa bersalah. Gyuri merasa dia sudah begitu jahat pada Siwon yang sudah dianggapnya keluarganya sendiri itu. “ Oppa mianhae…” sambil berpikir agar terlihat benar-benar menyukai Siwon dan untuk menyampaikan keprihatinannya pada Siwon, Gyuri memeluk Siwon. “ Jeongmal mianhae oppa…”
“ Aniyo. Gomawo. Aku yang tak pernah memikirkanmu. Aku tak akan melukaimu.” Jawab Siwon sambil membalas pelukan Gyuri.
Gyuri meneteskan air matanya. Dia membatin: oppa jeongmal mianhae, jika kau tetap melakukannya pada Sunye, akan ada hati yang sangat terluka, aku tak mau hati itu terluka. Tapi semua orang tau kelakuanku yang mengorbankanmu ini juga sangat jahat. Mianhae…
***
Malam ini tidur Gyuri sama sekali tak nyenyak. Dia bermimpi, meski dia tau itu bukan mimpi namun dia telah melihat dalam pikirannya, dia melihat dia akan kehilangan ingatannya, ingatannya selama ini dalam hidupnya. Dia benar-benar tak tau harus berbuat apa. Dia juga tak tau mengapa ini bisa terjadi. mengapa ini akan terjadi padanya.
Hari ini di unversitas, Gyuri tak bisa fokus terhadap kuliah sama sekali. Pusingnya menyerangnya secara bertubi-tubi. Pusing kali ini tak seperti biasanya, pusing ini begitu kuat .
“ Gyuri-ah! Kau baik-baik saja?” tanya Seungyeon yang melihat wajah pucat Gyuri.
“ Gwenchanayo?” tanya Siwon yang juga ada di situ.
“ gwenchanayo. Aku hanya sedang malas makan.” Jawab Gyuri sambil menyingkirkan makanannya yang memang tak di sentuhnya sama sekali sedari tadi.
“ Apa tidak seenak biasanya?” tanya Seungyeon. “ kantin ini kan terkenal karena kelezatannya.”
“ Aniyo. aku hanya malas.” Jawab Gyuri lagi. Suaranya tertekan karena berusaha menahan pusingnya agar tak terlihat oleh Siwon dan Seungyeon.
“ Apa kau perlu ke klinik? Biar kuantar kau. Kau harus lihat wajahmu pucat sekali.” Kata Siwon.
“ Aniyo.” jawab Gyuri. “ aku ke toilet saja.” Gyuri berdiri, tapi belum sempat dia melangkah, semuanya menjadi gelap.
Gyuri pingsan, tapi sebelum menyentuh tanah, dengan cepat Siwon mengangkatnya dan membawanya ke klinik. Seungyeon juga ikut bersama mereka.
Setelah Gyuri melihat ke dalam pikirannya lagi bahwa dia akan kehilangan ingatannya, dia membuka matanya dan menemukan Seungyeon dan Siwon di hadapannya.
“ Siwon oppa! Gyuri sudah siuman.” Kata Seungyeon.
“ Gyuria-ah gwenchana?” tanya Siwon, dia terlihat sangat khawatir.
“ Gwe…gwenchanayo.” Jawab Gyuri lemah. Dia tau dia dalam ketakutan yang sangat besar.
Tiba-tiba Gyuri bangkit dari tidurnya, “ Seungyeon-ah! Aku… aku tak siap melupakannya! Aku tak bisa melupakannya . aku tak mau melupakannya.”
“ Gyuri-ah! Weyo? Apa maksudmu?” Seungyeon khawatir melihat Gyuri yang tiba-tiba histeris.
“ Apa maksud Gyuri? Seungyeon kau tak tau apa-apa?” Tanya Siwon pada Seungyeon.
“ Gyuri-ah katakan padaku siapa yang tak ingin kau lupakan?” tanya Seungyeon. Dia tau ini pasti berhubungan dengan sesuatu yang dilihatnya dalam pikirannya.
“ Donghae oppa. Aku… aku tak boleh melupakannya.” Gyuri meneteskan air matanya. “ aku tak bisa melupakannya.”
“ Gyuri tenangkan dirimu!” kata Seungyeon.
Tiba-tiba Siwon memeluk Gyuri untuk menenangkannya. “ Tenang Gyuri tenang… ceritakan pada kami.” Siwon memeluk erat Gyuri. “ Seungyeon mengapa dia menyebut Donghae?”
“ Oppa ada sesuatu yang kau tak tau.” Jawab Seungyeon. Seungyeon pun akhirnya menjelaskan rahasia Gyuri tentang kelebihannya dan perasaan buatannya pada Siwon untuk melindungi Donghae.
Siwon memang hanya diam mendengar ini. Seungyeon tak tak tau persis reaksi Siwon karena Siwon membelakanginya dan terus memeluk Gyuri.
“ ceritakan Gyuri..” kata Siwon akhirnya.
“ Aku melihat… aku akan kehilangan ingatanku… aku… akan kehilangan semuanya. Aku tak akan lagi mengenal kalian… aku tak akan lagi mengenal diriku sendiri… apa yang harus aku lakukan untuk menolong diriku sendiri kali ini?” Gyuri tersedu.
“ Aku… kali ini aku yang yang menolongmu.” Jawab Siwon.
***
Gyuri terperanjat. Dia sedang berdiri di pinggir jalan saat ini berbincang dengan Seungyeon. Dia ingat pakaian yang dipakai Seungyeon. Dia yakin ini waktu di mana Donghae akan tertabrak truk dan dia menyelamatkannya hingga dia harus kehilangan ingatannya.
Gyuri sudah melihat Donghae berjalan dari arah berlawanan dengannya. Gyuri tau Donghae akan segera menyeberang jalan.
“ Gyuri kau mau kemana?” tanya Seungyeon khawatir melihat Gyuri tiba-tiba berlari. Namun dia ingat gambaran penglihatan Gyuri akan kejadian ini. “ Gyuri kau akan kehilangan ingatanmu!” teriak Seungyeon.
“ Aku tau Seungyeon-ah! Mungkin inilah takdirku. Mungkin lebih baik aku tak mengenalnya lagi.” Teriak Gyuri.
Seungyeon yang tau sahabatnya akan celaka hanya bisa membaku di tempatnya berdiri. Dia bingung harus berbuat apa. Dia tau ini pilihan Gyuri.
Donghae sudah akan menyeberang. Saat dia tiba ditengah jalan, sebuah truk kehilangan kendali dengan kecepatan penuh segera menghampirinya, belum sempat Donghae melangkahkan kakinya untuk menghindar, Gyuri sudah lebih cepat mendorongnya kearah lain.
Karena cepatnya Truk itu, Gyuri tak di beri waktu untuk menyelamatkan diri juga. Tapi dia tau inilah takdirnya. Dia merasakan pusing yang tak tertahankan. Pusing terdahsyat yang pernah ia rasakan selama ini, hingga tiba-tiba semuanya gelap setelah dia melihat wajah Donghae yang begitu kaget memandangnya.
***
“ Gyuri?” panggil Seungyeon, ada ketakutan dalam suaranya.
“ Dia sudah sadar? Haruskah kita panggil orang tuanya?” tanya Donghae. “ Atau kita panggil dokter? Ini sudah melebihi 45 hari. Ini sudah melebihi ketentuan Dokter. Apa ada kesalahan? Ini sudah 60 hari” Donghae terlihat begitu khawatir.
“ Aniyo oppa.. tidak perlu. Aku sudah bisa tau apa yang akan terjadi pada Gyuri.” Jawab Seungyeon, dia mulai meneteskan air matanya.
“ apa maskudmu?” tanya Donghae.
“oppa yang dibutuhkannya.” Tambah Seungyeon. Lalu menarik tangan Donghae agar memegang tangan Gyuri. “ sapa dia oppa.”
Donghae pun menurut. “ Gyu….gyuri anyeong!”
“ Nuguseyo?” tanya Gyuri. Wajahnya terlihat seperti terlahir kembali tanpa sedikitpun masalah yang biasanya dia alami.
Seungyeon makin tersedu. Lalu keluar ruangan, “ Oppa harus tetap disini. Aku akan segera kembali.”
“ Gyuri-ah Gwenchanayo?” tanya Donghae. Genggamannya sangat erat. Dia sangat khawatir akan keadaan penyelamat hidupnya ini.
“ Siapa Gyuri?” tanya Gyuri lagi.
“ Kau Gyuri. Aku Donghae. Kau menyelamatkan hidupku dua bulan lalu.” Jelas Donghae.
“ Mianhae… aku tak mengenal Gyuri dan Donghae.” Jawab Gyuri. “ Bisakah kau beritau aku dimana ini?”
“ Ini di rumah sakit.” Jawab Donghae. Suaranya agak tercekat. Dia sadar sesuatu yang buruk sudah terjadi pada Gyuri.
“ Rumah sakit?” Gyuri bertanya lagi. Matanya melihat sekeliling. Sama sekali tak memperhatikan Donghae.
Tak lama Seungyeon datang bersama dengan dokter yang menangani Gyuri. Dan akhirnya Donghae dan Seungyeon keluar dari ruangan.
“ Seungyeon-ah! Jelaskan padaku! Apa yang terjadi pada Gyuri?” tanya Donghae.
Seungyeon makin terisak. “ Ini benar-benar terjadi. dia benar-benar kehilangan ingatannya oppa….”
“ Mwo?” Donghae terkejut. Dia tak menyangka akan seperti ini. Mamang selama ini Seungyeon hanya menceritakan kelebihan Gyuri pada Donghae. Bukan perasaan atau penglihatan taerakhir Gyuri.
“ Dokter bilang, karena ini gegar otak parah, amnesia Gyuri bersifat permanen. Dia tak akan lagi bisa mengingat kita semua.” Jelas Seungyeon. Matanya sudah sangat bengkak dan merah.
“ kau bersungguh-sungguh?” tanya Donghae. Air matanya juga jatuh. Dia merasa bersalah. Karena Gyuri menyelamatkannya, Gyuri harus kehilangan ingatannya separah ini.
“ Inilah yang dilihatnya dalam penglihatan terakhirnya. Dia tau dia akan mengalami ini jika dia menyelamatkanmu. Tapi dia rela melakukannya untukmu, karena sebenarnya dia… dia sangat menyukaimu.” Jelas Seungyeon.
Donghae terbelalak. “ mengapa tak kau katakan ini sejak awal?” Donghae berhambur lari memasuki ruangan dan segera memeluk Gyuri. Dia tak peduli para perawat dan dokter sedang melarangnya.
***
Setelah kecelakaan itu, Gyuri kehilangan kelebihannya. Dia kembali seperti gadis biasa. Hari-harinya di rumah sakit di habiskan dengan bahagia bersama Donghae yang selalu setia menemaninya.
“ Gyuri-ah! Kau mau ice cream ini?” tanya Donghae saat mereka menghabiskan sore di taman rumah sakit.
“ Ne. tentu aku mau.” Jawab Gyuri tersenyum senang.
“ Cium aku dulu.” Kata Donghae sambil menunjuk bibirnya.
“ Ajushi! Sebenarnya kau ini siapaku?” tanya Gyuri. “ kenapa kau begitu menyebalkan?”
“ Ya! Kenapa kau panggil aku ajushi? Sudah ku beritau kau harus panggil aku oppa.” Kata Donghae.
“ Oppa yang bernama Eunhyuk bilang aku sebenarnya memang memanggilmu begitu. Aku rasa aku harus mempercayainya.” Jawab Gyuri.
“ Kau harus panggil aku oppa! Sudah kubilang aku ini kekasihmu!” kata Donghae.
“ Kekasih? Tetapi mengapa kekasihku sejelek ini?” tanya Gyuri.
“ Aku jelek?” tanya Donghae. “ sudahlah. Kau tak boleh makan ice cream ini. Ini untukku saja.”
“ Ah… aniyo..aniyo… kau Tampan oppa… jebal… aku ingin ice cream itu!” kata Gyuri.
“ Aniyo. andwe!” Donghae memalingkan muka.
“ Oppa… jebal…..” kata Gyuri lagi. “ Kau tampan. Kau tampan.”
Seungyeon tersenyum sekaligus meneteskan air matanya memperhatikan Gyuri yang sekarang. “ Gyuri mungkin ini memang lebih baik. Lebih baik kami menciptakan ingatanmu yang baru. Menghilangkan semua masalah besarmu itu. Inilah takdirmu… Seandainya kau masih ingat bahwa kau menyukai Donghae oppa, aku ingin sekali bisa melihat kebehagiaanmu itu, asal kau tau kini dia yang sangat menyukaimu, dia sangat mencintamu. Kau tak perlu khawatirkan Siwon oppa dan Sunye mereka sudah bersama sekarang. Siwon oppa mendekati Sunye untukmu. Dan dia berhasil membuat mereka berpisah tanpa membuat salah satu terluka. Sekarang kebahagiaan ini sangat layak untukmu, kau sudah terlalu lama menderita dengan masalah-masalahmu itu.”
“ Oppa! Aku mohon aku ingin ice cream itu!” teriak Gyuri. “ cepat berikan pa…” Gyuri terpotong.
Donghae menciumnya.
“ Aaaa!” teriak Gyuri setelah Donghae berhenti menciumnya lalu tersenyum begitu manis. “ Ajushi! Kau menyebalkan!”
*****
Senin, 04 April 2011
(JUST FOR FUN) Cho Kyuhyun Pairing
I just to talk about Kyuhyun right now. I don't know why, but I just want it.
Just see.....
1. SeoKyu (Seohyun and Kyuhyun)
2. KyuYoung (Kyuhyun and Soyoung)
3. SunKyu (Sunny ang Kyuhyun)
4. KyuRi (Kyuhyun and Yuri)
5. KyuSica (Kyuhyun and Jessica)
6. Kyoona (Kyuhyun and Yoona)
7. Double Gyu (Kyuhyun and Gyuri)
that's enough for today.... which pairing do you like guys???
(for me, I LOVE double Gyu)
Just see.....
1. SeoKyu (Seohyun and Kyuhyun)
2. KyuYoung (Kyuhyun and Soyoung)
3. SunKyu (Sunny ang Kyuhyun)
4. KyuRi (Kyuhyun and Yuri)
5. KyuSica (Kyuhyun and Jessica)
6. Kyoona (Kyuhyun and Yoona)
7. Double Gyu (Kyuhyun and Gyuri)
that's enough for today.... which pairing do you like guys???
(for me, I LOVE double Gyu)
Minggu, 27 Maret 2011
(JUST FOR FUN) Kpop Star Pairing
here I am....
whoever, thanks for visit this blog... ^^
(sorry for my bad english) Now, I just wanna have something different for this blog okay. I'll post about the Kpop star pairing. (Im sorry if this is hurt anyone there but I really dont mean it - please don't bash me)
so, let's to the point.
1. HaeSica (Donghae ~ Jessica)
May be so many all of you that knew about this pairing. yea, the info said that they was a couple (real couple) So what do you think about this pairing? do you like or dislike?
2. SeoKyu (Kyuhyun ~ Seohyun)
So many fan of this pairing. especially for Elf and Sone. yea, I think they're so match. they're both magnae in their group. so, if they're really a couple, no one can separate them (except their parents. hahay) So what do you think?
3. SiYoon (Siwon ~ Yoona)
this is the best pairing I think. They both good looking. and I think their posisition in their group is the same. So what do you think?
4. SunMin (Sunny ~ Sungmin)
This pairing is quite serious. they look like have real feeling for each other. haha..... They close because they have same job at the radio. So what do you think?
5. KyuYoung (Kyuhyun ~ Sooyoung)
I this pairing is never been exposed couse they are not close at all. but I know that this pairing fan is big enough. So what do you think?
6. OnYeon (Onew ~ Seungyeon)
So many Kamilia and Shinee world love this pairing. they though they're match. so what do you think?
7. JiSung (Jiyoung ~ Sungje)
yea... yea... yea... they're geting closer since their duet single. I saw with my own eyes, they're close on twitter. haha... So what do you think?
8. EunGyu (Eunhyuk ~ Gyuri)
Because Gyuri too often to be the guest in Sukira KTR, yea, they're geting closer..... so many this pairing fan that collect the videos of photo that proof they're close... So what do you think?
9. TaeLi (Taemin ~ Sulli)
Many madia said that this pairing is real.... So what do you think?
10. MinRa (Minho ~ Hara)
Minho said that Hara is his ideal type. but many people said that it wasn't true. but I believe that so many kamilia and shinee world love this pairing. So what do you think?
okay that's enough for today..... there will be another Kpop Star Pairing.... ^^
just leave your comment.... thanks....
gomawoyo....^^
whoever, thanks for visit this blog... ^^
(sorry for my bad english) Now, I just wanna have something different for this blog okay. I'll post about the Kpop star pairing. (Im sorry if this is hurt anyone there but I really dont mean it - please don't bash me)
so, let's to the point.
1. HaeSica (Donghae ~ Jessica)
May be so many all of you that knew about this pairing. yea, the info said that they was a couple (real couple) So what do you think about this pairing? do you like or dislike?
2. SeoKyu (Kyuhyun ~ Seohyun)
So many fan of this pairing. especially for Elf and Sone. yea, I think they're so match. they're both magnae in their group. so, if they're really a couple, no one can separate them (except their parents. hahay) So what do you think?
3. SiYoon (Siwon ~ Yoona)
this is the best pairing I think. They both good looking. and I think their posisition in their group is the same. So what do you think?
4. SunMin (Sunny ~ Sungmin)
This pairing is quite serious. they look like have real feeling for each other. haha..... They close because they have same job at the radio. So what do you think?
5. KyuYoung (Kyuhyun ~ Sooyoung)
I this pairing is never been exposed couse they are not close at all. but I know that this pairing fan is big enough. So what do you think?
6. OnYeon (Onew ~ Seungyeon)
So many Kamilia and Shinee world love this pairing. they though they're match. so what do you think?
7. JiSung (Jiyoung ~ Sungje)
yea... yea... yea... they're geting closer since their duet single. I saw with my own eyes, they're close on twitter. haha... So what do you think?
8. EunGyu (Eunhyuk ~ Gyuri)
Because Gyuri too often to be the guest in Sukira KTR, yea, they're geting closer..... so many this pairing fan that collect the videos of photo that proof they're close... So what do you think?
9. TaeLi (Taemin ~ Sulli)
Many madia said that this pairing is real.... So what do you think?
10. MinRa (Minho ~ Hara)
Minho said that Hara is his ideal type. but many people said that it wasn't true. but I believe that so many kamilia and shinee world love this pairing. So what do you think?
okay that's enough for today..... there will be another Kpop Star Pairing.... ^^
just leave your comment.... thanks....
gomawoyo....^^
(FF) Thanks To You
Kyuhyun panik sekarang. Dia sama sekali tak tau bagaimana skandal ini bisa muncul begitu saja? Dia berpikir mungkin memang ada pihak yang mengatur semua ini. Kyuhyun berharap semoga Gyuri tak menonton acara ini.
“Jadi apa benar kau bersama Seohyun sekarang?” Tanya seorang wartawan pada Kyuhyun.
Kyuhyun hanya diam. Managernya terus berbisik padanya untuk tidak berkata apa-apa. Kyuhyun akhirnya melewati sekelompok wartawan dan masuk ke dalam mobil vannya.
Sebelum pintu mobil tertutup, Kyuhyun sempat mendengar seorang wartawan bertanya, “Jika memang benar kenapa tak mengakuinya saja? Bukankah kalian dari menejemen yang sama? Itu akan sangat mudah.”
Kyuhyun terus bepikir apa penyebab ini semua, juga tentang bagaimana mengatasinya.
“Kyuhyun-ah! Gwenchanayo?” Tanya manager Kyuhyun.
Kyuhyun hanya mengangguk.
***
Sesampainya di Dorm, Kyuhyun mendapat sambutan meriah dari teman-teman di grupnya.
“Kyuhyun-ah! Kau bersama Seohyun?” Tanya Donghae.
“Jadi karena itu manajemen kita sering memasangkan kalian berdua dalam satu proyek?” sahut Eunhyuk.
“Karena itu atau… Mereka jadi saling suka karena terlalu sering bekerja di proyek yang sama?” tambah Ryeowook.
“Aniyo. Bukan begitu Hyung.” Sangkal Kyuhyun. “Aku tak ada hubungan apa-apa dengan Seohyun.” Kyuhyun segera masuk ke dalam kamarnya dengan muka masam.
Donghae, Eunhyuk dan Ryeowook heran melihat tingkah Kyuhyun.
“Tak biasanya dia begitu.” Kata Donghae.
“Ne, dia aneh sekarang.” Sahut Eunhyuk.
Kyuhyun masuk ke dalam kamarnya, dia bersyukur dia tak melihat Sungmin di sana. Dengan segera Kyuhyun mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
“Yeoboseyo?” Suara Gyuri menjawab di seberang sana.
“Gyuri-ah apa kau..” kalimat Kyuhyun terpotong oleh Gyuri.
“Oppa mau bertanya apa aku melihat pemberitaan di tv?” suara Gyuri terdengar tenang.
Kyuhyun kaget mendengarnya. Kyuhyun malah tak bias berkata apa-apa.
“Oppa tak usah khawatir. Aku bukan tipe gadis yang suka menghiraukan hal seperti itu.” Gyuri bicara lagi.
“Aku senang kau mengerti.” Kyuhyun tersenyum.
“Arasso. Jangan sampai Oppa yang panik ketika melihat pemberitaanku dengan Jungmin Oppa.” Gyuri tertawa.
Kyuhyun juga tertawa. Ini membuatnya tenang.
“Sudahlah Oppa istirahat saja!” Gyuri memberi nasihat. “Oppa pasti lelah dengan kegiatan grup baru Oppa.”
Kyuhyun tersenyum, “Geuraeso.”
“Ne. Jalgayo.” Kata Gyuri dia membuat-buat gaya bicaranya.
Kyuhyun menutup ponselnya. Dia merasa benar-benar lega. Dia bersyukur bias memiliki gadis seperti Gyuri. Gadis yang benar-benar ia cintai sekarang. Dia merasa beruntung Gyuri juga mencintainya. Pada awalnya dia tak mengira dia bias jatuh hati pada Gyuri. Mereka memang tak saling mengenal sebelumnya. Sejak debutnya menjadi member grup paling terkenal di Korea 4 tahun ini, baru setahun belakangan dia mengenal Gyuri.
Dia masih ingat dengan jelas banyaknya reality show yang membuatnya mengenal Gyuri satu tahun ini. Dia juga ingat pertama kalinya Gyuri memanggilnya Oppa, itu adalah hasil dari perbincangan di sebuah reality show. Kyuhyun sendiri yang meminta Gyuri memanggilnya Oppa meski mereka seumuran.
Kyuhyun juga masih sangat ingat bagaimana dia mendapatkan hati Gyuri. Bagaimna Gyuri menerima perasaannya. Dia juga sadar mereka sekali pun belum pernah pergi bersama atau yang sering disebut orang “kencan”. Kesibukan mereka masing-masing membuat mereka sulit bertemu. dan sampai sekarang mereka masih berhasil menyembunyikan hubungan mereka.
Kegiatan Kyuhyun sebagai salah satu member grup paling terkenal dia Korea dan kegiatan Gyuri yang juga sebeai salah satu member grup terkenal di Korea membuat mereka sulit bertemu sekaligus mudah menyembunyikan hubungan mereka itu. Apa lagi sekarang manajemen Kyuhyun membuat Kyuhyun mempunyai grup baru yang juga cukup terkenal. Sedangkan Gyuri, manajemennya sudah mulai menjalankan proyek luar negeri. Gyuri lebih sering ke Jepang sekarang.
***
Malam ini kebetulan, Kyuhyun dan Gyuri berada dalam satu acara yang sama. Ini benar-benar membuat mereka bahagia bisa bertemu meskipun hanya sekilas.
Di ruangan khusus grup Gyuri, Gyuri mendengar teman-teman grupnya membicarakan sesuatu.
“Jiyoung-ah! Kau tau malam ini aka nada penampilan spesial.” Celetuk Nicole sambil berkali-kali menata rambutnya yang sudah ditata.
“Chincharo? Apa seperti tahun kemarin? Nugu?” Tanya Jiyoung antusias sambil tetap memainkan ponselnya.
“Aku dengar ini akan sangat romantis dari biasanya.” Jawab Nicole.
“Jadi Eonni tak tahu siapa yang akan tampil dalam penampilan spesial nanti?” Tanya Jiyoung, kali ini dia meletakkan ponselnya di atas meja dan berkonsentrasi pada Nicole.
“Aniyo.” Jawab Nicole sambil tertawa.
“Kalau seperti itu seharusnya tak perlu bercerita.” Jiyoung juga tertawa.
Gyuri terus mendengarkan percakapan mereka sambil sibuk membalas pesan dari Kyuhyun.
“Penampilan spesial yang romantis itu akan diisi dengan pasangan yang sedang hot sekarang.” Sahut Hara yang baru masuk ke dalam ruangan.
“Geurae? Nugu?” JIyoung kembali antusias.
“Kau tak lihat berita?” Tanya Hara.
“Nugu? Jangan buat aku penasaran.” Rengek Jiyoung.
“Jangan bilang Kyuhyun Oppa dan Seohyun.” Celetuk Nicole membuat Gyuri benar-benar terkejut.
“Ne. kau tepat sekali Nicole-ah!” jawab Hara.
“Mwo? Mereka berdua?” Jiyoung juga memperlihatkan ekspresi kaget.
“Ne, weyo?” Tanya Hara.
“Apa mereka benar sepasang kekasih sekarang?” Tanya Jiyoung sambil mengerutkan keningnya.
“Ne, aku piker begitu. Itu terlihat dari ekpresi mereka saat bersama.” Nicole menjawab.
“Wah… pasti akan sangat romantis.” Kata Jiyoung berseri-seri.
“Ne, memang sangat serasi mereka berdua itu.” Kata Hara.
Gyuri terdiam. Dia tak banyak bicara seperti biasa. Dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Perasaannya mulai agak terganggu. Namun dia berusaha untuk selalu membuat hatinya tersenyum. Dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia percaya pada Kyuhyun. Benar-benar percaya.
Tiba-tiba Seungyeon masuk ke dalam ruangan, “Sebaiknya kita keluar sekarang! Sebentar lagi giliran kita.”
Akhirnya semua keluar dari ruangan. Gyuri berjalan lemah di belakang teman-temannya. Saat dia berjalan agak melamun dia bertabrakan dengan Nickhun, salah satu member grup terkenal lainnya.
“Ah, Jeongmal mianhae Nickhun-ah.” Kata Gyuri merasa bersalah.
“Gwenchanayo.” Kata Nickhun. Dia belum melepas genggamannya di lengan Gyuri.
Di saat yang bersamaan, Kyuhyun dengan teman-teman di grup barunya melewati Gyuri. Kyuhyun mnetap Gyuri dan Gyuri juga tengah menatapnya. Dengan depat Gyuri langsung melepas genggaman Nickhun. Hal itu membuat Nickhun benar-benar heran.
Kyuhyun tersenyum singkat pada Gyuri dan Nickhun seperti yang di lakukan member lain di grup barunya. Gyuri dan Nickhun juga membalas senyum singkat itu.
“Kalau begitu aku pergi dulu.” Kata Gyuri lalu berlalu menyusul teman-teman grupnya.
Nickhun mengerutkan keningnya dan sibuk berpikir dengan apa yang baru saja dilihatnya.
***
Akhirnya penampilan special dia acara itu berlangsung. Gyuri benar-benar melihat Kyuhyun tengah berduat bersama Seohyun. Mereka terliaht cukup mesra, namun Gyuri merasa Kyuhyun agak aneh melakukannya. Namun dia pikir itu hanya pikirannya sendiri saja.
Gyuri tak bias mengelak. Perasaannya agak terluka walau hanya sedikit seperti saat dia melihat Kyuhyun tengah diberitakan sedang berkencan bersama Seohyun.
Seusai acara TV itu, Gyuri dan Kyuhyun bertemu secara diam-diam dia lapangan parkir.
Gyuri tersenyum melihat Kyuhyun datang sambil mengenakan jaket musim dinginnya. Wajahnya hampir tak kelihatan. Sebenarnya, begitu juga dengan Gyuri.
“Kau melihatnya?” Tanya Kyuhyun.
“Mworago?” Gyuri Tanya balik.
“Penampilanku.” Jawab Kyuhyun. Dia agak tak enak bicara. Dia benar-benar mengkhawatirkan perasaan Gyuri.
“Ne. Tentu saja aku melihatnya.” Jawab Gyuri bersemangat.
“Lalu...?”
“Lalu apa?”
“Apa kau marah padaku?” tanya Kyuhyun polos.
“Ani. Tentu saja tidak. Aku sangat suka penampilanmu itu tadi. tadi itu sangat membius penonton.” Jelas Gyuri berusaha meyakinkan Kyuhyun. Dia sendiri tidak sadar bahwa dia sama sekali tak suka melihatnya.
“Ne. Baiklah kalau begitu. Kau sudah makan kan malam ini?”
“Ne. Sudah.” Jawab Gyuri sambil tersenyum manis. Dia senang Kyuhyun begitu memperhatikannya.
“Mianhae... aku tak bisa lama-lama. Aku harus kembali ke apartemen.” Kata Kyuhyun berpamitan.
“Ne. Pulanglah. Hati-hati...” kata Gyuri.
Kyuhyun tersenyum lalu berbalik berniat mulai melangkah meningalkan Gyuri. Namun dia berhanti dan berpikir keras. Kemudian dia menoleh lagi pada Gyuri. Kyuhyun melihat Gyuri masih tersenyum manis.
“Weyo Oppa?” tanya Gyuri.
Tiba-tiba Kyuhyun kembali ke tempatnya berdiri tadi dan langsung memeluk Gyuri dengan erat. “Bolehkan aku melakukan ini?” tanya Kyuhyun.
Gyuri tersenyum bahagia, “Tentu saja boleh.”
***
Lagi-lagi kebetulan Gyuri seacara dengan Kyuhyun dan tak ketinggalan dengan Seohyun. Tapi kali ini juga ada Nickhun sebagai bintang tamu acara tersebut.
Si pembawa acara mulai bertanya, “Kyuhyun-ssi, bagaimana tanggapanmu tentang rumor yang beredar tentang kau dengan Seohyun?”
Kyuhyun tersenyum tipis. Dia melihat dengan cepat ke arah Gyuri dan Seohyun secara bergantian. “Aku tak terlalu memikirkannya. Itu akan mengganggu pekerjaanku sekarang.”
“Jadi rumor itu memang tak benar?” tanya pembawa acara lagi.
“Ne. Itu sama sekali tak benar. Kalian bisa konfismasikan dengan Seohyun.” Jawab Kyuhyun.
“Kalau begitu Seohyun-ssi, bagaimana tanggapanmu?” tanya pembawa acara pada Seohyun yang hanya bersikap tenang dan lembut seperti biasa.
“Jawabanku akan sama dengan Kyuhyun sunbae, itu semua memang seperti itu.” Jawab Seohyun lembut.
“Wah kalian benar-benar kompak.” Celetuk si pembawa acara.
Nickhun sedari tadi malah memperhatikan Gyuri yang sedikit aneh menurutnya. Nickhun kira ada seuatau antara Gyuri dan Kyuhyun, namun Nickhun belum bisa tahu pasti apa itu.
Setelah acara itu, para bintang tamu keluar dari studio, mereka pun langsung diserbu banyak wartawan. Apalagi wartawan yang sangat penasaran pada kedekatan Kyuhyun dan Seohyun.
Kyuhyun menarik tangan Seohyun untuk menghindar dari wartawan, itu semakin membuat wartawan curiga. Namun Gyuri tiba-tiba mempunyai ide untuk mengecoh wartawan.
Saat itu Nickhun sedang berjalan di belakang Gyuri, namun tiba-tiba, tanpa ada sesuatu yang jelas, Gyuri terjatuh, atau tetaptnya menjatuhkan diri dan berteriak, “Aigo!”
Para wartawan langsung menoleh ke arah Gyuri dan dengan cepat mengambil gambarnya. Gyuri hanya bisa tertawa sendiri, “Jwesonghamnida, aku sudah mengagetkan. “
Akhirnya rencana Gyuri berhasil, Kyuhyun dan Seohyun bisa pergi dengan aman karena akhirnya wartawan mengerumuni Gyuri.
Nickhun makin curiga melihat ini semua.
***
Malam ini Nickhun pergi ke restoran kesukaannya seperti biasa. Dia mengenakan jaket tebal dan topi yang menutupi hampir setengah wajahnya. Ini dia lakukan untuk menghindari fans yang berlebihan.
Saat selesai memesan makanan, dia melihat seorang gadis masuk ke dalam restoran itu sendirian dan mengenakan pakaian yang juga cukup menutupi identitasnya. Namun setelah gadis itu melepas kacamatanya, Nickhun mengenalinya, “Gyuri?”
Nickhun langsung menghampiri Gyuri di mejanya, “Boleh aku makan duduk disini?” tanyanya.
Gyuri terkejut, namun setelah Nickhun melepas topinya, Gyuri tersenyum singkat dan mempersilahkannya duduk.
“Tak biasanya aku melihatmu disini?” tanya Nickhun sambil memakai lagi topinya.
“Ne, aku memang baru pertama kali kesini. Apa kau sering?” tanya Gyuri balik.
“Aku kesini hampir tiap minggu. Yang jelas setiap ada waktu senggang, aku kesini. Tapi akhir-akhir ini aku jarang kesini. Jadwalku begitu padat.” Nickhun menjelaskan sambil tersenyum.
“Araso.” Kata Gyuri tersenyum.
“Wajahmu terlihat sedikit murung. Apa terjadi sesuatu?” tanya Nickhun.
“Ah? Aniyo. Mungkin karena aku kelelahan saja.” jawab Gyuri, padahal hati dan pikirannya sangat kacau setelah melihat berita di TV tadi. Dia sibuk memikirkan Kyuhyun.
“O...” Nickhun mengangguk-angguk. Tak lama makanannya datang, sedangkan Gyuri baru memesan. “Boleh aku makan dulu?”
“Ne, silahkan.” Gyuri tersenyum.
Saat Nickhun sudah mulai melahap makanannya, TV di restoran itu, tiba-tiba dikeraskan volumenya. Hampir semua pengunjung restoran itu mendekati TV dan antusias memperhatikannya.
Begitu juga dengan Nickhun dan Gyuri. Nickhun terkejut setelah mendengar berita yang ada di TV. Ternyata berita itu memberitahukan bahwa Kyuhyun dan Seohyun benar-benar sepasang kekasih sekarang. Manajemen mereka sendiri yang mengklarifikasi itu sekarang.
Serantak para gadis-gadis yang sepertinya fans Kyuhyun berteriak dan berguman sedih. Namun ada juga yang terlihat senang. Mereka membuat seisi restoran begitu ramai.
Nickhun hanya tersenyum melihat berita itu, “Ada-ada saja mereka itu. Ternyata mereka memang jadian?” gumam Nickhun sambil kembali menghadap ke makanannya. Namun setelah dia melihat wajah Gyuri, dia bisa melihat mata Gyuri berkaca-kaca.
Gyuri segera menghindarkan pandangannya dari TV, dia menunduk. Ponselnya tak lagi di genggamnya, ponselnya jatuh ke lantai.
“Gyuri-ah! Gwenchanayo?” tanya Nickhun sangat heran.
Gyuri membuat gerakan menghapus air matanya, “Gwenchana. Silyehamnida, aku harus pergi.” Kata Gyuri bergegas memakai kacamatanya lalu keluar restoran.
Nickhun yang tau ponsel Gyuri masih ada dia lantai, mengambilnya dan berniat mengembalikannya pada Gyuri.
“Gyuri-ah ponselmu!” teriak Nickhun saat berada diluar restoran, dia menarik lengan Gyuri yang tak menghiraukannya.
Tiba-tiba beberapa lampu kamera menyinari mereka berdua dengan posisi bergandengan tangan seperti itu.
Nickhun langsung terkejut, begitu juga Gyuri. Gyuri dengan cepat menyembunyikan tangisnya. Nickhun bingung antara menghadapi wartawan yang sekarang mengerumuninya atau Gyuri yang sedang menahan tangis.
Akhirnya Nickhun melihat sebuah gang di dekat situ, dia pun menarik lengan Gyuri ke arah gang dan mengajaknya berlari-lari untuk menghindari wartawan.
Cukup jauh mereka berdua berlari hingga akhirnya bisa meloloskan diri dari wartawan. Mereka bersembunyi di balik semak-semak di sebuah taman kecil dia komplek perumahan.
“Aish...! darimana datangnya wartawan itu?” keluh Nickhun. Sambil duduk disebelah Gyuri. “Gyuri-ah! Gwenchana?”
Gyuri tak bersuara, dia hanya diam dan tak menjawab Nickhun sama sekali.
“Gyuri-ah? Ini ponselmu.” Nickhun mengulurkan ponsel Gyuri, namun Gyuri juga masih tak bereaksi.
Nickhun berpikir sejenak lalu menyimpulkan sesuatu, “Apa kau menangis karena Kyuhyun? Apa ada sesuatu diantara kalian?”
Kali ini Gyuri menoleh, “A..aniyo. bukan begitu.”
Nickhun tersenyum pahit, “Sekarang aku malah mengerti.” Nickhun menatap Gyuri yang tak meneteskan air mata namun terlihat berton-ton beban di hatinya.
“Mwo?” tanya Gyuri.
“Kau punya hubungan Khusus dengan Kyuhyun. Dan sekarang kalian sedang ada masalah akibat beritanya dengan Seohyun. Geurae?”
“Bukan begitu. A..aku...” Gyuri tak bisa meneruskan kalimatnya.
“Sudahlah.. semua sudah terlihat jelas. Kau bisa ceritakan semuanya padaku.” Kata Nickhun menenangkan. “Seperti itulah kehidupan kita. Sebagai publik figur, kita tak bisa sebebas yang lain. Terutama dalam masalah cinta.”
Gyuri menatap Nickhun. Tiba-tiba air mata menetes dari sebelah matanya.
“Arasso.” Kata Nickhun.
***
“Ya! Lihat ini!” teriak Donghae yang baru saja membeli sebuah majalah.
“Donghae-ah! Bisakah kau tidak berteriak-teriak! Ini masih pagi!” teriak Eunhyuk.
“Sudahlah lihatlah ini.” Donghae menyodorkan halaman depan majalah itu. “Kau tahu foto siapa ini? “ Donghae menunjuk foto dua orang yang tengah bergandenga tangan di depan sebuah restoran. “Ternyata bukan Kyuhyun dan Seohyun saja pasangan selebriti tahun ini.”
“Memang itu siapa?” tanya Ryeowook yang tiba-tiba menghampiri mereka.
“Itu tentu saja Nickhun dan Park Gyuri.” Jawab Donghae. “Kalian tak mengenalinya?”
“Mereka pakai pakaian seperti itu memang agar tak dikenali kan?” tanya Ryeowook.
Kyuhyun terkejut mendengar itu. Sedari tadi dia mendengar percakapan hyung-hyungnya dari dapur.
“Park Gyuri? Wah dia dengan lelaki lain? Seharusnya dia denganku saja.” celetuk Eunhyuk.
Donghae memukul pelan kepala Eunhyuk, “Kau kira dia mau dengamu?”
Kyuhyun tiba-tiba menngambil majalah itu dari tangan Donghae dan melihat dengan seksama foto itu. Hatinya mencelos setelah melihatnya, itu memang terlihat jelas adalah Gyuri.
Kyuhyun makin gila, dia sudah cukup sibuk memikirkan keputusan manajemennya yang membuat berita itu. Dia tak tau lagi harus berbuat apa. Dia hanya bisa berharap berita tentang Gyuri itu tak benar.
“Apa kali ini dia masih percaya padaku?” gumam Kyuhyun.
“Kyuhyun-ah! Itu majalahku.” Kata Donghae sambil merebut kembali majalahnya.
***
Ponsel Gyuri terus berdering. Kali ini sudah yang ke sembilan kalinya. Gyuri terus berpikir, apa dia harus mengangkatnya atau tidak. Dia mencoba terus percaya pada Kyuhyun, namun dia merasa dia tak kuat lagi menyimpan semuanya sekarang. Belum lagi beritanya bersama Nickhun kini juga tersebar.
Gyuri merasa dia sudah tak kuat lagi untuk teru berkorban bagi hubungannya dengan Kyuhyun. Dia terlalu lelah sekarang.
“Apa ini saatnya aku mengakhiri hubungan ini?” tanya Gyuri dalam hati.
Sedangkan Kyuhyun yang sedang berada di belakang panggung, terus mengububungi Gyuri lewat ponselnya. Dia sungguh cemas karena sam sekali tak ada jawaban dari Gyuri.
“Apa dia sudah berhenti sekarang?” gumam Kyuhyun. “Apa semuanya sudah selesai?”
Kyuhyun baru akan menghubungi Gyuri lagi, namun managernya menghampiribnya itu membuat Kyuhyun langsung menyimpan ponselnya.
“Kyuhyun-ah! Sedang apa kau disini? Lihat semua fansmu makin semangat. Ini berkat beritamu dengan Seohyun.” Manager Kyuhyun tertawa senang.
“Sudah kubilang aku tak suka dengan cara ini.” Kata Kyuhyun dengan muka masam.
“Sudahlah... ini juga menguntunkanmu. Apa kau tak melihat Seohyun secantik itu?” Manager Kyuhyun menepuk pundak Kyuhyun. “ Jangan kecewakan fansmu. Cepat kau bersiap, sebentar lagi kau dan Seohyun akan tampil.”
Kyuhyun benar-benar tak bisa berkonsentrasi dengan lagu yang ia bawakan. Dia terus memikirkan Gyuri. Dia tahu ini bisa membahayakan karirnya.
***
Kyuhyun terkejut tiba-tiba Nickhun mengajaknya bicara di atap gedung seuah stasiun TV.
“Apa yang bisa aku bantu?” tanya Kyuhyun.
Nickhun merasa tak sabar, “Aku tahu semuanya.”
“Mwo? Tahu apa?” Tanya Kyuhyun heran.
“Asal kau tahu, selama ini Gyuri mencoba menemuimu untuk memperjelas semuanya, tapi kau terlalu sibuk kan? Jika kau tak segera menyelamatkan Gyuri dengan menjelaskan skandalmu, aku yang akan menyelamatkan Gyuri dengan segera menjelaskan skandalku.” Kata Nickhun lalu pergi begitu saja.
Kyuhyun berpikir sejenak, setelah mengerti, Kyuhyun merasa begitu terkejut, bagaimana Nickhun tahu tentang ini.
“Apa ini yang menyebabkan mereka juga mempunyai skandal malam itu?” tanya Kyuhyun dalam hati. “Gyuri-ah...” ada sedikit rasa lega mendengar bahwa Gyuri mencoba menemuinya, namun dia benar-benar merasa bersalah.
Kyuhyun semakin cemas, dia harus memilih antara karirnya atau cintanya. Sudah dua minggu dia sama sekali tak berhubungan dengan Gyuri. Kesibukannya membuatnya tak bisa menyelesaikan ini.
***
Malam ini setelah para penyanyi mengisi sebuah acara konser tahunan, semuanya pun bersiap untuk pulang. Mereka semua sudah tak memakai kostum mereka.
Di luar gedung, begitu banyak wartawan yang mengerumuni para artis untuk diwawancarai.
Kyuhyun juga sedang berusaha menghindari wartawan yang tentu saja masih akan menanyainya tentang hubungannya dengan Seohyun.
Tiba-tiba dia melihat Nickhun menggandeng Gyuri dan menghampiri kerumunan wartawan yang sepertinya antusias dengan mereka.
Kyuhyun bingung. Dia tak tahu harus berbuat apa. Dia rasa dia tak bisa mengatasi ini. Namun tiba-tiba dia mendngar Seohyun berbisik padanya, “Arasso Oppa. Aku tahu semuanya. Nikchun Oppa yang memberitahuku. Kita selesaikan ini sekarang.”
“Mwo? Apa maksudmu Seohyun-ah?” Kyuhyun terkejut.
Seohyun memanggil para wartawan agar mendengarnya, “Kami ingin membuat pernyataan, bahwa kami sama sekali tidak mempunyai hubungan apa-apa.”
Para wartawan semakin antusias. Para wartawan yang mengerumuni Nickhun dan Gyuri juga berpindah. “Tapi apa artinya pernyataan manajemen kalian waktu itu?” tanya seorang wartawan.
“Itu hanya sebuah kesalah pahaman.” Jelas Seohyun, dia terlihat tegas kali ini, “ Saat itu kami menjelaskan pada manajemen kami tentang hubungan kami yang sebenarnya, namun, kami tak mengira ternyata mereka salah mengerti.”
“Jadi?”
“Jadi intinya kami tak punya hubungan apa-apa. Dia adalah sunbaeku yang sangat aku hormati. Dia banyak membantuku dalam menyanyi.” Jelas Seohyun.
Kyuhyun masih terkejut dan membeku.
“Benarkah itu Kyuhyun-ssi?” tanya wartawan.
“Geurae. Itu memang seperti kenyataannya.” Jawab Kyuhyun.
“Jakkaman, ada satu hal lagi yang ingin Kyuhyun sunbae nyatakan malam ini.” Kata Seohyun pada wartawan sambil memberi Kyuhyun kode tentang Gyuri.
Kyuhyun menoleh ke arah Gyuri yang terus memperhatikannya. Kini dia memberanikan diri untuk bicara pada para wartawan.
“Aku dan Seohyun memang tak memiliki hubungan apa-apa. Tapi aku mempunyai hubungan yang lebuh spesial dengan gadis lain. Gadis yang selalu seita padaku, gadis yang selalu percaya padaku, gadis yang selalu menungguku meski semua orang tak mengetahui pengorbanannya itu.” Jelas Kyuhyun.
“Nugu? Apa kau punya kekasih selama ini?” tanya wartawan.
“Gomawo, Gyuri-ah....” lanjut Kyuhyun.
“Gyuri?” tanya wartwan. “ Apa maksudmu Park Gyuri?”
“Ne, Hanya dia Gyuriku.” Jawab Kyuhyun.
Semua wartawan yang ada di situ begitu heboh begitu juga dengan semua fans Kyuhyun yang mendengar langsung pernyataan Kyuhyun ini.
Kyuhyun menoleh ke arah Gyuri, namun dia tak melihat sosok gadis yang dicintainya. Itu. Kyuhyun menoleh ke sana- kemari. Namun matanya tak bisa menemukan Gyuri dimana-mana.
“Apa kali ini dia sudah tak bisa percaya lagi?” gumamnya dalam hati. Kyuhyun benar-benar kecewa sekarang.
Kyuhyun pun akhirnya pulang ke apartemennya lebih larut malam. Dia begitu sedih memikirkan akhir cintanya ini.
“Apa memenga harus seperti ini kehidupanku?” gumam Kyuhyun sambil berjalan menuju pintu apartemennya.
Dia baru akan membuka pintunya, namun dia mendengar langkah kaki di di koridor itu, Kyuhyun menoleh dan melihat sesosok gadis yang mengenakan mantel musim dingin untuk menutupi identitasnya. Setelah gadis itu melepas kacamatanya, Kyuhyun tersenyum.
Gyuri tersenyum setelah melepas kacamatanya.
Kyuhyun segera menghampiri Gyuri. “Kau percaya padaku?”
“Selalu.” Jawab Gyuri singkat masih dengan senyumnya.
Tiba-tiba Kyuhyun memeluk Gyuri dan menciumnya. Dia benar0benar lega sekarang. Tak ada lagi beban di antara mereka. Kini mereka bisa dengan bebas mengungkapkan perasaan mereka. Meski pun masih akan ada banyak masalah lagi, namun mereka akhirnya bersama.
“Gomawo Gyuri-ah...”
THE END
The one thing that I want to tell you the most.............
Always, I always singing just for you...........
Thank you, the one who’s always been protecting me by my side.....
Langganan:
Postingan (Atom)