Seorang lelaki tersenyum-senyum sendiri saat mengetahui seorang gadis memandanginya dari kejauhan. Dia berusaha tak ketahuan saat gadis itu melihatnya.
“Apa dia menyukaiku?” pertanyaan itu muncul dalam benaknya.
Dia tak mempedulikan sekitarnya dan sibuk memperhatikan gadis yang sebenarnya cantik jika dia memperhatikan penampilannya itu. Tingkahnya benar-benar aneh, namun dia menyukai tingkah itu.
Hingga datang seorang gadis lain yang berusaha memergokinya dan menggodanya. Khawatir membuat gadis tadi malu di depan temannya, lelaki bernama Kim Hyunjoong ini menghindar. Hingga membuat gadis teman gadis tadi tak bisa menemukan apa yang sedang ia lihat tadi.
Hyunjoong hanya bisa tersenyum mengingat tingkah laku gadis yang tak ia ketahui namanya itu.
***
Hari ini lagi-lagi Hyunjoong melihat gadis itu, tapi dia tak sendirian, dia bersama temannya waktu itu. Entah mengapa dia terlihat sedih saat temannya menunjuk Hyunjoong. Hyunjoong mulai curiga, “Apakah dia benar-benar menyukaiku?” batinnya.
Hyunjoong mencuri-curi pandang pada gadis itu, dia terlihat begitu berusaha tersenyum bahagia melihat temannya bahagia. Meski jelas terlihat senyum itu masam.
***
Sudah seperti kebiasaan, Hyunjoong melihat gadis itu dan temannya bersembunyi di balik pilar sedang mendiskusikan sesuatu. Hingga akhirnya teman gadis itu menghampirinya membuatnya terheran-heran.
“Apa gadis itu menyuruh temannya membantunya untuk dekat denganku?” batinnya. Namun dia hanya merasa terlalu sombong memikirkan itu, dia sedikit tersenyum memikirkannya.
“Silyehamnida… boleh aku duduk di kursi itu?” tanya teman gadis itu.
Hyunjoong tersenyum melihat Nicole, “Tentu.” Dia menggeser diri untuk memberi jarak.
Hyunjoong melihat gadis itu kembali bersembunyi di balik pilar, tak tahu apa dia pergi atau-tidak.
“Hyunjoong oppa kan?” tanya teman gadis itu.
“Geurae. Darimana kau tahu namaku?” tanya Hyunjoong.
“Ehm… dari.. temanku.” Jawab gadis itu gugup. Hyunjoong benar-benar tak mengerti maksud gadis ini mendekatinya seperti ini.
“Dan kau? Nuguseyo?”
Gadis itu mengulurkan tangannya, “Nicole imnida.”
Hyunjoong pun menjabat tangannya. “Araso.”
Mereka mengawali kedekatan mereka dari sini, hingga mereka bisa benar-benar dibilang akrab. Hyunjoong hanya berpikir, Nicole bisa membuatnya mengenal temannya itu yang ternyata bernama Park Gyuri.
***
Saat istirahat, Hyunjoong menemukan Nicole bersama Gyuri membicarakan sesuatu di bawah pohon yang rindang. Terlihat sangat nyaman jika duduk disana.
Tiba-tiba Hyunjoong melihat Nicole pergi membuat Gyuri hanya sendiri. Hyunjoong pun segera memanfaatkan ini, dia menghampiri Gyuri dan membuatnya terkejut bukan main. Hyunjoong suka melihat tingkahnya, apalagi kegugupannya itu.
“Karena aku sering melihatmu bersama Nicole, Boleh aku tanya sesuatu?” Hyunjoong bicara pada Gyuri.
Dengan sedikit tergagap, Gyuri berusaha bicara, “Oppa mencari Nicole kan? Dia baru saja pergi membeli minuman.”
Hyunjoong tersenyum, “Apa aku bicara dengannya hanya untuk mencari Nicole?” Batinnya.
“Apa Oppa mau aku memanggilkannya untukmu?” tanya Gyuri.
Hyunjoong tersenyum lagi, ia hanya sedang berpikir, bukankah yang selama ini memperhatikan dirinya adalah Gyuri. Hyunjoong makin yakin Gyuri menyukainya. Hyunjoong benar-benar bisa memahami arti kegugupan Gyuri.
“Ani.. kau tidak perlu melakukannya.” Kata Hyunjoong akhirnya.
“Ani, gwenchanayo.” Kata Gyuri dan segera beranjak pergi menyusul Nicole.
Hyunjoong terus tersenyum sambil memperhatikan Gyuri menghilang dari pandangannya.
“Bagaimana bisa ada gadis seperti itu? Akan kubuktikan dia memang menyukaiku.” Gumam Hyunjoong.
***
Setelah bel sekolah, Hyunjoong bergegas pulang ke rumah, namun tiba-tiba Gyuri menghampirinya. Dia tak sadar betapa senangnya hatinya saat itu.
“Gyuri?”
“Ah ne.. Oppa..” dia terlihat terlalu sulit mengatakannya.
“Weyo?” tanya Hyunjoong heran.
“Nicole, ne Nicole ingin bertemu denganmu di gerbang sekolah sekarang. Dia akan menyampaikan sesuatu yang penting padamu.” Jelas Gyuri tanpa jeda.
“Nicole? Apa yang ingin dia sampaikan?”
“Lebih baik oppa tanya langsung padanya. Anyeong.” Gyuri segera beranjak pergi.
“Mengapa dia harus pergi secepat itu?” pikir Hyunjoong.
Hyunjoong pun menghampiri Nicole di gerbang sekolah, dia tahu Gyuri masih berusaha mengawasinya.
“Nicole-ah, weyo?” Tanya Hyunjoong.
“Oppa. Aku… aku ingin memberitahumu sesuatu.” Nicole terlihat gugup, namun berusaha kuat.
“Memberitahuku sesuatu?’ Hyunjoong mulai curiga.
“Tidakkah oppa ingin tahu, apa maksudku selama ini mendekati oppa?” tanya Nicole.
“Sebenarnya, sampai sekarang, aku masih bertanya-tanya.” Jawab Hyunjoong jujur.
“Itu karena… aku jatuh hati padamu. Saranghaeyo Hyunjoong oppa.” Nicole menatap Hyunjoong.
Hati Hyunjoong mencelos, dia menyesal mengapa tak sadar selama ini, mengapa ia hanya peka terhadap perasaan Gyuri, tapi tidak pada Nicole. Kenyataannya dia sudah terlanjur dekat dengan Nicole, bahkan dia sama sekali tak dekat dengan Gyuri.
Jika Gyuri memang menyukainya, pasti dia sedang sangat menderita sekarang.
“Jadi ini arti senyum masamnya selama ini?” gumam Hyunjoong.
“Ne?” Nicole bertanya.
Hyunjoong tak bisa berkata apa-apa. Kesimpulannya sekarang dia tak tega menolak Nicole, tapi dia juga sangat memikirkan Gyuri. Entah dia suka atau tidak pada Gyuri, tapi Hyunjoong hanya ingin mencari Gyuri sekarag dan menanyainya.
Hyunjoong menoleh ke belakang berusaha mencari Gyuri. Namun tiba-tiba Nicole memeluknya dari belakang tepat saat dimana dia menemukan Gyuri dan bertatapan dengannya.
“Oppa jebal.. terimalah perasaanku.” Kata Nicole dengan tulus.
Hyunjoong bisa melihat kesedihan itu dimata Gyuri. Ya Hyunjoong yakin Gyuri memang menyukainya, jika tida, untuk apa selama ini Gyuri bersikap sedemikian rupa?
Hyunjoong melihat Gyuri pergi dengan sedih dan segera berbalik pada Nicole, “Nicole-ah mianhae… tapi ada hati yang selama ini sedih mengetahui kenyataan kau menyukaiku. Dan sayang aku telah mengenal hatinya lebih dulu dulu darimu. Jeongmal mianhae…”
Hyunjoong melihat perubahan ekspresi Nicole yang sangat drastis. Dia terlihat juga sangat sedih, namun Hyunjoong tetap meninggalkannya sambil berkata, “Mianhae jika aku egois.” Hyunjoong pun pergi menyusul Gyuri.
Setelah berlari-lari di jalanan luar sekolah, akhirnya Hyunjoong menemukan Gyuri duduk di taman kota dekat sekolah. Dia tak sedang menangis, dia malah tersenyum, namun masih ada kemasaman di senyumnya.
Hyunjoong menghampirinya dan membuatnya sangat terkejut, “Oppa?”
“Gyuri-ah….” Hyunjoong mencoba mengembalikan nafasnya yang tersengal-sengal.
“Mengapa kau ada disini?” tanya Gyuri. Dia tak bisa berhanti membelalakkan matanya karena heran.
“Gyuri-ah, kau harus belajar jujur pada perasaanmu sendiri. Aku tahu membuat sahabat bahagia itu memang mulia, tapi setidaknya kau harus punya satu kesempatan untukmu sendiri untuk masalah seperti ini.
“Apa maksud oppa?” Gyuri masih terheran-heran, tapi sepertinya dia sudah mulai mengerti arah pembicaraan ini.
“Perbuatanmu itu memang mulia, tapi.. bagaimana jika lelaki itu tak menyukai sahabatmu dan malah menyukaimu? Padahal kau sama sekali tak sempat mengutarakan perasaanmu?”
“Oppa?” Dia tak menangis, dia tak selemah gadis lain, Hyunjoong yakin itu.
“Dalam masalah seperti ini memang sahabatmu yang terlihat sangat tersakiti, namun salahkah bila dua hati yang saling mencintai disatukan?”
Kali ini Gyuri tak bersuara. Dia hanya memperhatikan setiap perkataan Hyunjoong.
“Kau adalah gadis yang selalu mengamatiku dalam diam kan? Kau selalu memperhatikanku kan? Namun semua berubah sejak Nicole menceritakan yang sebenarnya padamu. Geurae?”
Gyuri menunduk sebentar seperti telah memutuskan sesuatu, “Aku tak mengerti maksud perkataan oppa. Mianhae.. lebih baik oppa kembali pada Nicole.” Gyuri melangkah kakinya dan pergi.
Hyunjoong mulai bicara hingga membuat Gyuri menghentikan langkahnya, “Kau harus tahu satu hal. Kemungkinan itu memang benar. Kuputuskan lelaki itu memang tidak menyukai sahabatmu tapi menyukai. Benar-benar mencintaimu. Nan neol saranghae.”
Hyunjoong segera menarik Gyuri dalam pelukannya. “Inilah perasaan yang aku rasakan sekarang. Perasaan untuk ingin membuatmu tak hanya melihat dari jauh dan dalam diam, aku ingin membuatmu tak hanya melihatku.”
THE END

Tidak ada komentar:
Posting Komentar