Only look at you………..
Never can touch you……….
Seorang gadis yang sebenarnya cantik, namun berpenampilan sederhana, sedang terdiam memandang seorang lelaki yang cukup sempurna dengan panampilannya. Lelaki itu adalah kakak kelasnya, kakak kelas yang diidamkan hampir setiap siswi di sekolah menengah keatas itu.
Merasa terlalu jauh untuk bisa menyentuh atau bahkan bicara dengan lelaki itu, gadis yang bernama Park Gyuri ini hanya bisa tersenyum masam sambil terus memandanginya.
Jung Nicole yang merasa terganggu dengan tingkah temannya yang aneh itu, segera menegurnya, “Gyuri-ah! Kau menyukai seseorang ya?”
Dengan sangat terkejut Gyuri langsung mengalihkan pandangannya dan tergagap, “Mwo? Ani… andwe…”
“Kau sedang memandanginya dari jauh kan?” Tanya Nicole sambil mencoba mencari titik yang sedari tadi Gyuri lihat.
“Ani, kau salah paham.” Jawab Gyuri dengan khawatir.
Merasa tak bisa menemukan apa-apa, Nicole menyerah, “Kau memendam perasaanmu seperti gadis-gadis manis lainnya ya?”
“Aku bilang bukan begitu. Aku tidak sedang menyukai ataupun memandangi seseorang.” Jelas Gyuri masih dengan gelisah.
“Ah sudahlah… kalau begitu kita masuk saja! Sebentar lagi bel masuk pasti berbunyi. Kajja!” Nicole menarik lengan Gyuri.
***
Bel tanda berakhirnya sekolah hari ini berbunyi, Gyuri terheran-heran melihat tingkah Nicole yang sedari tadi hanya bisa tersenyum memikirkan sesuatu. Entah apa yang dipikirkannya, tak ada yang tahu.
Tiba-tiba Nicole bicara pada Gyuri membuat semua pertanyaan di otaknya terjawab, “Gyuri-ah… Aku sudah menyukai seseorang.”
Gyuri tersenyum ikut bahagia, “Geurae? Nugu?”
“Aku akan segera menunjukkannya padamu. Kajja!” Nicole manrik lengan Gyuri setelah merapikan tasnya dengan tergesa-gesa.
Gyuri berusaha menyamai langkah Nicole yang lumayan cepat dan juga berusa menutup resleting tasnya.
“Paliwa!! Sebelum dia pulang..” kata Nicole dengan semangat.
Setelah sampai ditempat tujuan Nicole, Gyuri baru bersahil menutup resleting tasnya dengan sempurna, “Gyuri-ah! Itu dia! Itu dia! Oppa itu… aku benar-benar menyukainya.” Nicole menunjuk seorang lelaki tampan yang sedang bergurau dengan teman-temannya.
Gyuri mencari titik yang dituju Nicole, Namun menyesal setelah menemukannya. Gyuri mengalihkan senyumnya yang tulus menjadi masam. Dia bisa melihat betapa bahagianya Nicole melihat lelaki yang bernama Hyunjoong itu, lelaki yang selama ini Gyuri perhatikan, lelaki yang selama ini Gyuri sukai.
“Andai aku tahu namanya….” Kata Nicole sedikit kecewa.
“Kim..Hyunjoong…” kata Gyuri lemah.
“Chincharo? Darimana kau tahu namanya?” Tanya Nicole pada Gyuri yang langsung merubah ekspresi wajahnya.
“Ah.. aku..” Gyuri berusaha memperlancar bicaranya, “Aku mendengar temannya memanggilnya.” Gyuri memasang senyum masamnya lagi, senyum yang tak dimengerti oleh Nicole.
“Kim Hyunjoong.. Hyunjoong oppa..” Nicole tersenyum bahagia. “Bagaimana bisa ada lelaki setampan itu?”
Gyuri tak berani memandangi lelaki itu, dia hanya berusaha ikut tersenyum bahagia untuk Nicole.
***
Nicole menghela nafas sambil sesekali mencuri pandang pada Hyunjoong. “Gyuri-ah! Haruskah aku melakukan ini sekarang?”
“Itu keinginanmu kan?” Tanya Gyuri sambil tersenyum.
“Kau benar, Kalau tidak begini kapan lagi aku bisa mengenalnya lebih dekat?” Nicole menghela nafas lagi. “Doakan aku.” Nicole memgang tangan Gyuri.
“Pasti.” Gyuri mengangguk lalu melepas Nicole untuk menghampiri Hyunjoong yang sedang duduk sendiri di taman belakang sekolah.
Sesekali Nicole menoleh pada Gyuri untuk mencari dukungan.
Gyuri hanya bisa menggenggam tangannya dan berkata tanpa suara, “Hwaiting!”
Di balik pilar Gyuri mengamati Nicole yang memulai pembicaraannya dengan Hyunjoong.
“Silyehamnida… boleh aku duduk di kursi itu?” tannya Nicole dengan memberanikan diri.
Hyunjoong tersenyum melihat Nicole, “Tentu.” Dia menggeser diri untuk memberi jarak.
Gyuri tak ingin lagi mendengar pembicaraan mereka. Gyuri hanya bisa tahu mereka semakin akrab. Sebegitu mudahnya hal itu untuk Nicole, pikirnya.
Gyuri kembali tersenyum masam dan melangkahkan kakinya untuk menjauh dari tempat itu.
***
Saat jam istirahat, seperti biasa Nicole dan Gyuri duduk berteduh di bawah pohon di taman samping sekolah.
“Hari ini cukup hangat.” Seru Nicole dengan gembira.
“Ne, Geurae.” Balas Gyuri sambil memandang langit sambil menyipitkan matanya.
“Sehangat hatiku.” Nicole tertawa senang.
“Sehangat itukah?” goda Gyuri.
“Ne, aku benar-benar hangat. Kau tahu? Hyunjoong oppa itu memang sangat baik. Persis seperti dugaanku. Dia sangat perhatian pada gadis.”
“Tak salah jika kau sehangat itu sekarang.” Kata Gyuri sambil memaksakan senyumnya.
“Sudahlah… kita harus berhenti membicarakannya. Itu bisa membuatku meledak karena terlalu senang.” Kata Nicole dengan cepat. “Lebih baik aku beli minuman dulu. Tunggu aku disini!” Nicole segera beranjak pergi.
Gyuri mengamati Nicole dari belakang. Mengamati caranya berjalan yang sempurna, juga penampilannya yang sempurna. Gyuri kembali tersenyum masam.
Tiba-tiba seseorang duduk di samping Gyuri dan membuatnya terkejut bukan main.
“Karena aku sering melihatmu bersama Nicole, Boleh aku tanya sesuatu?” Hyunjoong bicara pada Gyuri.
Dengan sedikit tergagap, Gyuri berusaha bicara, “Oppa mencari Nicole kan? Dia baru saja pergi membeli minuman.”
Hyunjoong tersenyum, membuat Gyuri heran apa yang sebenarnya membuatnya tersenyum.
“Apa Oppa mau aku memanggilkannya untukmu?” tanya Gyuri.
Hyunjoong tersenyum lagi setelah mendengarnya. Kali ini senyumnya sangatlah manis mebuat Gyuri melemas.
“Ani.. kau tidak perlu melakukannya.” Kata Hyunjoong.
“Ani, gwenchanayo.” Kata Gyuri dan segera beranjak pergi menyusul Nicole.
Gyuri sadar, jantungnya berdegup kencang hingga dia takut Hyunjoong bisa mendengarnya.
***
“Gyuri-ah, aku rasa ini memang saat yang tepat untuk memberitahunya isi hatiku yang sebenarnya.” Kata Nicole. “Tapi maukah kau membantuku?”
“Aku membantumu? Eotokhe?” Gyuri heran dan sedikit kecewa, harusnya dia jauh-jauh dari hal ini.
“Aku terlalu lemas menghampirinya. Bisakah kau sampaikan padanya untuk menemuiku di gerbang sekolah setelah ini?”
“Gerbang sekolah? Setelah bel pulang sekolah?” tanya Gyuri keberatan.
“Ne, Bisakah kau tolong aku? Jebal…..” Nicole memasang wajah memelasnya.
Gyuri tahu dia tak mungkin bisa menolak temannya satu ini, “Ne, baiklah.” Jawab Gyuri akhirnya.
“Chincha? Bilang padanya ya, aku ingin menyampaikan sesuatu yang penting. Gomawo Gyuri-ah” Nicole memeluk Gyuri dengan erat.
“Tentu.” Gyuri berusaha tersenyum bahagia.
Setelah bel sekolah berakhir, Gyuri segera mendatangi Hyunjoong yang kebetulan sedang berjalan sendiri.
Dengan sangat berat hati, Gyuri menghamiprinya. Gyuri baru sadar, ini mungkin akan jadi akhir ceritanya. Dia tak boleh lagi terlibat dalam masalah ini.
Hyunjoong tersenyum senang melihat Gyuri menghampirinya, “Gyuri?”
“Ah ne.. Oppa..” Gyuri sulit merangkai kata-kata sambil mengatasi sakit hatinya.
“Weyo?” tanya Hyunjoong heran.
“Nicole, ne Nicole ingin bertemu denganmu di gerbang sekolah sekarang. Dia akan menyampaikan sesuatu yang penting padamu.” Jelas Gyuri tanpa jeda.
“Nicole? Apa yang ingin dia sampaikan?”
Merasa terlalu berat dengan pertanyaan ini Gyuri segera mengakhirinya, “Lebih baik oppa tanya langsung padanya. Anyeong.” Gyuri segera beranjak pergi.
Gyuri melihat Nicole dan Hyunjoong bicara saat melewati gerbang sekolah, Dia bermaksud pulang lebih dahulu daripada harus menunggu Nicole.
Gyuri rasa kakinya semakin berat untuk dilangkahkan. Dia juga tak berani melihat Nicole dan Hyunjoong dengan berlama-lama. Namun dia berusaha memeranginya dan mempercepat jalannya. Di ujung gerbang, dia masih bisa melihat sedikit kilasan Nicole dan Hyunjoong, betapa menyesalnya dia setelah melihatnya, pemandangan itu telalu menyakitkannya, pemandangan Nicole yang memeluk Hyunjoong dari belakang. Anehnya, Hyunjoong sempat menatap Gyuri. Tapi Gyuri sadar, mungkin hyunjoong hanya ingin memberitahu Gyuri bahwa dia sudah tahu jawabannya dari Nicole sendiri. Jawaban tentang Nicole yang mengungkapkan seluruh isi hatinya padanya.
Gyuri menguatkan langkahnya untuk pulang. Berusaha menerima kenyataan bahwa ini memang akhir dari ceritanya dan selamanya dia akan hanya bisa melihatnya, melihat Hyunjoong dari jauh, tak akan bisa menyentuhnya ataupun memeluknya, apalagi mengungkapkan perasaanya. Gyuri hanya akan berdiri di balik tirai transparan di belakang Hyunjoong dan melihat juga memperhatikan punggungnya, mengharap tubuh itu berbalik menghadapnya, meski ia tahu itu sangat mustahil, karena Hyunjoong takkan bisa mendengar apa-apa dibelakangnya. Hyunjoong bahkan takkan mengetahui ada apa dibelakangnya karena dia sudah memiliki kehidupannya sendiri di depannya.
Aku hanya melihatmu………..
THE END

Tidak ada komentar:
Posting Komentar