Jongin
tak bersuara sama sekali sepanjang perjalanan dia bahkan tak menatap hujan di
luar jendela seperti yang Jiyoung lakukan. Pandangannya kosong ke arah
sepatunya. Jiyoung juga tak mampu bersuara hingga taksi yang mereka naiki
sampai di depan rumah Jongin.
"Jadi tinggal berapa lama
umurku sebenarnya?" akhirnya Jieun bertanya.
Tapi
hingga akhir perbincangan mereka, Changjo tetap tak memberitahunya hal yang benar-benar
ia ketahui sejak lama itu. Hal yang sudah sejak lama ia bicarakan dengan
Kyuhyun dan Gyuri yang bisa melihat masa lalu dan masa depan Jieun.
Entah kenapa sekarang Baekhyun
berpikir, dirinyalah orang yang sulit bergaul dan selalu canggung di hadapan
orang lain, dan Jieun, melihatnya seperti itu, dia sama sekali tidak canggung
dan terlihat mudah, bahkan terlalu mudah bergaul dengan orang lain. Pantas saja
dia sudah punya teman baru sekarang. Adik kelas itu, betapa mudahnya dia
berteman dengan Jieun? Dan dia tidak tahu betapa sulitnya Baekhyun mengajak
Jieun bicara saat mereka baru kenal. Baekhyun mengerjapkan matanya, apa dia
memang cemburu?
Jieun terbelalak, seketika ia melihat ke sekitar untuk
memastikan tak ada yang mendengarnya. Hal ini, hal yang tak pernah ia bicarakan
dengan orang lain, bagaimana laki-laki bernama Changjo ini bisa mengatakannya
begitu saja?
Jieun menggeliat
di ranjangnya serasa tak ingin bangun. sinar matahari sudah berhasil
menembus jendelanya yang masih bertirai. Sudah 5 hari sejak ia terakhir
kali datang ke kantornya, sampai hari ini dia tidak sanggup masuk kerja
karena kesehatannya yang menurun. Di samping itu Jieun serasa tak siap
menemui Myungsoo atau Jiyoung dan lagi mendengar keputusan Presdir
setelah kedatangannya waktu itu, yang sebenarnya ia paksakan. Dengan
keadaan tubuhnya yang sebenarnya sama sekali tak sehat.
Jiyoung mematikan ponselnya dengan berat, sedari tadi Myungsoo
menghubunginya. Namun langkahnya terhenti di depan pintu rumahnya, suara
Myungsoo terdengar, ''Jiyoung!''
Jiyoung terbelalak, dia menggabungkan semua kejanggalannya.
Jiyoung serasa di tampar keras-keras. Jiyoung hanya menatap Jieun dengan
wajah minta diselamatkan, dia sama sekali tak berani menoleh pada
Myungsoo yang sedari tadi memperhatikannya.
Kim Myungsoo, sedang berada di beranda lantai dua rumahnya, lebih
tepatnya di kamarnya yang terlihat seperti istana kecil. Kediamannya
mempunyai dekorasi victoria serba mewah. Dan bisa ditemukan banyak
lukisan mahal di setiap sudut rumah itu.
Saat para trainee tinggal menerima kuliah dari pelatih koreo
mereka setelah latihan, Member infinite masuk sambil mengucapkan salam
ke dalam studio latihan. Mereka duduk sembarangan menunggu kuliah itu
selesai, karena setelah ini mereka yang akan memakai studio tarinya.