Cast:
Kim Sunggyu
Kang Jihyun (Soyou)
Nam Woohyun
Hoya
Kim Myungsoo (L)
Jang Dongwoo
Lee Sungyeol
Lee Sungjong
Lee Jieun (IU)
Kang Jiyoung
Jung Eunji
''Ya!!!'' teriak Soyou.
''Ya! Ya! Ya! Dengar!'' Soyou menghampiri sekumpulan temannya yang sedang asyik
berbincang.
''Wae?'' tanya Dongwoo.
''Wae? Kenapa kau
berteriak?'' tanya Woohyun.
''Awas saja kalau kau
tak membawa berita bagus!'' celetuk Eunji.
Soyou tertawa, ''Mana
ada berita yang lebih bagus dari ini?''
''Apa eonni? Kau dapat
berita apa?'' tanya Jiyoung.
''Aku.. akhir-akhir ini
sudah melakukan observasi.'' Soyou tertawa lagi. ''Sebenarnya aku tak bermaksud
melakukannya.. Tapi.. Tapi itu memang sangat aneh dan terlihat jelas.''
''Ya.. Katakan saja
cepat, kau mau buat kami mati penasaran?'' teraik Sungyeol.
''Kau terlalu
berbelit-belit.'' kata Eunji.
''Bisakah kalian diam?
Aku sedang mencoba menjelaskannya dengan detil.'' Soyou lalu berdeham pelan dan
melanjutkan bicaranya, ''Uri Kim Sunggyu, dia sudah jatuh cinta!'' Soyou
memberitahu teman-temannya dengan semangat.
Sesuai harapan, semua
temannya terbelalak. ''Oh Jinja???''
teriak mereka.
''Ah.. Bagus...''
teriak Jiyoung.
''Ya.. Apa kita harus
merayakan ini?'' tanya Dongwoo.
''Jamkanmanyo.. Kau
bisa membuktikan itu dari mana?'' tanya L.
''Geurae ini hal yang
penting, bagaimana kalau kau cuma menipu kami?'' tanya Eunji.
''Kalian.. Biarkan dia
menjelaskan dulu.'' tambah Sungjong.
''Aku yakin ini benar.
Aku bahkan sudah menanyainya dan dengan malu dia menjawab iya.'' Soyou tertawa
puas mengingat ekspresi Sunggyu tadi.
''Jinjaro?? Wah aku
penasaran.'' kata Jieun lalu Jiyoung mengangguk setuju.
''Nuguya? Dia menyukai
siapa?'' tanya Woohyun.
''Ah.. Dia belum bilang
siapa gadis itu... Aku juga tidak sanggup mengoreknya lebih dalam aku sudah
terlalu bahagia dia mau jujur tentang perasaannya. Dia tolol kan?'' Soyou
terbahak.
''Ya... daebak! Ini
benar-benar keren. Hal langka ini akhirnya benar-benar terjadi.'' kata Hoya.
''Jadi selain
merayakannya, kita juga harus membantunya mendapatkan gadis itu. Geurae?''
tanya Jieun.
''Ide bagus Jieun-ah!''
Sungyeol menepuk bahu Jieun.
''Tapi bagaimana
caranya? Kita bahkan tidak tahu siapa gadis itu?'' Sungjong menambahkan.
''Ya! Kalian sedang
membicarakan apa? Kenapa seru sekali?'' orang yang sedang mereka bicarakan
malah dengan tiba-tiba masuk ke garasi rumah Jieun itu, tempat berkumpul mereka
seperti biasa. Satu-satunya tempat yang membuat mereka bebas keluar masuk
karena orang tua Jieun yang lebih sering keliling dunia untuk masalah
pekerjaan. Garasi itu sudah dirubah sedemikian rupa hingga begitu nyaman.
''Kalian sedang
bicarakan aku?'' tanya Sunggyu lalu duduk di sebelah Hoya.
''Baiklah.. Katakan saja
siapa gadis yang kau sukai saat ini?'' tanya Myungsoo tanpa basa basi.
''Malhwebwa..'' tambah
Hoya.
''Mwo?'' tanya Sunggyu
terkejut.
''Kami sudah tahu oppa
sedang jatuh cinta. Iya kan?'' tanya Jiyoung.
''Jadi tak usah menutupinya
lagi.'' tambah Sungjong.
''Jadi siapa sebenarnya
gadis itu?'' tanya Myungsoo lagi.
Sunggyu benar-benar
kehilangan akal untuk bicara. Soyou tahu saat ini Sunggyu menatapnya, tak tahu
apa artinya itu, tapi sepertinya Sunggyu marah karena Soyou jelas yang
memberitahu semua orang tentang ini. Soyou hanya tersenyum tolol pada Sunggyu.
''Jadi siapa?? Palli
malhaebwa!! Palli palli...'' kata Woohyun. ''Kami tidak mau mati penasaran.''
''Ya..?'' Sunggyu
berusaha menyembunyikan pipinya yang melebur merah, namun semua orang tetap
bisa melihatnya. ''Bisakah kalian berhenti? Bisa kita ganti topik
pembicaraan?''
Yang lain malah tertawa
melihat tingkah Sunggyu, dia yang tertua disini, namun keadaan saat ini
membuatnya terpojok oleh orang-orang yang lebih muda darinya. Sedangkan Soyou
dia takut akan apapun yang setelah ini mungkin akan dilakukan Sunggyu padanya.
''Sudahlah.. Begini
saja.'' Soyou berdiri dari duduknya, berusaha menyelamatkan posisinya saat ini.
''Kami disini sebagai temanmu. Akan membantu, melakukan apapun agar kau bisa
mendapatkan gadis itu. Jadi... Sekarang yang kau butuhkan hanya mendekatinya.
Jadilah orang terdekatnya. Siapapun dia.''
''Geurae! Lalu kita
akan buatkan pesta untukmu. Jadi saat itu kau bisa nyatakan perasaanmu hyung!''
kata Sungyeol. ''Eotae?''
''Wah itu ide bagus
oppa. Kita bisa dekor tempat ini seromantis mungkin. Undang gadis itu kesini.''
kata Jieun.
''Yeah!!! Aku suka itu.
Pasti keren.'' teriak Jiyoung.
''Ya! Oppa! Kau harus
yakin gadis itu mau menerimamu atau kau buat kami malu dan ingin bunuh diri.''
celetuk Eunji.
''Jadi? Eotae?'' tanya
Soyou sambil berdiri di hadapan Sunggyu. Dia diam saja bingung harus berkata
apa lalu melihat Soyou di hadapannya dengan wajah polosnya.
Sunggyu melihat
kesekeliling, lalu menghela nafas dan mengangguk, ''Baiklah.''
semua orang di situ berteriak senang akan hal langka ini.
semua orang di situ berteriak senang akan hal langka ini.
***
''Seminggu lagi, kami
memberimu waktu seminggu untuk mendekati gadis itu dan berhasil mengajaknya
datang ke pesta yang kami buat di garasi rumah Jieun.'' jelas Soyou santai saat
menghampiri Sunggyu di kantin universitas mereka.
''Ya! Bagaimana bisa
kalian memberiku waktu seminggu?'' tanya Sunggyu terkejut. ''Bagaimana bisa aku
membuatnya menerimaku dalam waktu seminggu?''
''Itulah
tantangannya.'' kata Soyou sambil melahap makanan yang baru Sunggyu pesan.
''Kenapa sekalinya aku jatuh cinta jadi sulit begini. Kalian bunuh saja aku sekalian.'' Sunggyu hanya bisa pasrah makanannya habis di tangan Soyou.
''Kenapa sekalinya aku jatuh cinta jadi sulit begini. Kalian bunuh saja aku sekalian.'' Sunggyu hanya bisa pasrah makanannya habis di tangan Soyou.
''Ya… semua tahu kau
punya karisma yang bisa membuat gadis manapun jatuh di tanganmu.''
Sunggyu menyeringai kecut,
''Jinja? Bahkan padamu?''
Tiba-tiba pipi Soyou
memerah, ''Aku?'' lalu dia tertawa garing. ''Mana mungkin? Aku sudah tahu
banyak kejelekanmu.''
''Apa karena itu?
Karena kau sudah tahu banyak kejelekanku maka kau tak pernah memanggilku oppa?
Apa aku tak pantas dipanggil oppa?''
Suasana di sekitar
mereka menjadi canggung, ''Kenapa jadi membahas ini? Cepat bahas tentang gadis
yang kau sukai!'' Soyou menyingkirkan piring makanan Sunggyu yang sudah kosong.
''Bisakah aku membahasnya
denganmu?'' Sunggyu bertanya, lebih tepatnya pada dirinya sendiri.
''Ceritakan saja
seperti apa gadis itu. Mungkin aku bisa membantu.''
''Haruskah denganmu?
Kenapa tidak dengan Jieun barangkali?''
''Wae? Kau tak percaya
denganku?'' tanya Soyou tak terima, ''Lagipula kenapa sebenarnya kau tidak
memberitahu kami identitas gadis itu?''
''Sirheo!''
''Ah.. Wae?? Dengan
begitu aku bisa membantumu. Mungkin aku mengenalnya.''
''Sudahlah diam! Kau
sama sekali tak membantu.'' Sunggyu beranjak dari tempatnya berniat menuju
perpustakaan, atau tempat manapun yang tentunya Soyou tak bisa mengikutinya
atau berisik.
''Ya! Kau mau kemana?''
Soyou berusaha menyusulnya namun malah jatuh terjerembab tersandung kaki kursi
yang baru saja didudukinya. ''Aigo..'' Soyou dalam posisi duduknya yang
menyedihkan sambil menyentuh pergelangan kaki kanannya yang terkilir.
Sunggyu menoleh ke
belakang dan terkejut dengan keadaan Soyou lalu segera mengahampirinya, ''Neo
gwenchana?'' tanyanya khawatir. Sunggyu juga spontan memijat kaki Soyou,
membuat pipi Soyou memerah karena aksi tiba-tiba itu.
''I..ini gara-gara
kau!'' kata Soyou, berusaha menghilangkan rasa panas di pipinya. ''Siapa suruh
pergi seenaknya saja?''
Sunggyu merasa
bersalah, ''Ah.. Mianhae... Appo?'' Sunggyu terus mencoba melakukan sesuatu
pada kaki Soyou.
''Ani.'' Soyou segera
menjauhkan kakinya. Entah apa yang terjadi padanya saat ini. Kontak fisiknya
dengan Sunggyu terasa tak seperti biasanya. Soyou terheran oleh reaksinya
sendiri.
''Sudahlah, kau mau
kemana? Biar kuantar.'' kata Sunggyu seraya mengalungkan lengan kanan Soyou di
pundaknya untuk membantunya berdiri.
Soyou tahu ia tak bisa
menolak kontak fisik yang satu ini, kaki kanannya sama sekali tak bisa diajak
berjalan. ''A..aku harus ke kelas.''
''Baiklah.
Hati-hati..'' kata Sunggyu sambil memapahnya.
***
''Hyung? Kau yakin bisa
membuat gadis itu menerimamu di pesta nanti?'' tanya Myungsoo tak yakin,
setelah melihat Sunggyu tak melakukan apa-apa akhir-akhir ini selain kuliahnya
dan menghabiskan waktu di garasi rumah Jieun seperti saat ini.
Eunji menggelengkan
kepalanya, ''Aku juga sama sekali tidak yakin.''
Sunggyu hanya mendengar
mereka dengan malas. Dia sudah tahu mereka akan membicarakan hal ini dan dia
juga sudah tahu tak ada jawaban yang bisa ia berikan untuk mereka.
''Oppa! Haruskah aku
menggantung bunga-bunga disini untuk pesta nanti?'' tanya Jieun sambil menunjuk
dinding pojok ruangan. ''Atau balon?''
Sunggyu juga sama
sekali tidak semangat menjawabnya dan membiarkan Jieun bergelut dengan
pikirannya sendiri.
''Aku rasa lebih baik
balon.'' Sungjong yang menjawab.
''Geurae, kita buat
seakan gadis itu sedang diundang ke ulang tahun seorang teman Sunggyu hyung.
Bagaimana?'' Sungyeol memberi ide.
''Ya! That's good!''
celetuk Dongwoo.
''Tapi karena tak ada
yang berulang tahun, kita buat saja salah satu dari kita berulang tahun. Aku
misalnya? Aku takkan sungkan menerima hadiah dari kalian.'' Sungyeol tertawa
senang.
''Andweyo oppa... Ulang
tahunmu baru dua minggu yang lalu, bagaimana kalau gadis itu mengenalmu?''
Jiyoung yang kali ini mengeluarkan pemikirannya.
''Geurae... Itu
susahnya kalau kita tak tahu siapa gadis itu.'' tambah Jieun. Lalu ia masuk ke
dalam rumahnya untuk mengambil sesuatu.
''Dengar hyung,
waktunya tinggal 4 hari lagi, kalau kami tak tahu orangnya kami tak bisa
membantu.'' kata Hoya yang duduk di sebelah Myungsoo, sedang membantunya
browsing cara menyatakan cinta paling romantis.
''Ya yang kita lihat
hidupnya biasa saja, dia hanya bergaul dengan kita. Sepertinya oppa tak
melakukan usaha apapun kan?'' kata Eunji yakin.
''Aku..'' Sunggyu sudah
mau membela diri dengan keadaan yang memojokkannya ini, namun dia kehabisan kata-kata.
''Aish.. Molla...''
''Jadi, siapa yang
berulang tahun nanti?'' tanya Jieun yang baru kembali dengan membawa minuman.
''Bagaimana kalau
Soyou?'' Woohyun memberi saran seketika memasuki garasi itu sambil menggenggam
tangan Soyou yang masih kesulitan berjalan. ''Toh ulang tahunnya 3 minggu
lagi.''
''Mwo? Aku?'' tanya
Soyou.
''Ya! Kalian
darimana?'' tanya Sunggyu tiba-tiba.
''Kami baru saja
mencari tempat untuk memesan makanan untuk pesta nanti.'' jawab Woohyun. ''Wae?
Kau marah? Karena kau kira kami tidak bantu-bantu disini?''
''Sudahlah...'' kata
Soyou, ''Jangan memancing. Ayo kita mulai rencanakan pestanya dengan matang.
Biar aku yang menjadi gadis yang berulang tahun.'' katanya semangat.
Mereka akhirnya kembali
pada kesibukan mereka masing-masing.
''Ah... Oppa kau harus
benar-benar kerja keras juga ok?'' kata Eunji lalu pergi memasuki rumah Jieun,
sepertinya ke toilet.
''Jadi, siapa mau ikut
denganku membeli balon yang cocok untuk pesta nanti?'' Jieun berteriak sambil
melangkah keluar garasi.
''Aku!'' kata Myungsoo.
“Tak ada yang bisa aku lakukan disini.”
''Na ddo.'' kata
Jiyoung. Lalu mereka segera menyusul Jieun.
''Tch... membeli balon
harus bertiga?'' keluh Soyou.
''Biarlah mereka mungkin
ingin main.'' kata Hoya.
''Kita butuh banyak
tenaga.''
''Masih 4 hari lagi,
kenapa kau semangat sekali?'' tanya Hoya. Lalu ia membantu Soyou duduk di
sebelahnya.
''Begitu ya...'' Soyou
tersenyum tipis.
***
''Sebaiknya aku mulai
mendekor tempat ini.'' kata Jieun.
''Haruskah sekarang?
Baru 2 hari lagi.'' kata Sungyeol.
''Entahlah aku hanya
suka membuat tempat usang ini lebih cantik. Apa tidak boleh?'' kata Jieun lalu
mulai mengeluarkan balon-balon yang sudah ia beli dengan Myungsoo dan Jiyoung
waktu itu.
''Kita mendekor
sekarang?'' tanya Jiyoung senang dan dijawab dengan anggukan Jieun. ''Whooa kau
harus libatkan aku Eonni.''
''Kita harus cari cara
menggembungkan semua balon ini.'' kata Jieun.
''Biar aku tiup!'' kata
Jiyoung semangat.
''Baboya?'' Myungsoo
menghampiri, ''Balon sebanyak ini? Itu hanya akan membuat tenggorokanmu
sakit.''
''Geurae, apa tidak ada
pompa di rumah ini?'' Eunji bergabung.
''Kajja! Kita cari di
gudang!'' Jieun mengajak Eunji. ''Sungjong-ah! Tolong kau potongi pita-pita
itu.'' perintah Jieun sebelum menghilang.
''Araseo!'' jawab
Sungjong.
''Ok, aku sudah
mengumpulkan banyak cara menyatakan cinta paling romantis.'' kata Hoya.
''Wah.. Daebak!'' kata
Soyou seraya membacanya. ''Kau harus pilih salah satu.'' katanya pada Sunggyu
yang masih memasang wajah malasnya.
''Ya.. Serahkan padaku,
aku jagonya.'' kata Woohyun yang lalu bergabung.
''Andwe, jangan
percayakan hal itu pada Woohyun hyung!'' teriak Sungjong, namun dia masih fokus
pada pita-pitanya.
''Geurae! Aku setuju!''
tambah Dongwoo, ''Ingat apa yang terjadi pada Minho teman SMAnya dulu? Dia
malang sekali karena mempercayai Woohyun soal ini.''
''Heish... Kenapa kau
ungkit lagi masalah itu?'' kata Woohyun tak terima.
''Ya.. Kapan besar
mulutmu akan sembuh?'' tanya Hoya.
''Bukan besar mulut,
dia itu penghasut.'' Myungsoo larut dalam tawanya setelah berkata itu.
''Kenapa jadi membahasku?''
tanya Woohyun, ''Sunggyu hyung, jadi sejauh ini kemungkinanmu akan ditolak
berapa persen?''
''Molla.'' jawab
Sunggyu. Dia sibuk mengunyah biskuit buatan Jieun.
''Ya memang sepertinya
usaha kita ini akan sia-sia..'' celetuk Hoya.
''Lihat saja, sampai
sekarang kita belum mengenal gadis itu.'' tambah Sungyeol.
''Hyung, apa kau yakin
kau sudah bersungguh-sungguh?'' tanya Woohyun.
''Bisakah kalian
diam??'' Sunggyu mengambil beberapa biskuit lagi, berusaha mengalihkan
perhatiannya dari keadaan yang lagi-lagi memojokannya itu.
Jieun dan Eunji kembali
dengan pompa yang berhasil mereka temukan, ''Jiyoung-ah kau tak perlu meniupnya
lagi. Ini bisa selesai lebih cepat.'' kata Jieun semangat.
''Acaranya masih dua
hari lagi, apa balon tidak kempes nanti?'' tanya Dongwoo.
''Ani, tergantung
caramu mengikatnya.'' kata Eunji lalu mulai membantu Jiyoung dan Jieun.
''Ayo kita penuhi
ruangan ini dengan balon!!'' teriak Jiyoung menggebu-gebu.
''Ayo!! Pasti
menyenangkan!'' kata Jieun tak kalah menggebu-gebunya.
''Dasar anak SD!'' ejek
Sungyeol yang mendapat juluran lidah dari Jiyoung.
''Jadi Hyung? Kau belum
menjawab pertanyaan kami.'' kata Woohyun pada Sunggyu yang sudah hampir menghabiskan
biskuit bikinan Jieun.
''Sebenarnya kenapa kau
sama sekali tak mengijinkan kami mengenali gadis itu?'' tanya Hoya.
''Apa dia secantik itu?
Kau takut dia terebut salah satu dari kami?'' tambah Woohyun sambil tertawa
membayangkannya.
''Itu sudah menjadi urusanku
kan?'' tanya Sunggyu.
''Ah, kenapa
pembicaraan kalian jadi panas begini?'' kata Soyou, ''Kalian tidak asyik! Aku
mau ke toilet dululah!'' Soyou beranjak berdiri namun pergelangan kakinya
tiba-tiba terasa sakit, hingga keseimbangannya terganggu.
Soyou sudah terjatuh ke
lantai jika Woohyun tidak memeluk tubuhnya, menahannya dari kecelakaan kecil
itu.
''Sudah kubilang, itu
perlu dibawa ke dokter.'' kata Woohyun.
''Jadi hyung?'' Hoya
melambaikan tangannya di depan wajah Sunggyu.
Seketika Sunggyu
meletakkan kepingan terakhir biskuit Jieun yang sudah tidak lagi membantunya
mengalihkan perhatiannya, ''Aku heran!''
Semua mata saat ini
tertuju pada Sunggyu, yang tak mereka sadari tiba-tiba sudah berubah emosi.
''Bukankah aku yang
sedang jatuh cinta? Kenapa kalian serepot ini? Kenapa kalian segila ini? Kenapa
kalian sebodoh ini?'' lanjut Sunggyu, entah kenapa dia marah. ''Kenapa kalian
terus memojokkanku? Bersikap seolah aku orang paling bodoh sedunia? Apa itu
penting aku jatuh cinta pada siapa? Orang gila mana yang mau menerima tantangan
satu minggu untuk menyatakan cinta di pengalaman pertamanya jatuh cinta?''
''Oppa?'' bisik Jiyoung
yang merasa takut.
''Kalian tak perlu
serepot ini.'' kata Sunggyu lalu meninggalkan tempat itu. Meninggalkan
orang-orang di dalamnya yang ternganga akan sikapnya barusan.
***
''Ya... 3 jam lagi...
Dan Sunggyu hyung masih putus asa.'' Hoya melihat keliling ruangan yang sudah
siap itu. Semua dekorasi benar-benar dikerjakan dengan bagus oleh Jieun,
Jiyoung, Eunji dan Sungjong.
''Haruskah kita
batalkan?'' tanya Sungjong.
''Ya.. Untuk apa? Kita
buat saja pesta sendiri? Kita tidak pernah punya yang seperti ini kan sebelumnya?''
kata Sungyeol semangat.
''Kita tidak boleh
putus asa juga... Kita harus berusaha sekali lagi.'' kata Dongwoo lalu ia
melirik Soyou.
''Ya! Aku? Kenapa kau
melihatku seperti itu?'' tanya Soyou.
''Bukankah dia hanya
percaya padamu? Bukankah Sunggyu hyung awalnya hanya memberitahumu dia sedang
jatuh cinta?'' kata Eunji. ''Hanya saja eonni yang membeberkannya pada kami.''
Soyou tertawa kecut
lalu menggaruk kepalanya yang tak gatal. ''Aku?''
''Ya Soyou-ah kau harus
menemuinya! Kembalikan semangatnya. Ok?'' pinta Woohyun.
''Ne, eonni!
Hwaiting!'' kata Jiyoung dan Jieun bersamaan.
''Ini.'' Myungsoo
melemparkan kunci motornya, ''Pakai motorku.''
Soyou menangkapnya.
''Ba..baiklah..''
''Kembalilah dengan
hasil yang memuaskan!'' teriak Hoya saat Soyou pergi.
***
Sunggyu dengan malas
meletakkan makanannya di sofa tempatnya duduk melihat TV yang sebenarnya
membosankan. Ia melangkahkan kakinya menuju pintu yang belnya sudah beberapa
kali ditekan seseorang. Sunggyu membuka pintu rumahnya dan menemukan Soyou
tersenyum padanya.
''Oppa! Tidak ada
banyak waktu lagi!'' Soyou menerobos masuk, sebelum Sunggyu mengijinkannya.
''Kenapa kau kesini?''
tanya Sunggyu.
''Ayo cepat bersiap!''
kata Soyou seperti tak terjadi apa-apa.
''Apa yang sebenarnya
kau bicarakan? Kalau itu soal pesta, aku tidak pergi.'' kata Sunggyu, dia sudah
kembali ke sofanya.
''Orang tuamu pergi?
Aku jadi tidak bisa menyapa mereka.. Sudah lama tak bertemu.'' kata Soyou,
seakan tak mendengar perkataan Sunggyu.
''Kau bisa diam?''
Sunggyu malah mengeraskan volume TVnya.
''Oppa! Ayo pilih
pakaianmu yang cocok untuk pesta!'' Soyou sudah duduk di sebelah Sunggyu,
menarik tangannya.
Sunggyu menatapnya,
''Kenapa kalian sebersikeras ini?''
Soyou sadar, paksaannya
takkan berhasil, ''Oppa... Kami hanya ingin membantumu. Ya aku akui tantangan
satu minggu itu berlebihan, tapi... Kami benar-benar ingin membantumu. Jadi,
kau pergi ya? Jebal..'' Soyou menggunakan puppy eyesnya.
Sunggyu segera melepas
tangannya dari Soyou, ''Sejak kapan kau memanggilku oppa?''
Soyou mengangkat satu
alisnya, dia juga tak sadar sudah melakukan itu sejak kapan. ''Sudahlah.. Ayo
kita pilih pakaianmu.'' Soyou menarik Sunggyu ke kamarnya.
Mereka sibuk memilih
pakaian dan dandanan yang pas untuk Sunggyu. Meskipun Sunggyu masih menunjukkan
wajah malasnya, dalam hatinya dia semangat.
''Apa ini bagus?''
tanya Sunggyu saat melihat dirinya di cermin.
''Ini bagus. Aku yakin!
Kalau gadis itu masih menolakmu, dia keterlaluan. Kau keren sekali oppa! Aku
suka kau seperti ini!'' jelas Soyou.
''Jinjaro?'' tanya
Sunggyu tersenyum.
Soyou mengangguk
mantap. ''Ok! Aku pergi dulu, pestanya akan segera dimulai. Jangan lupa hubungi
gadis itu ya?'' Soyou beranjak pergi namun Sunggyu menahannya, menarik
lengannya.
''Soyou-ah..''
''Wae?'' tanya Soyou.
Wajahnya masih berkobar karena terlalu semangat.
''Kakimu sudah
sembuh?'' tanya Sunggyu.
Soyou lalu melompat,
''Ini sudah tidak sakit lagi kok. Sudahlah cepat!'' Soyou beranjak pergi, namun
tangan Sunggyu menahan lengannya lagi.
''Apa lagi?'' tanya
Soyou.
''Aku... Ehm...
Sampaikan maafku untuk mereka. Aku terlalu emosi saat itu. Aku tahu ini semua
untukku.'' jelas Sunggyu.
''Aigoo kyeopta...''
Soyou lalu mencubit dua pipi Sunggyu dan pergi, ''Tenang saja! Pasti
kusampaikan. Anyeong!''
Sunggyu tersenyum.
***
''Ya! Bagaimana? Lama
sekali?'' tanya Woohyun saat Soyou datang.
''Ok.'' jawab Soyou
senang. ''Semuanya sudah beres.'' lalu dijawab sorakan orang-orang yang ada di
situ.
''Eonni.. Tapi
pakaianmu?'' kata Jiyoung.
''Ya.. Bukankah eonni
yang ceritanya sedang berulang tahun hari ini?'' tanya Eunji. \
''Ah.. Aku lupa!''
Soyou menepuk dahinya.
''Kajja!'' Jieun segera
membawanya masuk ke rumahnya.
''Aku ikut!'' kata
Jiyoung.
''Mereka mau kemana?''
tanya Dongwoo.
''Urusan gadis-gadis..
Kita tak perlu tahu.'' jawab Hoya.
''Apalagi kalau bukan
mendadani Soyou noona.'' jawab Sungjong.
''Geurae.'' tambah
Myungsoo, ''Apalagi..''
''Ah.. Aku benar-benar
penasaran gadis seperti apa yang akan dibawa Sunggyu hyung..'' kata Sungyeol.
''Na ddo.. Seperti apa
sebenarnya tipenya.'' Woohyun menambahi.
''Bukankah ini
mencurigakan? Dia sama sekali tak memberitahu kita.. Bahkan tidak pernah
menceritakan soal gadis itu pada kita.'' celetuk Hoya.
Dongwoo menjawabnya,
''Mungkin hanya pada Soyou.''
''Bukankah kedekatan
mereka juga mencurigakan?'' kali ini Myungsoo yang angkat bicara.
Baru orang lain akan
bicara, Sunggyu sudah datang, dengan senyum malunya. Tangannya menyentuh bagian
belakang lehernya untuk meminimalisir kegugupannya.
''Hyung!'' teriak
Dongwoo dan Sungyeol.
''Siapa yang
mendandanimu seperti ini?'' tanya Woohyun.
''Soyou.'' jawab
Sunggyu singkat.
''Wah.. Kenapa tidak
dari dulu kau seperti ini oppa? Mungkin aku sudah jatuh hati padamu.'' goda Eunji,
membuat yang lain tertawa.
''Kau keren hyung!''
kata Sungjong.
''Tapi kenapa kau
datang sendiri?'' tanya Hoya setelah melihat sekeliling.
''Jangan bilang untuk
mengajaknya kesini saja kau sudah gagal?'' kata Woohyun tak habis pikir.
Dongwoo yang berada di
samping Woohyun langsung menyikut rusuknya, takut jika Sunggyu marah lagi dan
benar-benar merusak pesta ini.
''Jadi kesimpulannya
hyung?'' tanya Hoya pada Sunggyu yang anehnya masih saja tersenyum.
Sunggyu melihat
sekeliling dan melihat absennya beberapa orang, ''Dimana Soyou?''
Beberapa saat kemudian
terdengar suara Jiyoung, ''Ini dia Soyou eonni gadis yang berulang tahun sudah
datang!'' serunya bersemangat.
Semua orang menatap
Soyou yang masuk dengan senyumnya. Semua mata yang memandangnya merasa takjub,
karena gadis ini sudah didandani kelewat cantik hinggap membuat mata-mata itu
tak mau berkedip, terutama mata Sunggyu.
''Jadi? Mana gadis
itu?'' tanya Soyou semangat pada Sunggyu.
Sunggyu masih tak menjawab.
Sunggyu masih tak menjawab.
''Mana hyung?'' tanya
Sungjong. ''Kau bisa buat kami mati penasaran.''
''Kalian benar-benar
ingin tahu sekarang? Siapa gadis yang aku cintai itu?'' tanya Sunggyu akhirnya.
''Ne!!'' teriak
semuanya.
''Kalian bilang dia
tidak datang?'' Sunggyu tersenyum.
Semua teman Sunggyu benar-benar memperhatikan setiap kata-katanya. ''Ani.. Dia datang.''
Semua teman Sunggyu benar-benar memperhatikan setiap kata-katanya. ''Ani.. Dia datang.''
''Mwo? Eodi?'' tanya
Sungyeol.
''Gadis yang selama ini
aku sukai, ani aku cintai adalah... Kau.'' jelas Sunggyu.
Serantak semua mata
mengikuti arah pandang Sunggyu saat ini dan berusaha mencerna apa yang sedang
terjadi.
Soyou terbelalak karena
saat ini yang ditatap Sunggyu adalah dirinya. ''Oppa?''
''Heeeiish....''
Sungyeol mendengus kesal, ''Ini bukan ending yang bagus.''
''Ah... Jadi begitu?''
kata Sungjong.
''Kau menyukai Soyou?''
tanya Woohyun. “Jadi selama ini? Setelah semua kekacauan ini? Soyou?”
Sunggyu mengangguk,
wajahnya sudah semerah tomat sekarang, begitu juga Soyou.
Para gadis berteriak seru, melihat adegan yang menurut mereka manis ini. ''Eonni! Terima dia!!''
Para gadis berteriak seru, melihat adegan yang menurut mereka manis ini. ''Eonni! Terima dia!!''
''Oppa?'' Soyou tak
tahu haruus berkata apa. Namun kupu-kupu di perutnya menari riang, mengikuti
detak jantungnya yang tak karuan. ''Apa oppa sedang mabuk?''
Sunggyu menggeleng, ''Ani.''
Wajah Soyou makin
memerah, ia tak tahu harus melakukan apa, dia masih bertanya-tanya mengapa
perasaannya malah sesenang ini mengetahui gadis yang disukai Sunggyu adalah
dirinya sendiri, ''Aku....aku tidak tahu kenapa, tapi... Ini menyenangkan.''
Soyou lalu tersenyum manis pada Sunggyu. Sunggyu membalasnya lalu menggenggam
tangan Soyou, ''Jadi? maukah kau berkencan denganku?''
Dengan malu Soyou tak
menjawab namun yang dilakukannya adalah mencium pipi Sunggyu. Membuat seisi
ruangan heboh.
“OMO!!”
“Aigooo…”
''Jadi apa misi ini
berhasil??'' tanya Myungsoo.
''Kenapa keberhasilan
ini rasanya aneh?'' tanya Dongwoo.
''Lalu untuk apa kita
susah-susah membuat pesta kalau pelakunya hanya mereka berdua?'' tanya
Sungyeol.
''Siapa yang tidak tahu
kalau mereka dekat, tanpa dibantu pun mereka pasti berhasil.'' kata Hoya.
''Yea!! Saatnya kalian
berdua meneraktir kami!'' teriak Jiyoung dan Jieun bersamaan.
Sunggyu dan Soyou hanya
bisa tersenyum satu sama lain. Tangan mereka tetap saling menggenggam erat.
THE END

Tidak ada komentar:
Posting Komentar