Halaman

Selasa, 07 Mei 2013

[FANFIC] When He Fell in Love (Oneshot)


Cast:
Kim Sunggyu
Kang Jihyun (Soyou)
Nam Woohyun
Hoya
Kim Myungsoo (L)
Jang Dongwoo
Lee Sungyeol
Lee Sungjong
Lee Jieun (IU)
Kang Jiyoung
Jung Eunji


''Ya!!!'' teriak Soyou. ''Ya! Ya! Ya! Dengar!'' Soyou menghampiri sekumpulan temannya yang sedang asyik berbincang.
''Wae?'' tanya Dongwoo.
''Wae? Kenapa kau berteriak?'' tanya Woohyun.
''Awas saja kalau kau tak membawa berita bagus!'' celetuk Eunji.
Soyou tertawa, ''Mana ada berita yang lebih bagus dari ini?''
''Apa eonni? Kau dapat berita apa?'' tanya Jiyoung.
''Aku.. akhir-akhir ini sudah melakukan observasi.'' Soyou tertawa lagi. ''Sebenarnya aku tak bermaksud melakukannya.. Tapi.. Tapi itu memang sangat aneh dan terlihat jelas.''
''Ya.. Katakan saja cepat, kau mau buat kami mati penasaran?'' teraik Sungyeol.
''Kau terlalu berbelit-belit.'' kata Eunji.
''Bisakah kalian diam? Aku sedang mencoba menjelaskannya dengan detil.'' Soyou lalu berdeham pelan dan melanjutkan bicaranya, ''Uri Kim Sunggyu, dia sudah jatuh cinta!'' Soyou memberitahu teman-temannya dengan semangat.
Sesuai harapan, semua temannya terbelalak.  ''Oh Jinja???'' teriak mereka.
''Ah.. Bagus...'' teriak Jiyoung.
''Ya.. Apa kita harus merayakan ini?'' tanya Dongwoo.
''Jamkanmanyo.. Kau bisa membuktikan itu dari mana?'' tanya L.
''Geurae ini hal yang penting, bagaimana kalau kau cuma menipu kami?'' tanya Eunji.
''Kalian.. Biarkan dia menjelaskan dulu.'' tambah Sungjong.
''Aku yakin ini benar. Aku bahkan sudah menanyainya dan dengan malu dia menjawab iya.'' Soyou tertawa puas mengingat ekspresi Sunggyu tadi.
''Jinjaro?? Wah aku penasaran.'' kata Jieun lalu Jiyoung mengangguk setuju.
''Nuguya? Dia menyukai siapa?'' tanya Woohyun.
''Ah.. Dia belum bilang siapa gadis itu... Aku juga tidak sanggup mengoreknya lebih dalam aku sudah terlalu bahagia dia mau jujur tentang perasaannya. Dia tolol kan?'' Soyou terbahak.
''Ya... daebak! Ini benar-benar keren. Hal langka ini akhirnya benar-benar terjadi.'' kata Hoya.
''Jadi selain merayakannya, kita juga harus membantunya mendapatkan gadis itu. Geurae?'' tanya Jieun.
''Ide bagus Jieun-ah!'' Sungyeol menepuk bahu Jieun.
''Tapi bagaimana caranya? Kita bahkan tidak tahu siapa gadis itu?'' Sungjong menambahkan.
''Ya! Kalian sedang membicarakan apa? Kenapa seru sekali?'' orang yang sedang mereka bicarakan malah dengan tiba-tiba masuk ke garasi rumah Jieun itu, tempat berkumpul mereka seperti biasa. Satu-satunya tempat yang membuat mereka bebas keluar masuk karena orang tua Jieun yang lebih sering keliling dunia untuk masalah pekerjaan. Garasi itu sudah dirubah sedemikian rupa hingga begitu nyaman.
''Kalian sedang bicarakan aku?'' tanya Sunggyu lalu duduk di sebelah Hoya.
''Baiklah.. Katakan saja siapa gadis yang kau sukai saat ini?'' tanya Myungsoo tanpa basa basi.
''Malhwebwa..'' tambah Hoya.
''Mwo?'' tanya Sunggyu terkejut.
''Kami sudah tahu oppa sedang jatuh cinta. Iya kan?'' tanya Jiyoung.
''Jadi tak usah menutupinya lagi.'' tambah Sungjong.
''Jadi siapa sebenarnya gadis itu?'' tanya Myungsoo lagi.
Sunggyu benar-benar kehilangan akal untuk bicara. Soyou tahu saat ini Sunggyu menatapnya, tak tahu apa artinya itu, tapi sepertinya Sunggyu marah karena Soyou jelas yang memberitahu semua orang tentang ini. Soyou hanya tersenyum tolol pada Sunggyu.
''Jadi siapa?? Palli malhaebwa!! Palli palli...'' kata Woohyun. ''Kami tidak mau mati penasaran.''
''Ya..?'' Sunggyu berusaha menyembunyikan pipinya yang melebur merah, namun semua orang tetap bisa melihatnya. ''Bisakah kalian berhenti? Bisa kita ganti topik pembicaraan?''
Yang lain malah tertawa melihat tingkah Sunggyu, dia yang tertua disini, namun keadaan saat ini membuatnya terpojok oleh orang-orang yang lebih muda darinya. Sedangkan Soyou dia takut akan apapun yang setelah ini mungkin akan dilakukan Sunggyu padanya.
''Sudahlah.. Begini saja.'' Soyou berdiri dari duduknya, berusaha menyelamatkan posisinya saat ini. ''Kami disini sebagai temanmu. Akan membantu, melakukan apapun agar kau bisa mendapatkan gadis itu. Jadi... Sekarang yang kau butuhkan hanya mendekatinya. Jadilah orang terdekatnya. Siapapun dia.''
''Geurae! Lalu kita akan buatkan pesta untukmu. Jadi saat itu kau bisa nyatakan perasaanmu hyung!'' kata Sungyeol. ''Eotae?''
''Wah itu ide bagus oppa. Kita bisa dekor tempat ini seromantis mungkin. Undang gadis itu kesini.'' kata Jieun.
''Yeah!!! Aku suka itu. Pasti keren.'' teriak Jiyoung.
''Ya! Oppa! Kau harus yakin gadis itu mau menerimamu atau kau buat kami malu dan ingin bunuh diri.'' celetuk Eunji.
''Jadi? Eotae?'' tanya Soyou sambil berdiri di hadapan Sunggyu. Dia diam saja bingung harus berkata apa lalu melihat Soyou di hadapannya dengan wajah polosnya.
Sunggyu melihat kesekeliling, lalu menghela nafas dan mengangguk, ''Baiklah.''
semua orang di situ berteriak senang akan hal langka ini.

***
''Seminggu lagi, kami memberimu waktu seminggu untuk mendekati gadis itu dan berhasil mengajaknya datang ke pesta yang kami buat di garasi rumah Jieun.'' jelas Soyou santai saat menghampiri Sunggyu di kantin universitas mereka.
''Ya! Bagaimana bisa kalian memberiku waktu seminggu?'' tanya Sunggyu terkejut. ''Bagaimana bisa aku membuatnya menerimaku dalam waktu seminggu?''
''Itulah tantangannya.'' kata Soyou sambil melahap makanan yang baru Sunggyu pesan.
''Kenapa sekalinya aku jatuh cinta jadi sulit begini. Kalian bunuh saja aku sekalian.'' Sunggyu hanya bisa pasrah makanannya habis di tangan Soyou.
''Ya… semua tahu kau punya karisma yang bisa membuat gadis manapun jatuh di tanganmu.''
Sunggyu menyeringai kecut, ''Jinja? Bahkan padamu?''
Tiba-tiba pipi Soyou memerah, ''Aku?'' lalu dia tertawa garing. ''Mana mungkin? Aku sudah tahu banyak kejelekanmu.''
''Apa karena itu? Karena kau sudah tahu banyak kejelekanku maka kau tak pernah memanggilku oppa? Apa aku tak pantas dipanggil oppa?''
Suasana di sekitar mereka menjadi canggung, ''Kenapa jadi membahas ini? Cepat bahas tentang gadis yang kau sukai!'' Soyou menyingkirkan piring makanan Sunggyu yang sudah kosong.
''Bisakah aku membahasnya denganmu?'' Sunggyu bertanya, lebih tepatnya pada dirinya sendiri.
''Ceritakan saja seperti apa gadis itu. Mungkin aku bisa membantu.''
''Haruskah denganmu? Kenapa tidak dengan Jieun barangkali?''
''Wae? Kau tak percaya denganku?'' tanya Soyou tak terima, ''Lagipula kenapa sebenarnya kau tidak memberitahu kami identitas gadis itu?''
''Sirheo!''
''Ah.. Wae?? Dengan begitu aku bisa membantumu. Mungkin aku mengenalnya.''
''Sudahlah diam! Kau sama sekali tak membantu.'' Sunggyu beranjak dari tempatnya berniat menuju perpustakaan, atau tempat manapun yang tentunya Soyou tak bisa mengikutinya atau berisik.
''Ya! Kau mau kemana?'' Soyou berusaha menyusulnya namun malah jatuh terjerembab tersandung kaki kursi yang baru saja didudukinya. ''Aigo..'' Soyou dalam posisi duduknya yang menyedihkan sambil menyentuh pergelangan kaki kanannya yang terkilir.
Sunggyu menoleh ke belakang dan terkejut dengan keadaan Soyou lalu segera mengahampirinya, ''Neo gwenchana?'' tanyanya khawatir. Sunggyu juga spontan memijat kaki Soyou, membuat pipi Soyou memerah karena aksi tiba-tiba itu.
''I..ini gara-gara kau!'' kata Soyou, berusaha menghilangkan rasa panas di pipinya. ''Siapa suruh pergi seenaknya saja?''
Sunggyu merasa bersalah, ''Ah.. Mianhae... Appo?'' Sunggyu terus mencoba melakukan sesuatu pada kaki Soyou.
''Ani.'' Soyou segera menjauhkan kakinya. Entah apa yang terjadi padanya saat ini. Kontak fisiknya dengan Sunggyu terasa tak seperti biasanya. Soyou terheran oleh reaksinya sendiri.
''Sudahlah, kau mau kemana? Biar kuantar.'' kata Sunggyu seraya mengalungkan lengan kanan Soyou di pundaknya untuk membantunya berdiri.
Soyou tahu ia tak bisa menolak kontak fisik yang satu ini, kaki kanannya sama sekali tak bisa diajak berjalan. ''A..aku harus ke kelas.''
''Baiklah. Hati-hati..'' kata Sunggyu sambil memapahnya.

***
''Hyung? Kau yakin bisa membuat gadis itu menerimamu di pesta nanti?'' tanya Myungsoo tak yakin, setelah melihat Sunggyu tak melakukan apa-apa akhir-akhir ini selain kuliahnya dan menghabiskan waktu di garasi rumah Jieun seperti saat ini.
Eunji menggelengkan kepalanya, ''Aku juga sama sekali tidak yakin.''
Sunggyu hanya mendengar mereka dengan malas. Dia sudah tahu mereka akan membicarakan hal ini dan dia juga sudah tahu tak ada jawaban yang bisa ia berikan untuk mereka.
''Oppa! Haruskah aku menggantung bunga-bunga disini untuk pesta nanti?'' tanya Jieun sambil menunjuk dinding pojok ruangan. ''Atau balon?''
Sunggyu juga sama sekali tidak semangat menjawabnya dan membiarkan Jieun bergelut dengan pikirannya sendiri.
''Aku rasa lebih baik balon.'' Sungjong yang menjawab.
''Geurae, kita buat seakan gadis itu sedang diundang ke ulang tahun seorang teman Sunggyu hyung. Bagaimana?'' Sungyeol memberi ide.
''Ya! That's good!'' celetuk Dongwoo.
''Tapi karena tak ada yang berulang tahun, kita buat saja salah satu dari kita berulang tahun. Aku misalnya? Aku takkan sungkan menerima hadiah dari kalian.'' Sungyeol tertawa senang.
''Andweyo oppa... Ulang tahunmu baru dua minggu yang lalu, bagaimana kalau gadis itu mengenalmu?'' Jiyoung yang kali ini mengeluarkan pemikirannya.
''Geurae... Itu susahnya kalau kita tak tahu siapa gadis itu.'' tambah Jieun. Lalu ia masuk ke dalam rumahnya untuk mengambil sesuatu.
''Dengar hyung, waktunya tinggal 4 hari lagi, kalau kami tak tahu orangnya kami tak bisa membantu.'' kata Hoya yang duduk di sebelah Myungsoo, sedang membantunya browsing cara menyatakan cinta paling romantis.
''Ya yang kita lihat hidupnya biasa saja, dia hanya bergaul dengan kita. Sepertinya oppa tak melakukan usaha apapun kan?'' kata Eunji yakin.
''Aku..'' Sunggyu sudah mau membela diri dengan keadaan yang memojokkannya ini, namun dia kehabisan kata-kata. ''Aish.. Molla...''
''Jadi, siapa yang berulang tahun nanti?'' tanya Jieun yang baru kembali dengan membawa minuman.
''Bagaimana kalau Soyou?'' Woohyun memberi saran seketika memasuki garasi itu sambil menggenggam tangan Soyou yang masih kesulitan berjalan. ''Toh ulang tahunnya 3 minggu lagi.''
''Mwo? Aku?'' tanya Soyou.
''Ya! Kalian darimana?'' tanya Sunggyu tiba-tiba.
''Kami baru saja mencari tempat untuk memesan makanan untuk pesta nanti.'' jawab Woohyun. ''Wae? Kau marah? Karena kau kira kami tidak bantu-bantu disini?''
''Sudahlah...'' kata Soyou, ''Jangan memancing. Ayo kita mulai rencanakan pestanya dengan matang. Biar aku yang menjadi gadis yang berulang tahun.'' katanya semangat.
Mereka akhirnya kembali pada kesibukan mereka masing-masing.
''Ah... Oppa kau harus benar-benar kerja keras juga ok?'' kata Eunji lalu pergi memasuki rumah Jieun, sepertinya ke toilet.
''Jadi, siapa mau ikut denganku membeli balon yang cocok untuk pesta nanti?'' Jieun berteriak sambil melangkah keluar garasi.
''Aku!'' kata Myungsoo. “Tak ada yang bisa aku lakukan disini.”
''Na ddo.'' kata Jiyoung. Lalu mereka segera menyusul Jieun.
''Tch... membeli balon harus bertiga?'' keluh Soyou.
''Biarlah mereka mungkin ingin main.'' kata Hoya.
''Kita butuh banyak tenaga.''
''Masih 4 hari lagi, kenapa kau semangat sekali?'' tanya Hoya. Lalu ia membantu Soyou duduk di sebelahnya.
''Begitu ya...'' Soyou tersenyum tipis.

***

''Sebaiknya aku mulai mendekor tempat ini.'' kata Jieun.
''Haruskah sekarang? Baru 2 hari lagi.'' kata Sungyeol.
''Entahlah aku hanya suka membuat tempat usang ini lebih cantik. Apa tidak boleh?'' kata Jieun lalu mulai mengeluarkan balon-balon yang sudah ia beli dengan Myungsoo dan Jiyoung waktu itu.
''Kita mendekor sekarang?'' tanya Jiyoung senang dan dijawab dengan anggukan Jieun. ''Whooa kau harus libatkan aku Eonni.''
''Kita harus cari cara menggembungkan semua balon ini.'' kata Jieun.
''Biar aku tiup!'' kata Jiyoung semangat.
''Baboya?'' Myungsoo menghampiri, ''Balon sebanyak ini? Itu hanya akan membuat tenggorokanmu sakit.''
''Geurae, apa tidak ada pompa di rumah ini?'' Eunji bergabung.
''Kajja! Kita cari di gudang!'' Jieun mengajak Eunji. ''Sungjong-ah! Tolong kau potongi pita-pita itu.'' perintah Jieun sebelum menghilang.
''Araseo!'' jawab Sungjong.
''Ok, aku sudah mengumpulkan banyak cara menyatakan cinta paling romantis.'' kata Hoya.
''Wah.. Daebak!'' kata Soyou seraya membacanya. ''Kau harus pilih salah satu.'' katanya pada Sunggyu yang masih memasang wajah malasnya.
''Ya.. Serahkan padaku, aku jagonya.'' kata Woohyun yang lalu bergabung.
''Andwe, jangan percayakan hal itu pada Woohyun hyung!'' teriak Sungjong, namun dia masih fokus pada pita-pitanya.
''Geurae! Aku setuju!'' tambah Dongwoo, ''Ingat apa yang terjadi pada Minho teman SMAnya dulu? Dia malang sekali karena mempercayai Woohyun soal ini.''
''Heish... Kenapa kau ungkit lagi masalah itu?'' kata Woohyun tak terima.
''Ya.. Kapan besar mulutmu akan sembuh?'' tanya Hoya.
''Bukan besar mulut, dia itu penghasut.'' Myungsoo larut dalam tawanya setelah berkata itu.
''Kenapa jadi membahasku?'' tanya Woohyun, ''Sunggyu hyung, jadi sejauh ini kemungkinanmu akan ditolak berapa persen?''
''Molla.'' jawab Sunggyu. Dia sibuk mengunyah biskuit buatan Jieun.
''Ya memang sepertinya usaha kita ini akan sia-sia..'' celetuk Hoya.
''Lihat saja, sampai sekarang kita belum mengenal gadis itu.'' tambah Sungyeol.
''Hyung, apa kau yakin kau sudah bersungguh-sungguh?'' tanya Woohyun.
''Bisakah kalian diam??'' Sunggyu mengambil beberapa biskuit lagi, berusaha mengalihkan perhatiannya dari keadaan yang lagi-lagi memojokannya itu.
Jieun dan Eunji kembali dengan pompa yang berhasil mereka temukan, ''Jiyoung-ah kau tak perlu meniupnya lagi. Ini bisa selesai lebih cepat.'' kata Jieun semangat.
''Acaranya masih dua hari lagi, apa balon tidak kempes nanti?'' tanya Dongwoo.
''Ani, tergantung caramu mengikatnya.'' kata Eunji lalu mulai membantu Jiyoung dan Jieun.
''Ayo kita penuhi ruangan ini dengan balon!!'' teriak Jiyoung menggebu-gebu.
''Ayo!! Pasti menyenangkan!'' kata Jieun tak kalah menggebu-gebunya.
''Dasar anak SD!'' ejek Sungyeol yang mendapat juluran lidah dari Jiyoung.
''Jadi Hyung? Kau belum menjawab pertanyaan kami.'' kata Woohyun pada Sunggyu yang sudah hampir menghabiskan biskuit bikinan Jieun.
''Sebenarnya kenapa kau sama sekali tak mengijinkan kami mengenali gadis itu?'' tanya Hoya.
''Apa dia secantik itu? Kau takut dia terebut salah satu dari kami?'' tambah Woohyun sambil tertawa membayangkannya.
''Itu sudah menjadi urusanku kan?'' tanya Sunggyu.
''Ah, kenapa pembicaraan kalian jadi panas begini?'' kata Soyou, ''Kalian tidak asyik! Aku mau ke toilet dululah!'' Soyou beranjak berdiri namun pergelangan kakinya tiba-tiba terasa sakit, hingga keseimbangannya terganggu.
Soyou sudah terjatuh ke lantai jika Woohyun tidak memeluk tubuhnya, menahannya dari kecelakaan kecil itu.
''Sudah kubilang, itu perlu dibawa ke dokter.'' kata Woohyun.
''Jadi hyung?'' Hoya melambaikan tangannya di depan wajah Sunggyu.
Seketika Sunggyu meletakkan kepingan terakhir biskuit Jieun yang sudah tidak lagi membantunya mengalihkan perhatiannya, ''Aku heran!''
Semua mata saat ini tertuju pada Sunggyu, yang tak mereka sadari tiba-tiba sudah berubah emosi.
''Bukankah aku yang sedang jatuh cinta? Kenapa kalian serepot ini? Kenapa kalian segila ini? Kenapa kalian sebodoh ini?'' lanjut Sunggyu, entah kenapa dia marah. ''Kenapa kalian terus memojokkanku? Bersikap seolah aku orang paling bodoh sedunia? Apa itu penting aku jatuh cinta pada siapa? Orang gila mana yang mau menerima tantangan satu minggu untuk menyatakan cinta di pengalaman pertamanya jatuh cinta?''
''Oppa?'' bisik Jiyoung yang merasa takut.
''Kalian tak perlu serepot ini.'' kata Sunggyu lalu meninggalkan tempat itu. Meninggalkan orang-orang di dalamnya yang ternganga akan sikapnya barusan.

***
''Ya... 3 jam lagi... Dan Sunggyu hyung masih putus asa.'' Hoya melihat keliling ruangan yang sudah siap itu. Semua dekorasi benar-benar dikerjakan dengan bagus oleh Jieun, Jiyoung, Eunji dan Sungjong.
''Haruskah kita batalkan?'' tanya Sungjong.
''Ya.. Untuk apa? Kita buat saja pesta sendiri? Kita tidak pernah punya yang seperti ini kan sebelumnya?'' kata Sungyeol semangat.
''Kita tidak boleh putus asa juga... Kita harus berusaha sekali lagi.'' kata Dongwoo lalu ia melirik Soyou.
''Ya! Aku? Kenapa kau melihatku seperti itu?'' tanya Soyou.
''Bukankah dia hanya percaya padamu? Bukankah Sunggyu hyung awalnya hanya memberitahumu dia sedang jatuh cinta?'' kata Eunji. ''Hanya saja eonni yang membeberkannya pada kami.''
Soyou tertawa kecut lalu menggaruk kepalanya yang tak gatal. ''Aku?''
''Ya Soyou-ah kau harus menemuinya! Kembalikan semangatnya. Ok?'' pinta Woohyun.
''Ne, eonni! Hwaiting!'' kata Jiyoung dan Jieun bersamaan.
''Ini.'' Myungsoo melemparkan kunci motornya, ''Pakai motorku.''
Soyou menangkapnya. ''Ba..baiklah..''
''Kembalilah dengan hasil yang memuaskan!'' teriak Hoya saat Soyou pergi.

***
Sunggyu dengan malas meletakkan makanannya di sofa tempatnya duduk melihat TV yang sebenarnya membosankan. Ia melangkahkan kakinya menuju pintu yang belnya sudah beberapa kali ditekan seseorang. Sunggyu membuka pintu rumahnya dan menemukan Soyou tersenyum padanya.
''Oppa! Tidak ada banyak waktu lagi!'' Soyou menerobos masuk, sebelum Sunggyu mengijinkannya.
''Kenapa kau kesini?'' tanya Sunggyu.
''Ayo cepat bersiap!'' kata Soyou seperti tak terjadi apa-apa.
''Apa yang sebenarnya kau bicarakan? Kalau itu soal pesta, aku tidak pergi.'' kata Sunggyu, dia sudah kembali ke sofanya.
''Orang tuamu pergi? Aku jadi tidak bisa menyapa mereka.. Sudah lama tak bertemu.'' kata Soyou, seakan tak mendengar perkataan Sunggyu.
''Kau bisa diam?'' Sunggyu malah mengeraskan volume TVnya.
''Oppa! Ayo pilih pakaianmu yang cocok untuk pesta!'' Soyou sudah duduk di sebelah Sunggyu, menarik tangannya.
Sunggyu menatapnya, ''Kenapa kalian sebersikeras ini?''
Soyou sadar, paksaannya takkan berhasil, ''Oppa... Kami hanya ingin membantumu. Ya aku akui tantangan satu minggu itu berlebihan, tapi... Kami benar-benar ingin membantumu. Jadi, kau pergi ya? Jebal..'' Soyou menggunakan puppy eyesnya.
Sunggyu segera melepas tangannya dari Soyou, ''Sejak kapan kau memanggilku oppa?''
Soyou mengangkat satu alisnya, dia juga tak sadar sudah melakukan itu sejak kapan. ''Sudahlah.. Ayo kita pilih pakaianmu.'' Soyou menarik Sunggyu ke kamarnya.
Mereka sibuk memilih pakaian dan dandanan yang pas untuk Sunggyu. Meskipun Sunggyu masih menunjukkan wajah malasnya, dalam hatinya dia semangat.
''Apa ini bagus?'' tanya Sunggyu saat melihat dirinya di cermin.
''Ini bagus. Aku yakin! Kalau gadis itu masih menolakmu, dia keterlaluan. Kau keren sekali oppa! Aku suka kau seperti ini!'' jelas Soyou.
''Jinjaro?'' tanya Sunggyu tersenyum.
Soyou mengangguk mantap. ''Ok! Aku pergi dulu, pestanya akan segera dimulai. Jangan lupa hubungi gadis itu ya?'' Soyou beranjak pergi namun Sunggyu menahannya, menarik lengannya.
''Soyou-ah..''
''Wae?'' tanya Soyou. Wajahnya masih berkobar karena terlalu semangat.
''Kakimu sudah sembuh?'' tanya Sunggyu.
Soyou lalu melompat, ''Ini sudah tidak sakit lagi kok. Sudahlah cepat!'' Soyou beranjak pergi, namun tangan Sunggyu menahan lengannya lagi.
''Apa lagi?'' tanya Soyou.
''Aku... Ehm... Sampaikan maafku untuk mereka. Aku terlalu emosi saat itu. Aku tahu ini semua untukku.'' jelas Sunggyu.
''Aigoo kyeopta...'' Soyou lalu mencubit dua pipi Sunggyu dan pergi, ''Tenang saja! Pasti kusampaikan. Anyeong!''
Sunggyu tersenyum.

***
''Ya! Bagaimana? Lama sekali?'' tanya Woohyun saat Soyou datang.
''Ok.'' jawab Soyou senang. ''Semuanya sudah beres.'' lalu dijawab sorakan orang-orang yang ada di situ.
''Eonni.. Tapi pakaianmu?'' kata Jiyoung.
''Ya.. Bukankah eonni yang ceritanya sedang berulang tahun hari ini?'' tanya Eunji. \
''Ah.. Aku lupa!'' Soyou menepuk dahinya.
''Kajja!'' Jieun segera membawanya masuk ke rumahnya.
''Aku ikut!'' kata Jiyoung.
''Mereka mau kemana?'' tanya Dongwoo.
''Urusan gadis-gadis.. Kita tak perlu tahu.'' jawab Hoya.
''Apalagi kalau bukan mendadani Soyou noona.'' jawab Sungjong.
''Geurae.'' tambah Myungsoo, ''Apalagi..''
''Ah.. Aku benar-benar penasaran gadis seperti apa yang akan dibawa Sunggyu hyung..'' kata Sungyeol.
''Na ddo.. Seperti apa sebenarnya tipenya.'' Woohyun menambahi.
''Bukankah ini mencurigakan? Dia sama sekali tak memberitahu kita.. Bahkan tidak pernah menceritakan soal gadis itu pada kita.'' celetuk Hoya.
Dongwoo menjawabnya, ''Mungkin hanya pada Soyou.''
''Bukankah kedekatan mereka juga mencurigakan?'' kali ini Myungsoo yang angkat bicara.
Baru orang lain akan bicara, Sunggyu sudah datang, dengan senyum malunya. Tangannya menyentuh bagian belakang lehernya untuk meminimalisir kegugupannya.
''Hyung!'' teriak Dongwoo dan Sungyeol.
''Siapa yang mendandanimu seperti ini?'' tanya Woohyun.
''Soyou.'' jawab Sunggyu singkat.
''Wah.. Kenapa tidak dari dulu kau seperti ini oppa? Mungkin aku sudah jatuh hati padamu.'' goda Eunji, membuat yang lain tertawa.
''Kau keren hyung!'' kata Sungjong.
''Tapi kenapa kau datang sendiri?'' tanya Hoya setelah melihat sekeliling.
''Jangan bilang untuk mengajaknya kesini saja kau sudah gagal?'' kata Woohyun tak habis pikir.
Dongwoo yang berada di samping Woohyun langsung menyikut rusuknya, takut jika Sunggyu marah lagi dan benar-benar merusak pesta ini.
''Jadi kesimpulannya hyung?'' tanya Hoya pada Sunggyu yang anehnya masih saja tersenyum.
Sunggyu melihat sekeliling dan melihat absennya beberapa orang, ''Dimana Soyou?''
Beberapa saat kemudian terdengar suara Jiyoung, ''Ini dia Soyou eonni gadis yang berulang tahun sudah datang!'' serunya bersemangat.
Semua orang menatap Soyou yang masuk dengan senyumnya. Semua mata yang memandangnya merasa takjub, karena gadis ini sudah didandani kelewat cantik hinggap membuat mata-mata itu tak mau berkedip, terutama mata Sunggyu.
''Jadi? Mana gadis itu?'' tanya Soyou semangat pada Sunggyu.
Sunggyu masih tak menjawab.
''Mana hyung?'' tanya Sungjong. ''Kau bisa buat kami mati penasaran.''
''Kalian benar-benar ingin tahu sekarang? Siapa gadis yang aku cintai itu?'' tanya Sunggyu akhirnya.
''Ne!!'' teriak semuanya.
''Kalian bilang dia tidak datang?'' Sunggyu tersenyum.
Semua teman Sunggyu benar-benar memperhatikan setiap kata-katanya. ''Ani.. Dia datang.''
''Mwo? Eodi?'' tanya Sungyeol.
''Gadis yang selama ini aku sukai, ani aku cintai adalah... Kau.'' jelas Sunggyu.
Serantak semua mata mengikuti arah pandang Sunggyu saat ini dan berusaha mencerna apa yang sedang terjadi.
Soyou terbelalak karena saat ini yang ditatap Sunggyu adalah dirinya. ''Oppa?''
''Heeeiish....'' Sungyeol mendengus kesal, ''Ini bukan ending yang bagus.''
''Ah... Jadi begitu?'' kata Sungjong.
''Kau menyukai Soyou?'' tanya Woohyun. “Jadi selama ini? Setelah semua kekacauan ini? Soyou?”
Sunggyu mengangguk, wajahnya sudah semerah tomat sekarang, begitu juga Soyou.
Para gadis berteriak seru, melihat adegan yang menurut mereka manis ini. ''Eonni! Terima dia!!''
''Oppa?'' Soyou tak tahu haruus berkata apa. Namun kupu-kupu di perutnya menari riang, mengikuti detak jantungnya yang tak karuan. ''Apa oppa sedang mabuk?''
Sunggyu menggeleng, ''Ani.''
Wajah Soyou makin memerah, ia tak tahu harus melakukan apa, dia masih bertanya-tanya mengapa perasaannya malah sesenang ini mengetahui gadis yang disukai Sunggyu adalah dirinya sendiri, ''Aku....aku tidak tahu kenapa, tapi... Ini menyenangkan.'' Soyou lalu tersenyum manis pada Sunggyu. Sunggyu membalasnya lalu menggenggam tangan Soyou, ''Jadi? maukah kau berkencan denganku?''
Dengan malu Soyou tak menjawab namun yang dilakukannya adalah mencium pipi Sunggyu. Membuat seisi ruangan heboh.
“OMO!!”
“Aigooo…”
''Jadi apa misi ini berhasil??'' tanya Myungsoo.
''Kenapa keberhasilan ini rasanya aneh?'' tanya Dongwoo.
''Lalu untuk apa kita susah-susah membuat pesta kalau pelakunya hanya mereka berdua?'' tanya Sungyeol.
''Siapa yang tidak tahu kalau mereka dekat, tanpa dibantu pun mereka pasti berhasil.'' kata Hoya.
''Yea!! Saatnya kalian berdua meneraktir kami!'' teriak Jiyoung dan Jieun bersamaan.
Sunggyu dan Soyou hanya bisa tersenyum satu sama lain. Tangan mereka tetap saling menggenggam erat.

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar