here I am....
whoever, thanks for visit this blog... ^^
(sorry for my bad english) Now, I just wanna have something different for this blog okay. I'll post about the Kpop star pairing. (Im sorry if this is hurt anyone there but I really dont mean it - please don't bash me)
so, let's to the point.
1. HaeSica (Donghae ~ Jessica)
May be so many all of you that knew about this pairing. yea, the info said that they was a couple (real couple) So what do you think about this pairing? do you like or dislike?
2. SeoKyu (Kyuhyun ~ Seohyun)
So many fan of this pairing. especially for Elf and Sone. yea, I think they're so match. they're both magnae in their group. so, if they're really a couple, no one can separate them (except their parents. hahay) So what do you think?
3. SiYoon (Siwon ~ Yoona)
this is the best pairing I think. They both good looking. and I think their posisition in their group is the same. So what do you think?
4. SunMin (Sunny ~ Sungmin)
This pairing is quite serious. they look like have real feeling for each other. haha..... They close because they have same job at the radio. So what do you think?
5. KyuYoung (Kyuhyun ~ Sooyoung)
I this pairing is never been exposed couse they are not close at all. but I know that this pairing fan is big enough. So what do you think?
6. OnYeon (Onew ~ Seungyeon)
So many Kamilia and Shinee world love this pairing. they though they're match. so what do you think?
7. JiSung (Jiyoung ~ Sungje)
yea... yea... yea... they're geting closer since their duet single. I saw with my own eyes, they're close on twitter. haha... So what do you think?
8. EunGyu (Eunhyuk ~ Gyuri)
Because Gyuri too often to be the guest in Sukira KTR, yea, they're geting closer..... so many this pairing fan that collect the videos of photo that proof they're close... So what do you think?
9. TaeLi (Taemin ~ Sulli)
Many madia said that this pairing is real.... So what do you think?
10. MinRa (Minho ~ Hara)
Minho said that Hara is his ideal type. but many people said that it wasn't true. but I believe that so many kamilia and shinee world love this pairing. So what do you think?
okay that's enough for today..... there will be another Kpop Star Pairing.... ^^
just leave your comment.... thanks....
gomawoyo....^^
Minggu, 27 Maret 2011
(FF) Thanks To You
Kyuhyun panik sekarang. Dia sama sekali tak tau bagaimana skandal ini bisa muncul begitu saja? Dia berpikir mungkin memang ada pihak yang mengatur semua ini. Kyuhyun berharap semoga Gyuri tak menonton acara ini.
“Jadi apa benar kau bersama Seohyun sekarang?” Tanya seorang wartawan pada Kyuhyun.
Kyuhyun hanya diam. Managernya terus berbisik padanya untuk tidak berkata apa-apa. Kyuhyun akhirnya melewati sekelompok wartawan dan masuk ke dalam mobil vannya.
Sebelum pintu mobil tertutup, Kyuhyun sempat mendengar seorang wartawan bertanya, “Jika memang benar kenapa tak mengakuinya saja? Bukankah kalian dari menejemen yang sama? Itu akan sangat mudah.”
Kyuhyun terus bepikir apa penyebab ini semua, juga tentang bagaimana mengatasinya.
“Kyuhyun-ah! Gwenchanayo?” Tanya manager Kyuhyun.
Kyuhyun hanya mengangguk.
***
Sesampainya di Dorm, Kyuhyun mendapat sambutan meriah dari teman-teman di grupnya.
“Kyuhyun-ah! Kau bersama Seohyun?” Tanya Donghae.
“Jadi karena itu manajemen kita sering memasangkan kalian berdua dalam satu proyek?” sahut Eunhyuk.
“Karena itu atau… Mereka jadi saling suka karena terlalu sering bekerja di proyek yang sama?” tambah Ryeowook.
“Aniyo. Bukan begitu Hyung.” Sangkal Kyuhyun. “Aku tak ada hubungan apa-apa dengan Seohyun.” Kyuhyun segera masuk ke dalam kamarnya dengan muka masam.
Donghae, Eunhyuk dan Ryeowook heran melihat tingkah Kyuhyun.
“Tak biasanya dia begitu.” Kata Donghae.
“Ne, dia aneh sekarang.” Sahut Eunhyuk.
Kyuhyun masuk ke dalam kamarnya, dia bersyukur dia tak melihat Sungmin di sana. Dengan segera Kyuhyun mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
“Yeoboseyo?” Suara Gyuri menjawab di seberang sana.
“Gyuri-ah apa kau..” kalimat Kyuhyun terpotong oleh Gyuri.
“Oppa mau bertanya apa aku melihat pemberitaan di tv?” suara Gyuri terdengar tenang.
Kyuhyun kaget mendengarnya. Kyuhyun malah tak bias berkata apa-apa.
“Oppa tak usah khawatir. Aku bukan tipe gadis yang suka menghiraukan hal seperti itu.” Gyuri bicara lagi.
“Aku senang kau mengerti.” Kyuhyun tersenyum.
“Arasso. Jangan sampai Oppa yang panik ketika melihat pemberitaanku dengan Jungmin Oppa.” Gyuri tertawa.
Kyuhyun juga tertawa. Ini membuatnya tenang.
“Sudahlah Oppa istirahat saja!” Gyuri memberi nasihat. “Oppa pasti lelah dengan kegiatan grup baru Oppa.”
Kyuhyun tersenyum, “Geuraeso.”
“Ne. Jalgayo.” Kata Gyuri dia membuat-buat gaya bicaranya.
Kyuhyun menutup ponselnya. Dia merasa benar-benar lega. Dia bersyukur bias memiliki gadis seperti Gyuri. Gadis yang benar-benar ia cintai sekarang. Dia merasa beruntung Gyuri juga mencintainya. Pada awalnya dia tak mengira dia bias jatuh hati pada Gyuri. Mereka memang tak saling mengenal sebelumnya. Sejak debutnya menjadi member grup paling terkenal di Korea 4 tahun ini, baru setahun belakangan dia mengenal Gyuri.
Dia masih ingat dengan jelas banyaknya reality show yang membuatnya mengenal Gyuri satu tahun ini. Dia juga ingat pertama kalinya Gyuri memanggilnya Oppa, itu adalah hasil dari perbincangan di sebuah reality show. Kyuhyun sendiri yang meminta Gyuri memanggilnya Oppa meski mereka seumuran.
Kyuhyun juga masih sangat ingat bagaimana dia mendapatkan hati Gyuri. Bagaimna Gyuri menerima perasaannya. Dia juga sadar mereka sekali pun belum pernah pergi bersama atau yang sering disebut orang “kencan”. Kesibukan mereka masing-masing membuat mereka sulit bertemu. dan sampai sekarang mereka masih berhasil menyembunyikan hubungan mereka.
Kegiatan Kyuhyun sebagai salah satu member grup paling terkenal dia Korea dan kegiatan Gyuri yang juga sebeai salah satu member grup terkenal di Korea membuat mereka sulit bertemu sekaligus mudah menyembunyikan hubungan mereka itu. Apa lagi sekarang manajemen Kyuhyun membuat Kyuhyun mempunyai grup baru yang juga cukup terkenal. Sedangkan Gyuri, manajemennya sudah mulai menjalankan proyek luar negeri. Gyuri lebih sering ke Jepang sekarang.
***
Malam ini kebetulan, Kyuhyun dan Gyuri berada dalam satu acara yang sama. Ini benar-benar membuat mereka bahagia bisa bertemu meskipun hanya sekilas.
Di ruangan khusus grup Gyuri, Gyuri mendengar teman-teman grupnya membicarakan sesuatu.
“Jiyoung-ah! Kau tau malam ini aka nada penampilan spesial.” Celetuk Nicole sambil berkali-kali menata rambutnya yang sudah ditata.
“Chincharo? Apa seperti tahun kemarin? Nugu?” Tanya Jiyoung antusias sambil tetap memainkan ponselnya.
“Aku dengar ini akan sangat romantis dari biasanya.” Jawab Nicole.
“Jadi Eonni tak tahu siapa yang akan tampil dalam penampilan spesial nanti?” Tanya Jiyoung, kali ini dia meletakkan ponselnya di atas meja dan berkonsentrasi pada Nicole.
“Aniyo.” Jawab Nicole sambil tertawa.
“Kalau seperti itu seharusnya tak perlu bercerita.” Jiyoung juga tertawa.
Gyuri terus mendengarkan percakapan mereka sambil sibuk membalas pesan dari Kyuhyun.
“Penampilan spesial yang romantis itu akan diisi dengan pasangan yang sedang hot sekarang.” Sahut Hara yang baru masuk ke dalam ruangan.
“Geurae? Nugu?” JIyoung kembali antusias.
“Kau tak lihat berita?” Tanya Hara.
“Nugu? Jangan buat aku penasaran.” Rengek Jiyoung.
“Jangan bilang Kyuhyun Oppa dan Seohyun.” Celetuk Nicole membuat Gyuri benar-benar terkejut.
“Ne. kau tepat sekali Nicole-ah!” jawab Hara.
“Mwo? Mereka berdua?” Jiyoung juga memperlihatkan ekspresi kaget.
“Ne, weyo?” Tanya Hara.
“Apa mereka benar sepasang kekasih sekarang?” Tanya Jiyoung sambil mengerutkan keningnya.
“Ne, aku piker begitu. Itu terlihat dari ekpresi mereka saat bersama.” Nicole menjawab.
“Wah… pasti akan sangat romantis.” Kata Jiyoung berseri-seri.
“Ne, memang sangat serasi mereka berdua itu.” Kata Hara.
Gyuri terdiam. Dia tak banyak bicara seperti biasa. Dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Perasaannya mulai agak terganggu. Namun dia berusaha untuk selalu membuat hatinya tersenyum. Dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia percaya pada Kyuhyun. Benar-benar percaya.
Tiba-tiba Seungyeon masuk ke dalam ruangan, “Sebaiknya kita keluar sekarang! Sebentar lagi giliran kita.”
Akhirnya semua keluar dari ruangan. Gyuri berjalan lemah di belakang teman-temannya. Saat dia berjalan agak melamun dia bertabrakan dengan Nickhun, salah satu member grup terkenal lainnya.
“Ah, Jeongmal mianhae Nickhun-ah.” Kata Gyuri merasa bersalah.
“Gwenchanayo.” Kata Nickhun. Dia belum melepas genggamannya di lengan Gyuri.
Di saat yang bersamaan, Kyuhyun dengan teman-teman di grup barunya melewati Gyuri. Kyuhyun mnetap Gyuri dan Gyuri juga tengah menatapnya. Dengan depat Gyuri langsung melepas genggaman Nickhun. Hal itu membuat Nickhun benar-benar heran.
Kyuhyun tersenyum singkat pada Gyuri dan Nickhun seperti yang di lakukan member lain di grup barunya. Gyuri dan Nickhun juga membalas senyum singkat itu.
“Kalau begitu aku pergi dulu.” Kata Gyuri lalu berlalu menyusul teman-teman grupnya.
Nickhun mengerutkan keningnya dan sibuk berpikir dengan apa yang baru saja dilihatnya.
***
Akhirnya penampilan special dia acara itu berlangsung. Gyuri benar-benar melihat Kyuhyun tengah berduat bersama Seohyun. Mereka terliaht cukup mesra, namun Gyuri merasa Kyuhyun agak aneh melakukannya. Namun dia pikir itu hanya pikirannya sendiri saja.
Gyuri tak bias mengelak. Perasaannya agak terluka walau hanya sedikit seperti saat dia melihat Kyuhyun tengah diberitakan sedang berkencan bersama Seohyun.
Seusai acara TV itu, Gyuri dan Kyuhyun bertemu secara diam-diam dia lapangan parkir.
Gyuri tersenyum melihat Kyuhyun datang sambil mengenakan jaket musim dinginnya. Wajahnya hampir tak kelihatan. Sebenarnya, begitu juga dengan Gyuri.
“Kau melihatnya?” Tanya Kyuhyun.
“Mworago?” Gyuri Tanya balik.
“Penampilanku.” Jawab Kyuhyun. Dia agak tak enak bicara. Dia benar-benar mengkhawatirkan perasaan Gyuri.
“Ne. Tentu saja aku melihatnya.” Jawab Gyuri bersemangat.
“Lalu...?”
“Lalu apa?”
“Apa kau marah padaku?” tanya Kyuhyun polos.
“Ani. Tentu saja tidak. Aku sangat suka penampilanmu itu tadi. tadi itu sangat membius penonton.” Jelas Gyuri berusaha meyakinkan Kyuhyun. Dia sendiri tidak sadar bahwa dia sama sekali tak suka melihatnya.
“Ne. Baiklah kalau begitu. Kau sudah makan kan malam ini?”
“Ne. Sudah.” Jawab Gyuri sambil tersenyum manis. Dia senang Kyuhyun begitu memperhatikannya.
“Mianhae... aku tak bisa lama-lama. Aku harus kembali ke apartemen.” Kata Kyuhyun berpamitan.
“Ne. Pulanglah. Hati-hati...” kata Gyuri.
Kyuhyun tersenyum lalu berbalik berniat mulai melangkah meningalkan Gyuri. Namun dia berhanti dan berpikir keras. Kemudian dia menoleh lagi pada Gyuri. Kyuhyun melihat Gyuri masih tersenyum manis.
“Weyo Oppa?” tanya Gyuri.
Tiba-tiba Kyuhyun kembali ke tempatnya berdiri tadi dan langsung memeluk Gyuri dengan erat. “Bolehkan aku melakukan ini?” tanya Kyuhyun.
Gyuri tersenyum bahagia, “Tentu saja boleh.”
***
Lagi-lagi kebetulan Gyuri seacara dengan Kyuhyun dan tak ketinggalan dengan Seohyun. Tapi kali ini juga ada Nickhun sebagai bintang tamu acara tersebut.
Si pembawa acara mulai bertanya, “Kyuhyun-ssi, bagaimana tanggapanmu tentang rumor yang beredar tentang kau dengan Seohyun?”
Kyuhyun tersenyum tipis. Dia melihat dengan cepat ke arah Gyuri dan Seohyun secara bergantian. “Aku tak terlalu memikirkannya. Itu akan mengganggu pekerjaanku sekarang.”
“Jadi rumor itu memang tak benar?” tanya pembawa acara lagi.
“Ne. Itu sama sekali tak benar. Kalian bisa konfismasikan dengan Seohyun.” Jawab Kyuhyun.
“Kalau begitu Seohyun-ssi, bagaimana tanggapanmu?” tanya pembawa acara pada Seohyun yang hanya bersikap tenang dan lembut seperti biasa.
“Jawabanku akan sama dengan Kyuhyun sunbae, itu semua memang seperti itu.” Jawab Seohyun lembut.
“Wah kalian benar-benar kompak.” Celetuk si pembawa acara.
Nickhun sedari tadi malah memperhatikan Gyuri yang sedikit aneh menurutnya. Nickhun kira ada seuatau antara Gyuri dan Kyuhyun, namun Nickhun belum bisa tahu pasti apa itu.
Setelah acara itu, para bintang tamu keluar dari studio, mereka pun langsung diserbu banyak wartawan. Apalagi wartawan yang sangat penasaran pada kedekatan Kyuhyun dan Seohyun.
Kyuhyun menarik tangan Seohyun untuk menghindar dari wartawan, itu semakin membuat wartawan curiga. Namun Gyuri tiba-tiba mempunyai ide untuk mengecoh wartawan.
Saat itu Nickhun sedang berjalan di belakang Gyuri, namun tiba-tiba, tanpa ada sesuatu yang jelas, Gyuri terjatuh, atau tetaptnya menjatuhkan diri dan berteriak, “Aigo!”
Para wartawan langsung menoleh ke arah Gyuri dan dengan cepat mengambil gambarnya. Gyuri hanya bisa tertawa sendiri, “Jwesonghamnida, aku sudah mengagetkan. “
Akhirnya rencana Gyuri berhasil, Kyuhyun dan Seohyun bisa pergi dengan aman karena akhirnya wartawan mengerumuni Gyuri.
Nickhun makin curiga melihat ini semua.
***
Malam ini Nickhun pergi ke restoran kesukaannya seperti biasa. Dia mengenakan jaket tebal dan topi yang menutupi hampir setengah wajahnya. Ini dia lakukan untuk menghindari fans yang berlebihan.
Saat selesai memesan makanan, dia melihat seorang gadis masuk ke dalam restoran itu sendirian dan mengenakan pakaian yang juga cukup menutupi identitasnya. Namun setelah gadis itu melepas kacamatanya, Nickhun mengenalinya, “Gyuri?”
Nickhun langsung menghampiri Gyuri di mejanya, “Boleh aku makan duduk disini?” tanyanya.
Gyuri terkejut, namun setelah Nickhun melepas topinya, Gyuri tersenyum singkat dan mempersilahkannya duduk.
“Tak biasanya aku melihatmu disini?” tanya Nickhun sambil memakai lagi topinya.
“Ne, aku memang baru pertama kali kesini. Apa kau sering?” tanya Gyuri balik.
“Aku kesini hampir tiap minggu. Yang jelas setiap ada waktu senggang, aku kesini. Tapi akhir-akhir ini aku jarang kesini. Jadwalku begitu padat.” Nickhun menjelaskan sambil tersenyum.
“Araso.” Kata Gyuri tersenyum.
“Wajahmu terlihat sedikit murung. Apa terjadi sesuatu?” tanya Nickhun.
“Ah? Aniyo. Mungkin karena aku kelelahan saja.” jawab Gyuri, padahal hati dan pikirannya sangat kacau setelah melihat berita di TV tadi. Dia sibuk memikirkan Kyuhyun.
“O...” Nickhun mengangguk-angguk. Tak lama makanannya datang, sedangkan Gyuri baru memesan. “Boleh aku makan dulu?”
“Ne, silahkan.” Gyuri tersenyum.
Saat Nickhun sudah mulai melahap makanannya, TV di restoran itu, tiba-tiba dikeraskan volumenya. Hampir semua pengunjung restoran itu mendekati TV dan antusias memperhatikannya.
Begitu juga dengan Nickhun dan Gyuri. Nickhun terkejut setelah mendengar berita yang ada di TV. Ternyata berita itu memberitahukan bahwa Kyuhyun dan Seohyun benar-benar sepasang kekasih sekarang. Manajemen mereka sendiri yang mengklarifikasi itu sekarang.
Serantak para gadis-gadis yang sepertinya fans Kyuhyun berteriak dan berguman sedih. Namun ada juga yang terlihat senang. Mereka membuat seisi restoran begitu ramai.
Nickhun hanya tersenyum melihat berita itu, “Ada-ada saja mereka itu. Ternyata mereka memang jadian?” gumam Nickhun sambil kembali menghadap ke makanannya. Namun setelah dia melihat wajah Gyuri, dia bisa melihat mata Gyuri berkaca-kaca.
Gyuri segera menghindarkan pandangannya dari TV, dia menunduk. Ponselnya tak lagi di genggamnya, ponselnya jatuh ke lantai.
“Gyuri-ah! Gwenchanayo?” tanya Nickhun sangat heran.
Gyuri membuat gerakan menghapus air matanya, “Gwenchana. Silyehamnida, aku harus pergi.” Kata Gyuri bergegas memakai kacamatanya lalu keluar restoran.
Nickhun yang tau ponsel Gyuri masih ada dia lantai, mengambilnya dan berniat mengembalikannya pada Gyuri.
“Gyuri-ah ponselmu!” teriak Nickhun saat berada diluar restoran, dia menarik lengan Gyuri yang tak menghiraukannya.
Tiba-tiba beberapa lampu kamera menyinari mereka berdua dengan posisi bergandengan tangan seperti itu.
Nickhun langsung terkejut, begitu juga Gyuri. Gyuri dengan cepat menyembunyikan tangisnya. Nickhun bingung antara menghadapi wartawan yang sekarang mengerumuninya atau Gyuri yang sedang menahan tangis.
Akhirnya Nickhun melihat sebuah gang di dekat situ, dia pun menarik lengan Gyuri ke arah gang dan mengajaknya berlari-lari untuk menghindari wartawan.
Cukup jauh mereka berdua berlari hingga akhirnya bisa meloloskan diri dari wartawan. Mereka bersembunyi di balik semak-semak di sebuah taman kecil dia komplek perumahan.
“Aish...! darimana datangnya wartawan itu?” keluh Nickhun. Sambil duduk disebelah Gyuri. “Gyuri-ah! Gwenchana?”
Gyuri tak bersuara, dia hanya diam dan tak menjawab Nickhun sama sekali.
“Gyuri-ah? Ini ponselmu.” Nickhun mengulurkan ponsel Gyuri, namun Gyuri juga masih tak bereaksi.
Nickhun berpikir sejenak lalu menyimpulkan sesuatu, “Apa kau menangis karena Kyuhyun? Apa ada sesuatu diantara kalian?”
Kali ini Gyuri menoleh, “A..aniyo. bukan begitu.”
Nickhun tersenyum pahit, “Sekarang aku malah mengerti.” Nickhun menatap Gyuri yang tak meneteskan air mata namun terlihat berton-ton beban di hatinya.
“Mwo?” tanya Gyuri.
“Kau punya hubungan Khusus dengan Kyuhyun. Dan sekarang kalian sedang ada masalah akibat beritanya dengan Seohyun. Geurae?”
“Bukan begitu. A..aku...” Gyuri tak bisa meneruskan kalimatnya.
“Sudahlah.. semua sudah terlihat jelas. Kau bisa ceritakan semuanya padaku.” Kata Nickhun menenangkan. “Seperti itulah kehidupan kita. Sebagai publik figur, kita tak bisa sebebas yang lain. Terutama dalam masalah cinta.”
Gyuri menatap Nickhun. Tiba-tiba air mata menetes dari sebelah matanya.
“Arasso.” Kata Nickhun.
***
“Ya! Lihat ini!” teriak Donghae yang baru saja membeli sebuah majalah.
“Donghae-ah! Bisakah kau tidak berteriak-teriak! Ini masih pagi!” teriak Eunhyuk.
“Sudahlah lihatlah ini.” Donghae menyodorkan halaman depan majalah itu. “Kau tahu foto siapa ini? “ Donghae menunjuk foto dua orang yang tengah bergandenga tangan di depan sebuah restoran. “Ternyata bukan Kyuhyun dan Seohyun saja pasangan selebriti tahun ini.”
“Memang itu siapa?” tanya Ryeowook yang tiba-tiba menghampiri mereka.
“Itu tentu saja Nickhun dan Park Gyuri.” Jawab Donghae. “Kalian tak mengenalinya?”
“Mereka pakai pakaian seperti itu memang agar tak dikenali kan?” tanya Ryeowook.
Kyuhyun terkejut mendengar itu. Sedari tadi dia mendengar percakapan hyung-hyungnya dari dapur.
“Park Gyuri? Wah dia dengan lelaki lain? Seharusnya dia denganku saja.” celetuk Eunhyuk.
Donghae memukul pelan kepala Eunhyuk, “Kau kira dia mau dengamu?”
Kyuhyun tiba-tiba menngambil majalah itu dari tangan Donghae dan melihat dengan seksama foto itu. Hatinya mencelos setelah melihatnya, itu memang terlihat jelas adalah Gyuri.
Kyuhyun makin gila, dia sudah cukup sibuk memikirkan keputusan manajemennya yang membuat berita itu. Dia tak tau lagi harus berbuat apa. Dia hanya bisa berharap berita tentang Gyuri itu tak benar.
“Apa kali ini dia masih percaya padaku?” gumam Kyuhyun.
“Kyuhyun-ah! Itu majalahku.” Kata Donghae sambil merebut kembali majalahnya.
***
Ponsel Gyuri terus berdering. Kali ini sudah yang ke sembilan kalinya. Gyuri terus berpikir, apa dia harus mengangkatnya atau tidak. Dia mencoba terus percaya pada Kyuhyun, namun dia merasa dia tak kuat lagi menyimpan semuanya sekarang. Belum lagi beritanya bersama Nickhun kini juga tersebar.
Gyuri merasa dia sudah tak kuat lagi untuk teru berkorban bagi hubungannya dengan Kyuhyun. Dia terlalu lelah sekarang.
“Apa ini saatnya aku mengakhiri hubungan ini?” tanya Gyuri dalam hati.
Sedangkan Kyuhyun yang sedang berada di belakang panggung, terus mengububungi Gyuri lewat ponselnya. Dia sungguh cemas karena sam sekali tak ada jawaban dari Gyuri.
“Apa dia sudah berhenti sekarang?” gumam Kyuhyun. “Apa semuanya sudah selesai?”
Kyuhyun baru akan menghubungi Gyuri lagi, namun managernya menghampiribnya itu membuat Kyuhyun langsung menyimpan ponselnya.
“Kyuhyun-ah! Sedang apa kau disini? Lihat semua fansmu makin semangat. Ini berkat beritamu dengan Seohyun.” Manager Kyuhyun tertawa senang.
“Sudah kubilang aku tak suka dengan cara ini.” Kata Kyuhyun dengan muka masam.
“Sudahlah... ini juga menguntunkanmu. Apa kau tak melihat Seohyun secantik itu?” Manager Kyuhyun menepuk pundak Kyuhyun. “ Jangan kecewakan fansmu. Cepat kau bersiap, sebentar lagi kau dan Seohyun akan tampil.”
Kyuhyun benar-benar tak bisa berkonsentrasi dengan lagu yang ia bawakan. Dia terus memikirkan Gyuri. Dia tahu ini bisa membahayakan karirnya.
***
Kyuhyun terkejut tiba-tiba Nickhun mengajaknya bicara di atap gedung seuah stasiun TV.
“Apa yang bisa aku bantu?” tanya Kyuhyun.
Nickhun merasa tak sabar, “Aku tahu semuanya.”
“Mwo? Tahu apa?” Tanya Kyuhyun heran.
“Asal kau tahu, selama ini Gyuri mencoba menemuimu untuk memperjelas semuanya, tapi kau terlalu sibuk kan? Jika kau tak segera menyelamatkan Gyuri dengan menjelaskan skandalmu, aku yang akan menyelamatkan Gyuri dengan segera menjelaskan skandalku.” Kata Nickhun lalu pergi begitu saja.
Kyuhyun berpikir sejenak, setelah mengerti, Kyuhyun merasa begitu terkejut, bagaimana Nickhun tahu tentang ini.
“Apa ini yang menyebabkan mereka juga mempunyai skandal malam itu?” tanya Kyuhyun dalam hati. “Gyuri-ah...” ada sedikit rasa lega mendengar bahwa Gyuri mencoba menemuinya, namun dia benar-benar merasa bersalah.
Kyuhyun semakin cemas, dia harus memilih antara karirnya atau cintanya. Sudah dua minggu dia sama sekali tak berhubungan dengan Gyuri. Kesibukannya membuatnya tak bisa menyelesaikan ini.
***
Malam ini setelah para penyanyi mengisi sebuah acara konser tahunan, semuanya pun bersiap untuk pulang. Mereka semua sudah tak memakai kostum mereka.
Di luar gedung, begitu banyak wartawan yang mengerumuni para artis untuk diwawancarai.
Kyuhyun juga sedang berusaha menghindari wartawan yang tentu saja masih akan menanyainya tentang hubungannya dengan Seohyun.
Tiba-tiba dia melihat Nickhun menggandeng Gyuri dan menghampiri kerumunan wartawan yang sepertinya antusias dengan mereka.
Kyuhyun bingung. Dia tak tahu harus berbuat apa. Dia rasa dia tak bisa mengatasi ini. Namun tiba-tiba dia mendngar Seohyun berbisik padanya, “Arasso Oppa. Aku tahu semuanya. Nikchun Oppa yang memberitahuku. Kita selesaikan ini sekarang.”
“Mwo? Apa maksudmu Seohyun-ah?” Kyuhyun terkejut.
Seohyun memanggil para wartawan agar mendengarnya, “Kami ingin membuat pernyataan, bahwa kami sama sekali tidak mempunyai hubungan apa-apa.”
Para wartawan semakin antusias. Para wartawan yang mengerumuni Nickhun dan Gyuri juga berpindah. “Tapi apa artinya pernyataan manajemen kalian waktu itu?” tanya seorang wartawan.
“Itu hanya sebuah kesalah pahaman.” Jelas Seohyun, dia terlihat tegas kali ini, “ Saat itu kami menjelaskan pada manajemen kami tentang hubungan kami yang sebenarnya, namun, kami tak mengira ternyata mereka salah mengerti.”
“Jadi?”
“Jadi intinya kami tak punya hubungan apa-apa. Dia adalah sunbaeku yang sangat aku hormati. Dia banyak membantuku dalam menyanyi.” Jelas Seohyun.
Kyuhyun masih terkejut dan membeku.
“Benarkah itu Kyuhyun-ssi?” tanya wartawan.
“Geurae. Itu memang seperti kenyataannya.” Jawab Kyuhyun.
“Jakkaman, ada satu hal lagi yang ingin Kyuhyun sunbae nyatakan malam ini.” Kata Seohyun pada wartawan sambil memberi Kyuhyun kode tentang Gyuri.
Kyuhyun menoleh ke arah Gyuri yang terus memperhatikannya. Kini dia memberanikan diri untuk bicara pada para wartawan.
“Aku dan Seohyun memang tak memiliki hubungan apa-apa. Tapi aku mempunyai hubungan yang lebuh spesial dengan gadis lain. Gadis yang selalu seita padaku, gadis yang selalu percaya padaku, gadis yang selalu menungguku meski semua orang tak mengetahui pengorbanannya itu.” Jelas Kyuhyun.
“Nugu? Apa kau punya kekasih selama ini?” tanya wartawan.
“Gomawo, Gyuri-ah....” lanjut Kyuhyun.
“Gyuri?” tanya wartwan. “ Apa maksudmu Park Gyuri?”
“Ne, Hanya dia Gyuriku.” Jawab Kyuhyun.
Semua wartawan yang ada di situ begitu heboh begitu juga dengan semua fans Kyuhyun yang mendengar langsung pernyataan Kyuhyun ini.
Kyuhyun menoleh ke arah Gyuri, namun dia tak melihat sosok gadis yang dicintainya. Itu. Kyuhyun menoleh ke sana- kemari. Namun matanya tak bisa menemukan Gyuri dimana-mana.
“Apa kali ini dia sudah tak bisa percaya lagi?” gumamnya dalam hati. Kyuhyun benar-benar kecewa sekarang.
Kyuhyun pun akhirnya pulang ke apartemennya lebih larut malam. Dia begitu sedih memikirkan akhir cintanya ini.
“Apa memenga harus seperti ini kehidupanku?” gumam Kyuhyun sambil berjalan menuju pintu apartemennya.
Dia baru akan membuka pintunya, namun dia mendengar langkah kaki di di koridor itu, Kyuhyun menoleh dan melihat sesosok gadis yang mengenakan mantel musim dingin untuk menutupi identitasnya. Setelah gadis itu melepas kacamatanya, Kyuhyun tersenyum.
Gyuri tersenyum setelah melepas kacamatanya.
Kyuhyun segera menghampiri Gyuri. “Kau percaya padaku?”
“Selalu.” Jawab Gyuri singkat masih dengan senyumnya.
Tiba-tiba Kyuhyun memeluk Gyuri dan menciumnya. Dia benar0benar lega sekarang. Tak ada lagi beban di antara mereka. Kini mereka bisa dengan bebas mengungkapkan perasaan mereka. Meski pun masih akan ada banyak masalah lagi, namun mereka akhirnya bersama.
“Gomawo Gyuri-ah...”
THE END
The one thing that I want to tell you the most.............
Always, I always singing just for you...........
Thank you, the one who’s always been protecting me by my side.....
Kamis, 17 Maret 2011
(FF) Friendship
Tiga bersahabat ini benar-benar dekat. Istilah saudara sudah sangat pantas untuk mereka. Dua lelaki dan satu perempuan. Persahabatan mereka terjalin sejak kecil, mulai saat mereka pertama kali bersekolah, mereka selalu bersekolah di tempat yang sama. Rumah mereka yang bersebelahan mendukung persahabatan mereka.
Kang Jiyoung sebagai yang termuda dari mereka dan satu-satunya perempuan, selalu mendapatkan perhatian dari dua oppanya itu. Mereka saling melindungi satu sama lain. Status anak tunggal dari ketiganya juga begitu mendukung persahabatan nyaris saudara mereka berjalan lancar. Hingga masalah yang tak pernah diharapkan muncul ketika mereka sama-sama beranjak dewasa dan mulai mengerti apa itu jatuh cinta.
***
“ Mollayo. Tapi tak mungkin Minho bisa serajin itu.” Jawab Onew tertawa.
“ Apa aku tak pantas menjadi anak rajin?” tanya Minho yang tiba-tiba muncul dari belakang Onew.
“ Ne. memang tak pantas.” Sahut Jiyoung.
“ Sudahlah kita berangkat saja. Kajja!” kata Minho sambil berjalan mendahului dua lainnya dan menuju halte bus.
“ Aku harap busnya tak seramai kemarin, sangat menyusahkan harus berdiri dengan himpitan banyak orang.” Guman Jiyoung.
“ Dasar Manja! Berdiri seperti itu saja sudah susah.” Ejek Minho.
“ Oppa! Kenapa kau sebut aku manja lagi? Aku sama sekali tidak manja.” Jiyoung berang.
“ Lalu apa namanya kalau bukan manja saat kau selalu meminta digendong saat bertemu tikus? Bukannya naik ke kursi atau benda lain.” Sahut Onew.
Minho dan Onew tertawa bersamaan mengingat kejadian dua minggu lalu saat mereka pergi ke perpustakaan tua bersama. Dimana Jiyoung tak sengaja menginjak seekor tikus kecil di bawah meja. Reaksinnya yang berlebihan selain berteriak yang sungguh memekakkan telinga dia juga melompat ke arah Minho bermaksud agar Minho menggendongnya. Kejadian yang sungguh membuat semua orang yang ada di perpustakaan itu panik. Jiyoung telah merubah perpustakaan bisu itu menjadi tempat berunjuk rasa yang gaduh.
“ Oppa! Kenapa kalian tertawa? Hah… menyebalkan!” kata Jiyoung lalu berjalan mendahului. Sedangkan Onew dan Minho tetap tertawa.
Setelah mendapatkan Bus, mereka langsung menaikinya, untung saja busnya tak sepenuh kemarin, mereka pun bisa duduk dengan leluasa.
“ Onew Oppa!” panggil Jiyoung.
“ Kau tidak marah?” tanya Onew.
“ Aniyo.”
“ Weyo?” tanya Onew.
“ Apa tidak menakutkan ujian kelulusan sekolah yang akan oppa hadapi itu?” tanya Jiyoung penasaran.
“ Aniyo. aku rasa jika kita mempersiapkan semuanya dengan maksimal dan baik, semuanya akan terasa mudah.” Jawab Onew.
Jiyoung selalu suka sikap Onew yang begitu baik itu. Jiyoung menyadari betapa bedanya pribadi dua lelaki sahabatnya itu. Onew dengan kebaikan dan keramahannya sedangkan Minho lebih cenderung misterius walau aslinya dia menyimpan sejuta kebaikan di balik tampang sombongnya itu.
“ Minho oppa! Kurasa oppa juga sudah harus bersiap untuk menghadapi ujian itu tahun depan.” Kata Jiyoung.
Minho hanya tersenyum.
“ Hem… selalu saja, tak pernah menghiraukan dengan baik…” Jiyoung bergumam.
***
Mereka berjalan bersama-sama menuju kelas masing-masing. Semua mata dari gadis yang sudah berada di sekolah melihat mereka tanpa berkedip. Ada pandangan kagum, benci, bahkan melecehkan. Posisi Jiyoung yang masih bersekolah 1 bulan di sekolah itu membuat semua orang terheran-heran bagaimana dia bisa sedekat itu dengan dua lelaki populer di sekolah. Tak ada yang tau mereka memang sudah begitu sejak lama.
Tak terlewatkan gerombolan teman kelas Jiyoung yang cukup membenci Jiyoung. Mereka terus melihat Jiyoung dengan pandangan mengancam dan Jiyoung tau pandangan itu berarti jika Jiyoung terus dekat dengan dua orang ini, Jiyoung akan menyesal telah hidup di dunia ini.
“ Oppa aku bosan sekali dengan pandangan-pandangan ini. Apa oppa melihat Krystal teman sekelasku itu?” kata Jiyoung sambil berpaling dari pendangan Krystal dan teman-temannya.
“ Ne. arasso. Tak usah kau hiraukan mereka. Mereka hanya tidak tau yang sebenarnya.” Sahut Onew menenangkan.
“ Apa oppa tau krystal itu menyukai Onew oppa?” tanya Jiyoung.
“ Chincharo?” Onew kaget.
“ Ne Chincha. Dan Jiyeon itu sangat menyukai Minho oppa.” Lanjut Jiyoung. “ Arasso Minho oppa?”
“ Mollayo.” Jawab Minho singkat.
“ Karena itu aku beritau. Chincha, mereka sangat menggilai kalian oppa.” Kata Jiyoung. “Mereka belum tau saja bagaimana jeleknya hidup dua oppa ini…” Jiyoung menggeleng-gelengkan kepalanya.
“ Apa kau bilang?” tanya Onew.
“ Aniyo.” jawab Jiyoung tersenyum.
Minho mengacak-ngacak rambut Jiyoung.
***
“ Baiklah anak-anak. Ibu akhiri pelajaran hari ini. Anyeong haseyo.” Seorang guru matematika berkata lalu berjalan keluar.
“ Hehh… akhirnya berakhir juga…” gumam Jiyoung.
“ Merasa lega?” tanya Jiyeon yang tiba-tiba berdiri di depan bangku Jiyoung.
“ Mwo?” Jiyoung kaget.
“ Apa kau juga merasa lega selalu memamerkan kedekatanmu dengan Onew oppa dan Minho oppa itu?” tanya Krystal yang berdiri di samping Jiyeon.
“ Mwo?” tanya Jiyoung lagi. Dia masih belum bisa menangkap maksud dari dua temannya itu.
“ Aish.. kasihan sekali oppa harus dekat dengan gadis sebodoh ini.” Kata Krystal sambil meletakkan tangannya di dahinya.
“ Jangan bilang kalian memperingatkan aku tantang oppa oppa itu lagi!” sahut Jiyoung.
“ Aish… kenapa kau berpikir lambat sekali?” tanya Krystal.
“ Karena kau sudah tau, jadi kau harus cepat menghindar dari mereka, atau… kau jelaskan kenapa kau bisa sedekat itu dengan mereka?” kata JIyeon, wajahnya mengancam.
“ Sudah kubilang aku memang bersahabat dengan mereka. Rumah mereka berdua itu bersebelahan dengan rumahku.” Jawab Jiyoung. “ Kenapa kalian tergila-gila pada mereka?”
“ Kau tau penjelasanmu itu tak masuk akal?” tanya Jiyeon sambil tersenyum pahit.
“ Apa kau tak terima kami tergila-gila pada mereka?” tanya Krystal.
“ Kalian belum tau saja mereka yang sebenarnya.” Kata Jiyoung.
“ Sebenarnya? Mworago?” tanya Krystal.
“ Sebenarnya mereka tak sesempurna itu. Mereka itu mesin pengganggu. Kau akan merasakannya jika kau tinggal dengan mereka. Keusilan mereka membuat kalian ingin bunuh diri.” Jelas Jiyoung jujur. Mengingat betapa seringnya Jiyoung menangis dan ketakutan akibat perbuatan Minho dan Onew.
“ Aniyo. mereka tak akan seperti itu. Kau pasti hanya ingin membuat kami menyerah.” Kata Jiyeon.
“ Ne. Ya! Mengapa kau berani menghina mereka?” bentak Krystal.
“ Mianhae…” kata Jiyoung sambil menundukkan kepalanya kaget mendengar bentakkan Krystal.
“ Terserah apa katamu, yang terpenting kau harus menjauh dari mereka. Kau tau kau membuat kami terbakar?” kata Jiyeon sambil menunjuk wajah Jiyoung. Telunjuk Jiyeon hanya berjarak 1 cm di depan hidung Jiyoung membuat mata Jiyoung berkumpul ditengah.
“ Ingat itu!” bentak Krystal lagi lalu pergi dengan Jiyeon.
“ Apa itu yang dinamakan cemburu?” Jiyoung bertanya pada dirinya sendiri.
***
“ Oppa! Sebaiknya aku memang harus menghindar dari kalian agar tak mendapat masalah.” Kata Jiyoung sambil memakan snacknya dan duduk di atas ayunan di halaman belakang rumahnya.
“ Hem… malam ini langitnya cerah..” gumam Onew yang duduk disebelah Minho di atas rumput di samping ayunan Jiyoung.
“ Oppa! Apa kau tak mendengar ucapanku?” teriak Jiyoung.
“ Ne. aku dengar.” Jawab Onew malas.
“ Apa dengan menghindari kami masalahmu benar-benar tuntas?” tanya mInho sambil mengambil sejumput snack milik Jiyoung.
“ Ne. tentu saja akan tuntas.” Jawab Jiyoung bersemangat. “ Dengan begitu Krystal dan Jiyeon tak akan lagi menceramahiku.”
“ Lalu kau akan benar-benar meninggalkan kami? Kurasa kau harus memilih rumah baru di tempat yang jauh dari sini.” Kata Onew.
Jiyoung langsung terdiam. Dia sadar dia tak bisa jauh dari oppa oppanya ini. “ Kurasa oppa akan senang jika aku memang menghindar. Tak aka nada lagi penakut tikut pengganggu kalian berdua lagi.”
“ Kenapa kau bicara seperti itu?” tanya Onew agak tertawa.
“ Ne. aku rasa oppa memang akan merasa begitu.” Tambah Jiyoung sambil menundukkan kepalanya dan berhenti memakan snacknya.
“ Babo!” bentak Minho. “ jika memang kami menganggapmu seperti itu, kami sudah membunuhmu bertahun-tahun lalu. Akan sangat mudah membunuhmu pada saat kau bayi.” Minho merenggut semua snack Jiyoung.
Jiyoung tersenyum. Dia juga sadar dua oppanya itu tak boleh ditinggalkan. “ Chicharo?”
“ Ne. Chincha. Tak usah kau berpikir seperti itu lagi!” kata Onew.
“ Geurae? Apa oppa memang tak sedang berusaha membunuhku?” Jiyoung menggoda. “ apa sebenarnya kalian selalu memasukkan sesuatu dalam makananku dan membuatku jadi bodoh seperti ini?”
“ Michyeoso! Kalau itu memang sudah dari dulu.” Kata Minho sambil mengacak-acak rambut Jiyoung lalu tertawa bersama dengan Onew dan diikuti Jiyoung.
***
Hari ini bus yang mereka naiki begitu penuh sesak. Onew melihat Jiyoung tak berpegangan pada apapun sehingga sangat mudah untuknya terjatuh saat Bus merhenti atau melaju mendadak. Dia berniat menghampiri Jiyoung dan membantunya berpegangan, namun belum sempat ia bergerak, Minho sudah menghampiri Jiyoung dan berdiri dihadapan Jiyoung agar Jiyoung bisa berpegangan padanya. Ada sesuatu yang sesak membuat hati Onew membeku melihat pemandangan ini, namun Onew masih tak percaya dengan perasaannya itu.
***
Saat ini sepulang sekolah, sudah biasa Jiyoung menunggu dua oppanya itu di gerbang sekolah. Onew dan Minho tak bisa langsung pulang dengan mudah, mereka punya tanggung jawab di ektrakulikuler mereka.Setalah cukup lama menunggu, akhirnya Jiyoung melihat Onew dan Minho berjalan kearahnya.
“ Oppa! Apa harus selalu selama ini?” tanya Jiyoung setelah mereka dekat di depannya.
“ Memang. Kalau tak ingin seperti itu, kau pulanglah saja dulu.” Jawab Onew.
“ Aniyo. aku lebih suka menunggu. Akan sangat menyebalkan pulang sendirian.” Balas Jiyoung.
“ Jiyoung.” Panggil Minho sambil memutar kepala Jiyoung ke kanan dan memperlihatkan Jiyoung seorang lelaki yang tengah memandanginya.
Alis Jiyoung mengerut keheranan. “ Apa yang dilakukannya?”
Onew dan Minho tertawa.
“ Oppa apa kalian mengenalnya?” tanya Jiyoung sambil terus melihat lelkai itu, sedangkan lelaki itu tersenyum pada Jiyoung. Senyumnya sangat manis. Jiyoung mengira lelaki itu seangkatan dengannya.
“ Dia Lee Taemin. Dia anggota ekstrakulikuler kami.” Jawab Onew sambil menahan tawa. “ Dia menyukaimu Jiyoung.”
Minho makin tertawa.
“ MWO?” Jiyoung terperanjat.
“ Ne. Chincha. Dia memang menyukaimu.” Sahut Onew.
“ Aniyo. andwe!” kata Jiyoung.
“ Ne. memang tidak mungkin lelaki setampan dia bisa menyukaimu yang separah ini.” Sahut Minho.
“ Oppa! Michyeoso!” kata Jiyoung lalu berjalan mendahului.
“ Anyeong Jiyoung!” sapa Taemin dengan tersenyum tiba-tiba saat dia melewati Jiyoung.
Jiyoung terperanjat lagi, “ Oh, anyeong.” Jiyoung memaksa senyumnya.
Onew dan Minho makin tertawa melihat tingkah Jiyoung.
“ Oppa! Apa dia memang menyukaiku?” tanya Jiyoung agak ketakutan setelah Taemin sudah jauh.
“ Ne.” jawab Onew singkat. Minho dan Onew hanya menganggap ini semua lelucon.
Sepanjang perjalanan pulang Jiyoung yang biasanya puneh dengan kata-kata, kali ini diam seribu bahasa. Onew dan Minho jadi sedikit khawatir.
***
“ Jiyoung-ah! Jangan bilang kau sedang memikirkan Taemin?” tanya Onew sambil duduk di sofa ruang tamunya.
“ Aniyo. aku hanya bingung saja. Bagaimana dia bisa menyukaiku? Apa yang dia pikirkan? Apa dia bodoh?” Jiyoung merebahkan tubuhnya ke salah satu sofa Onew yang terpanjang.
“ Mwo? Kau bingung? Apalagi kami?” tanya Minho tiba-tiba. “ Sebenarnya sebodoh apa bocah bernama Taemin itu?”
“ Aniyo. aku rasa dia tidak bodoh, namun aku hanya curiga, ritual apa yang sebenarnya dilakukan Jiyoung dibelakang kita hingga bisa membuat seorang lelaki menyukainya.” Onew memberi pendapat. Wajahnya terlihat serius.
“ Oppa! Apa aku sejelek itu hingga aku tak pantas disukai?” tanya Jiyoung. Dia bersungut-sungut.
“ Ne ne ne. kau cantik.” Kata Onew segera.
“ Ne. kau baik.” Tambah Minho.
Jiyoung tersenyum senang.
“ Senang sekali ya kau dipuji?” Minho tak habis pikir.
***
“ Jiyoung-ah! Taemin akan kemari sebentar lagi. Sepertinya dia akan menyatakan perasaannya padamu.” Onew memberitahu Jiyoung yang sedang makan di kantin sekolah. “ Tak kusangka dia seberani itu…”
“ Mwo?” Jiyoung kaget dengan masih memegang sumpitnya.
“ Ne. dia akan segera kesini. Kau harus bersiap.” Kata Onew. “ apa kau akan menerimanya?” sejenak terbayangkan oleh Onew, Jiyoung menerima Taemin dan akan ada sesuatu yang berarti hilang jika itu benar-benar terjadi. Onew tak tau itu apa.
“ Mwo? Aku menerimanya?” Jiyoung bertanya dengan hebohnya. “ aku bahkan tak mengenalnya oppa.”
“ Mollayo. Terserah kau.” Ekspresi wajah Onew berubah total. Dia pun pergi.
“ Oppa! Mengapa kau pergi?” teriak Jiyoung, namun Onew tak mendengarkannya.
“ Aish… dimana Minho oppa disaat seperti ini? Mengapa mereka malah menghilang di saat genting seperti ini?” gumam Jiyoung.
“ Anyeong.” Sapa Taemin yang baru saja datang dan berdiri di belakang Jiyoung. Dia begitu sopan.
“ Oh… anyeong.” Jiyoung gugup setengah mati.
“ Kenapa kau berhenti makan?” tanya Taemin setelah melihat sumpit JIyoung yang tergeletak sembarangan padahal makanan di mangkuknya masih penuh.
“ Oh… em… aku sudah kenyang.” Jawab Jiyoung sambil berusaha tersenyum.
“ Bisa aku bicara sesuatu padamu sekarang?” tanya Taemin tanpa basa-basi lagi.
“ Mwo? Bicara?” Jiyoung makin khawatir dengan yang akan terjadi.
“ Ne. boleh aku bicara sekarang?” Taemin mendekat.
“ Se…sekarang?” Jiyoung mundur selangkah. “ kurasa…”
“ Aku ingin kau tau.” Taemin berkata tanpa menghiraukan jawaban Jiyoung.
Jiyoung makin bingung harus berbuat apa sekarang. Dia ingin pergi, namun dia tau itu akan membuatnya terlihat sebagai gadis pembunuh.
“ Aku ingin kau tau bahwa aku…” belum sempat Taemin menyelesaikan perkataannya, Minho datang menarik lengan Jiyoung dan membawanya pergi tanpa mempedulikan sekitar.
Minho terus berjalan tanpa berkata apapun. Jiyoung rasa genggaman Minho pada lengannya terlalu kuta hingga membuat lengan Jiyoung begitu sakit.
“ oppa aku rasa kita sudah terlalu jauh dari kantin. Sudah beres. Gomawo…” kata Jiyoung bermaksud menghentikan lengkah Minho.
Minho terus berjalan hingga dia sampai di koridor kosong dan berhenti lalu melemparkan Jiyoung ke dinding.
“ Aw!” Jiyoung kesakitan. “ oppa, we…weyo?”
“ Kau senang?” tanya Minho tiba-tiba, membuat JIyoung bingung.
“ Ne?” Jiyoung tak mengerti.
“ Kau senang ada seorang lelaki yang menyukaimu? Jadi kau bermaksud akan menerimanya?” Nada bicara Minho naik. “ apa kau lupa kalian sama sekali tak saling mengenal?”
“ Oppa, apa maksudmu? Mengapa mendadak bertanya hal seperti ini?” Jiyoung masih tak bisa memahami.
“ Taukah kau bahayanya jika kau bersama dengan orang yang sama sekali tak kau kenal?” teriak Minho.
Jiyoung benar-benar kaget. Dia belum pernah melihat Minho seperti ini. Jiyoung langsung berpikir yang dimaksudkan dari semua ini adalah Taemin. “ apa yang oppa maksud Taemin?”
“ apa ada orang lain selain dia?” Minho menatap mata Jiyoung dalam.
“ Aku… aku tidak bermaksud menerimanya. Oppa tau aku memang tak mengenalnya dan aku sama sekali tak menyukainya.” Jelas Jiyoung. “ apa perlu berteriak-teriak seperti itu untuk masalah ini?” Jiyoung geram.
Minho tersenyum pahit lalu pergi begitu saja.
“ Oppa! Mau kemana?” teriak Jiyoung, namun Minho tak menghiraukannya.
Onew melihatsemua kejadian ini di kejauhan. Mendadak di merasa sedih bukan dia yang berada di sana untuk bicara pada Jiyoung. Bukan dia yang melakukan tindakan Minho.
***
“ Minho? Mollayo. Aku juga tak bertemu dengannya.” Jawab Onew sambil mendongak ke arah jendela kamar Minho di lantai dua.
“ Mungkin ini gara-gara aku..” kata Jiyoung sambil menunduk merasa bersalah.
“ Aku rasa kesalahanmu tak sebesar itu…” Onew bergumam.
“ Mwo? Apa oppa tau masalahnya?” tanya Jiyoung.
“ Ah, aniyo… aku hanya menebak. Kau tau sendiri seperti apa Minho itu…” jawab Onew segera.
“ Ya! Apa sudah jadi kebiasaan kalian berisik di depan rumah orang?” tanya Minho tiba-tiba. Ia mengeluarkan separuh tubuhnya dari jendela kamarnya.
Onew dan Jiyoung mendongak bersamaan dan sangat kaget melihat Minho.
“ Ya! kau turunlah!” teriak Onew.
“ Sireo!” jawab Minho. “ Apa ada sesuatu yang penting?”
“ Onew oppa sebaiknya jangan suruh Minho oppa turun.” Bisik Jiyoung ketakutan.
“ Aku bisa mendengarmu dari sini Kang Jiyoung…” kata Minho.
Jiyoung langsung mendongak kaget. “ Oppa! Jika memang aku bersalah turunlah… Mianhae…” JIyoung memberanikan diri.
“ Mwo? Apa baru saja ku dengar kata Mianhae?” tanya Minho. “ Untuk apa Jiyoung?”
“ Aish… oppa! Kau menyebalkan! Mollayo.” Kata Jiyoung lalu berjalan cepat menuju rumahnya.
***
Jiyoung terus bertanya-tanya mengapa Minho bisa begitu marah waktu itu. Dia yakin dia tak berbuat kesalahan. Jija memang dia bersalah, mungkin hanya sekecil butir nasi.
“ Jiyoung kajja!” ajak Onew untuk pulang.
“ Minho oppa dimana?” tanya Jiyoung.
“ Untuk apa kau mencariku?” tanya Minho yang tiba-tiba berdiri disamping Jiyoung.
“ Oppa? Kau sudah tak marah?” Jiyoung kaget.
“ Marah?” Minho terlihat heran. “ Untuk apa?”
“ Ne. aniyo, lupakan saja itu semua.” Jawab Jiyoung sudah sangat malas mengingat masalah itu.
Saat akan melanjutkan langkah mereka, Onew dan Minho melihat Taemin sedang berjalan untuk menghampiri Jiyoung. Seketika Minho dan Onew langsung menggandeng kedua lengan Jiyoung dan menariknya untuk lebih cepat berjalan.
“ Oppa? Weyo? Kenapa harus cepat-cepat begini?” tanya JIyoung sambil kuwalahan menyamai langkah Onew dan Minho.
“ Agar kita cepat sampai di rumah.” Jawab Minho asal.
“ Ne. ini akan lebih menyehatkan.” Tambah Onew.
Jiyoung mengerutkan alisnya begitu heran dengan sikap dua oppanya itu. Tapi dia hanya bisa terus berjalan.
Onew dan Minho sebenarnya tak mengerti mengapa mereka bisa punya pikiran yang sama seperti itu. Secara tidak sengaja mereka bekerjasama untuk menjauhkan Jiyoung dari Taemin, meskipun mereka saling tak tau menau soal tujuan mereka masing-masing.
***
Seiring berjalannya waktu, tak terasa sudah hamper satu tahun Jiyoung bersekolah di sekolahnya. Bahkan Onew sudah hampir lulus. Kadang terasa sedikit menyedihkan mengingat Onew yang akan pergi untuk melanjutkan Kuliahnya.
“ Oppa? Bagaimana rasanya menghadapi ujian kelulusan itu?” tanya Jiyoung saat duduk disebelah Onew di teras rumah Onew.
“ Biasa saja.” Jawab Onew. Onew menatap mata Jiyoung dalam-dalam. Tatapan yang akhir-akhir ini berubah dari biasanya. Tatapan yang membuat Jiyoung jadi heran dan sedikit gugup.
“ Em… apa… apa tak sulit?” tanya Jiyoung lagi, Jiyoung menoleh pada Minho yang baru dating untuk menghindari tatapan Onew.
“ Apa kau kira Onew hyung sebodoh kau?” tanya Minho sambil duduk disamping Jiyoung. Membuat Jiyoung begitu salah tingkah dengan posisi duduknya yang ditengah itu. Padahal selama ini hal yang seperti ini tak pernah terhiraukan. Jiyoung benar-benar bingung sendiri dengan pikirannya.
“ Aniyo… bu..bukan begitu maksudku.” Jawab Jiyoung benar-benar dibuat gugup dengan dua oppanya itu.
“ Jiyoung-ah! Kenapa kau gugup begitu?” tanya Onew tiba-tiba.
“ A…aniyo.” jawab Jiyoung segera. “ siapa yang gugup?”
“ gaya bicara yang terpatah-patah begitu apa namanya kalau bukan gugup? Gwenchanayo?” tanya Onew lagi sambil menyentuh dahi Jiyoung, membuat Jiyoung makin bingung.
“ Gwe..gwenchanayo.” kata jIyoung sambil berdiri dan mulai melangkah pulang.
“ Jiyoung-ah weyo?” tanya Onew.
“ Mungkin dia mengantuk hyung.” Sahut Minho. “ hyung tau kan jam berapa dia biasa tidur?”
“ Aniyo pasti ada sesuatu. Apa kau tak melihat matanya yang berbeda?” Kata Onew sambil terus melihat Jiyoung yang menjauh.
“ Matanya memang sudah berbeda. Kenapa hyung baru menyadarinya?” tanya Minho, tersenyum kecut.
“ Mwo? Apa maksudmu?” tanya Onew heran, namun Minho malah pergi dan menyusul Jiyoung.
Ingin sekali Onew berlari dan menghalangi Minho agar tak menemui Jiyoung. Namun kakinya tak mau berjalan sebagaimana mestinya. Otaknya benar-benar bingung. Dia hanya bisa kembali masuk ke dalam rumahnya.
Sedangkan Minho yang menyusul Jiyoung menarik lengan JIyoung sebelum dia masuk ke pagar rumahnya. “ Jiyoung-ah!”
“ We…weyo?” tanya Jiyoung.
“ Jelaskan apa yang kau rasakan saat ini! Apa kau lupa kau punya aku dan Onew hyung yang akan selalu membantumu?” Kata Minho sambil memegang kedua pundak Jiyoung.
“ A..aniyo. tak ada apa-apa. Gwenchanayo.” Jawab Jiyoung lalu menurunkan tangan Minho di pundaknya dan segera masuk.
***
“ We..weyo oppa?” tanya Jiyoung.
Tiba-tiba Onew memegang kedua tangan Jiyoung dan berkata, “ Jiyoung mianhae… aku sudah tak bisa menahan perasaanku lagi. Aku sadar yang kurasakan ini sudah bukan lagi untuk seorang sahabat.”
“ Mwo?” Jiyoung benar-benar gugup.
“ Seranghae..” kata Onew sambil tersenyum.
Jiyoung tercengang. Dia tak bisa berkata apa-apa. Dia hanya berharap apa yang baru saja terjadi hanyalah minpi. Namun waktu yang terus berjalan ini menunjukkan ini benar-benar nyata.
Onew malah tersenyum melihat reaksi Jiyoung lalu memeluknya. Jiyoung merasa sesak akibat pelukan itu. Namun satu yang Jiyoung tau, pelukan itu penuh kasih sayang.
“ Aku tau kau sangat kaget dengan ini semua.” Onew melepaskan pelukannya. “ Tapi kau harus tau aku memang mencintaimu.” Onew berjalan pergi meninggalkan Jiyoung yang masih sangat tercengang.
Setelah cukup lama berdiri di halamannya, Jiyoung merasakan pegal di kakinya, dia memutuskan untuk menenangkan diri dan keluar rumahnya.
Setelah sampai di jalan depan rumahnya yang sepi semalam ini, Jiyoung tak berani sedikitpun melihat kea rah rumah Onew, takut jika ternyata Onew sedang melihatnya dan tersenyum begitu manisnya.
Jiyoung duduk di taman kecil depan rumahnya. “ Hah…” Jiyoung mengembuskan nafasnya. “ Ternyata keanehan oppa ini memang karena sesuatu yang segila ini.”
“ Kang Jiyoung! Mengapa kau belum tidur? “ suara dalam Minho mendekati Jiyoung.
“ Oppa?” Jiyoung terperanjat. Dia rasa dia salah pilih tempat untuk menenangkan diri. “ O..Oppa sendiri kenapa berkeliaran malam-malam begini?” tanya Jiyoung agar terlihat santai.
“ Ini semua gara-gara temanmu yang tak berhenti meneleponku.” Jawab Minho sambil duduk disebelah Jiyoung.
“ Jiyeon?” tanya Jiyoung. “ tak kusangka dia itu tegar sekali… mengapa oppa kesal?” Jiyoung merasa sedikit lega ada sesuatu yang mengalihkan perhatiannya dari Onew.
“ Apa kau kira aku suka?” tanya Minho.
“ Kenapa harus tidak suka? Oppa tau Jiyeon cantik, aku tau sebenarnya dia baik, hanya saja perlakuannya padaku selama ini sedikit mengesalkan, tapi itu untuk mempertahankanmu oppa..” jelas Jiyoung dia tersenyum.
Minho menatap Jiyoung yang sedang tersenyum, mendadak pandangan Minho berubah. “ Apa kau sedang mencoba mendekatkanku padanya?”
“ Apa oppa memang mau?” tanya Jiyung tersenyum lagi.
“ Michyeoso! Aku tidak menyukainya.” Kata Minho, kali ini dia tak berani menatap Jiyoung.
“ Weyo? Coba saja, pasti oppa akan makin menyukainya. Dia menyenangkan.” Kata Jiyoung tanpa jeda, di sisi lain, JIyoung hanya ingin melupakan sejenak masalahnya dengan Onew. “ Dia baik, dia juga pintar di kelas, asal oppa tau bahasa Inggrisnya rapi sekali, dia juga pandai sekali menari, aku dengar dalam menyanyi dia juga bagus. Dia juga…” Jiyoung terhenti.
Minho meletakkan jarinya di mulut Jiyoung untuk membuatnya berhenti. “ Apa kau tak tau aku sedang menyukai seseorang?”
“ Mwo? Kenapa kau tak bilang padaku atau Onew oppa? Kami pasti bisa membantumu.” Kata Jiyoung. Suaranya sedikit bergetar akibat sentuhan jari Minho di bibirnya yang membuatnya gugup setengah mati, lagi.
“ Untuk gadis ini tak akan yang bisa membantuku.” Jawab Minho malas.
“ Nuguya? Beritahu aku! Palihae!” kata Jiyoung sambil mengguncang pelan pundak Minho.
“ Sireo! Aku tak bisa memberitahumu.” Jawab Minho segera.
Jiyoung terus memaksa Minho dengan kata-katanya yang sedikit merengek. “ Oppa beritau aku.”
“ Sireo!”
“ Palihae!”
“ Sireo!”
“ Nugu?”
“ Sireo!”
“ Oppa!” kali ini Jiyoung berteriak.
“ Kau. Puas?” jawab Minho dengan cepat. Membuat Jiyoung sedikit sulit mencernanya.
“ Oppa! Ini bukan saatnya bercanda. Geojinmal!”
“ Apa pernah aku berbohong padamu?” tanya Minho lalu berdiri dan masuk ke dalam rumahnya, menginggalkan Jiyoung yang lagi-lagi tercengang akibat ungkapan cinta.
***
“ Gelisah?” tanya Taemin yang tiba-tiba duduk di sebelahnya sambil membawa buku yang cukup tebal.
“ Mwo?” Jiyoung sangat kaget harus bertemu Taemin disaat seperti ini.
“ Apa fungsi perpustakaan sudah berubah?” tanya Taemin dengan keramahannya itu. Lelaki ini benar-benar hidup dengan keramahannya. Wajahnya yang selalu tersenyum, membuat orang yang berada disekitarnya bahagia.
“ A..aniyo… aku hanya sedang malas.” Jawab Jiyoung. Mendadak Jiyoung ingat masalahnya dengan Taemin waktu itu. “ Taemin-ah… untuk waktu itu, mianhae…”
“ Mwo? Untuk apa?” tanya Taemin.
“ waktu itu di kantin, aku pergi meninggalkanmu, padahal kau sedang bicara padaku.” Kata Jiyoung agak merasa bersalah.
“ Oh, gwenchanayo… waktu itu aku hanya ingin kau tau bahwa aku sudah mendaftarkan namamu di ekstrakulikulerku. Karena aku lihat kau sangat cocok untuk bergabung.” Taemin menjelaskan sambil menutup bukunya.
“ Mwo?” Jiyoung kaget. “ jadi bukan karena kau menyukaiku?”
“ Mwo? Menyukaimu?” Taemin tertawa, tawanya masih manis. “ Arasso, kau memang cantik, aku menyukaimu. Kau bisa jadi teman yang baik.”
Jiyoung hanya bisa termangu. “ Lalu mengapa Onew oppa berkata kau akan menyatakan perasaanmu waktu itu?”
“ Mollayo. Mungkin dia salah paham. Selama ini aku memang sering menanyakanmu pada Onew dan Minho hyung. Tapi… bukan karena menyukaimu.” Jawab Taemin, jawaban yang benar-benar membuat Jiyoung sedikit lega.
“ Mianhae…” kata Jiyoung, wajahnya tertunduk.
“ Gwenchanayo..” Sahut Taemin masih tertawa dengan manisnya.
***
“ Jiyoung-ah! Kau baik-baik saja?” tanya Onew sambil memegang dahi Jiyoung.
“ Gwenchana. Aku tak apa.” jawab Jiyoung sambil menghindari sentuhan Onew.
Minho mendadak merubah raut wajahnya, sepertinya dia sangat malas berada di keadaan yang seperti ini, lalu ia pun pergi dengan alasan yang dibuat-buat, “ aku rasa aku meninggalkan ponselku di kamar mandi.”
“ Ada apa dengan Minho oppa? Kenapa dia jadi agak bodoh begitu?” tanya Jiyoung sambil terus memandangi Minho hingga hilang dari pandangan.
“ Babo? Kau tau dia menyukaimu.” Kata Onew membuat Jiyoung tercengan seperti biasa.
“ Mwo? Oppa tau?” tanya Jiyoung.
“ Hanya orang gila yang tak bisa menyadarinya. Dan..” Onew tak melanjutkan perkataannya.
“ Dan apa?”
“ Dan kau juga menyukainya.” Lanjut Onew.
“ Ne? mengapa oppa bicara seperti itu?” tanya Jiyoung.
“ Tapi aku benar kan?” Onew tersenyum. “ Atau jangan-jangan kau menyukaiku?”
“ Aku… aku… Mollayo.” Jiyoung benar-benar pusing mrmikirkan ini semua.
“ Weyo? Kenapa kau tak bisa menjawabnya? Kau sungguh suka padaku ya?” Onew menggoda.
“ Oppa! Hajima! Jangan berbuat seperti ini! Aku takut aka nada yang terluka.” Jiyung terlihat serius.
“ Ne. arasso.” Jawab Onew lalu pergi.
“ Oppa! Mianhae..” teriak Jiyoung sebelum Onew hilang.
“ Karena kau tak bisa menyukaiku?” tanya Onew.
“ Mollayo. Pokonya, Mianhae…” JIyoung tertunduk.
***
“ Bagaimana apa kau sudah memutuskan?” tanya Taemin saat dia bertemu Jiyoung di perpustakaan.
“ Belum. Aku tak bisa memutuskan.” Jawab JIyoung.
“ Arasso. Pasti sangat sulit berada diposisimu.” Kata Taemin sambil mengingat semua masalah yang Jiyoung sudah ceritakan.
“ Tapi…. Aku juga tak bisa membiarkan mereka menunggu lama seperti ini. Apa yang harus kulakukan??” Jiyoung terlihat sangat menyedihkan.
“ Ini semua tergantung hatimu. Aku yakin kau pasti bisa memilih jalan yang benar.” Kata Taemin seraya mengelus pundak Jiyoung untuk menenangkannya.
“ Gomawo..” kata JIyoung sambil menoleh pada Taemin dan berusaha tersenyum.
***
Hari ini Jiyoung dalam misi besar. Dia harus segera menentukan jawabannya secepat mungkin sebelum Onew pergi keluar negeri untuk melanjutkan sekolahnya. Jiyoung mendapat ide dari Taemin untuk mencoba memeluk Minho dan Onew.
“ Setelah kau memeluk mereka, rasakan dengan hatimu, milik siapa sebenarnya hatimu itu. Jika kau berdebar saat memeluk orang itu, kau berarti menyukainya walaupun kau tak menyadarinya. Ingat! Kau harus bisa membedakan rasa sayang dan cinta saat memeluk mereka.” Jiyoung mengingat kata-kata Taemin kemarin. Dia sudah tak punya jalan lain, dia harus berhasil dengan cara ini.
JIyoung pun menemui Onew di teras rumahnya dan langsung memeluknya tanpa ada kata-kata.
“ JIyoung! Weyo? Apa terjadi sesuatu?” tanya Onew yang begitu kaget.
Jiyoung terus memeluk Onew dengan erat. Dia terus menjelajahi hatinya, apa dia merasakan sesuatu. NAmun yang dirasakan Jiyoung hanyalah rasa aman, menyenangkan, dan begitu menenangkan hati, sama sekali tak berdebar. Setelah selesai menjelajahi hatinya sendiri, Jiyoung melepas pelukannya.
“ Mianhae oppa… Jeongmal mianhae…” kata JIyoung lalu pergi.
Onew yang tak mengerti apa maksud Jiyoung, menyusulnya hingga di depan rumah Minho.
Setelah menemukan Minho, Jiyoung langsung memeluknya. Memeluknya sangat erat. Namun belum sempat JIyoung menjelajahi hatinya, dia sudah bergetar hebat, kakinya lemas untuk berada dlam pelukan Minho. Jiyoung langsung sadar dimana sebenarnya hatinya berada. Dia sadar hatinya milik Minho.
“ Saranghae oppa! Saranghae….” Kata JIyoung sambil melepas pelukannya.
“ Jiyoung-ah! Michyeoso?” bentak Minho. “ Kau tau Onew hyung menyukaimu.” Minho tak mengetahui keberadaan Onew.
“ Oppa… tapi… aku sudah terlanjur mencintaimu…” kata Jiyoung.
“ Mianhae Jiyoung…” nada bicara Minho menurun. “ tidak semestinya kau memilihku. Kau harus memilih orang yang lebih baik dariku.” Minho meneteskan air matanya. Begitu juga Jiyoung.
Setelah Itu Minho masuk ke rumahnya dan menutup pintu di depan muka Jiyoung.
Onew bergesar mendobrak pintu Minho dan menariknya keluar. “Berani sekali kau abaikan gadis yang aku cintai begitu saja? Dia mencintaimu kau tau?”
“ Hyung?” Minho terperanjat.
“ Dia milikmu Minho… dia untukmu…” Onew berkata lirih. Meski begitu sakit, Onew menguatkan diri untuk mengatakannya demi kebahagiaan gadis yang dicintainya. “ Apa kalian tak sadar kalian serasi sekali?” Onew menangis dalam tawanya.
Onew menarik tangan JIyoung dan Minho untuk mendekatkan mereka. “ Kalian harus menjaga diri kalian selama aku pergi.” Onew berusaha tersenyum. “ Minho-ah! Jaga JIyoung untukku.”
“ Hyung?” Minho tak tega melihat Onew seperti itu.
“ Oppa?” JIyoung makin tersedu.
“ Aku peringatkan kalian! Jangan pernah memikirkan perasaanku! Bahagialah setiap saat! Selama tak ada aku yang selalu melerai kalian saat kalian bertengkar, jaga perasaan masing-masing. Jangan bertengkar di belakangku!” jelas Onew panjang lebar.
“ Oppa haruskah kau pergi?” tanya JIyoung.
“ Ne. Jaga selalu persahabatan kita! Meski harus ada cinta diantara kita seperti ini, jangan biarkan persahabatan kita selesai begitu saja! Aku menyayangi kalian…” Onew tersenyum berusaha menahan air matanya.
Jiyoung dan Minho tersenyum. Jiyoung kini sudah meneteskan air matanya. Onew tersenyum sekali lagi. Jiyoung dan Minho pun memeluk Onew.
“ Hyung kami akan selalu menunggumu pulang.” Kata Minho.
Onew tersenyum lalu pergi dengan meneteskan air matanya.
THE END
Sabtu, 12 Maret 2011
(JUST FOR FUN) Leader Magnae
So many group in Kpop that we knows.....
oleh karena itu aku sekarang ini cuma pengen have fun, Which Leader or magnae is your favorit?
sebagian Leader:
yang mana favoritmu?
sebagian magnae:
yang mana favoritmu?
just leave your comment.......
oleh karena itu aku sekarang ini cuma pengen have fun, Which Leader or magnae is your favorit?
sebagian Leader:
yang mana favoritmu?
sebagian magnae:
yang mana favoritmu?
just leave your comment.......
(FF) Love Again
I want to rise again and see you who waited for me.......
I want to go back again to say i love you........
Sekali lagi Kyuhyun terkejut melihat sesosok gadis yang tengah berdiri di atas jembatan taman itu. Gadis itu tersenyum dan tampak bahagia. Kyuhyun benar-benar mengenali senyum itu, dia benar-benar tau wajah itu. Taman ini memang tak pernah Kyuhyun kunjungi, namun setelah kepergian Gyuri, Kyuhyun selalu ke tempat ini untuk menenangkan diri. Benar-benar tak disangka hal itu malah menuntun Kyuhyun ke kejadian yang tak pernah ada di otaknya.
“ Gyuri-ah...” gumam Kyuhyun pelan.
Ini sudah dua kalinya Kyuhyun mengunjungi taman ini dan bertemu dengan gadis itu. Pertama kali Kyuhyun datang ke taman ini, Kyuhyun melihat gadis itu dengan adegan yang sama dengan hari ini. Gadis itu tersenyum senang sambil berdiri di atas jembatan menikmati segarnya udara disana.
Kyuhyun tak menyangka ada dua manusia semirip itu. Benar, gadis itu benar-benar memiliki wajah yang sama dengan Gyuri. Gadis yang paling Kyuhyun cintai selama ini, namun sudah 2 bulan gadis itu meninggalkan dunia ini. Padahal Kyuhyun tak sempat mengutarakan perasaannya pada Gyuri. Sekarang dia sangat menyesal dan ingin kembali ke masa lalu agar bisa mengatakan bahwa dia mencitai Gyuri, sangat mencintai Gyuri.
~~~FLASH BACK~~~
Sepulang dari kuliahnya, Kyuhyun selalu menghampiri tempat latihan menyanyi Gyuri, gadis paling ceria yang pernah Kyuhyun temui, dia begitu baik hingga bisa membuat Kyuhyun jatuh hati padanya. Wajah cantiknya hanyalah nilai plus. Apalagi suaranya yang merdu, menambah kesempurnaan gadis itu.
Kyuhyun agak salah tingkah saat mengetahui Gyuri melihatnya saat keluar dari tempat latihan.
“ Oh, Kyuhyun anyeong....” sapa Gyuri pada Kyuhyun.
“ Ne. Anyeong.” Balas Kyuhyun salah tingkah.
“ Kau ada perlu denganku?” tanya Gyuri.
“ Ah, ani.” Jawab Kyuhyun singkat. Kyuhyun segera berjalan menjahui Gyuri berniat pergi.
Namun sebelum Kyuhyun jauh, Gyuri memangginya. Tentu saja itu membuat jantung Kyuhyun seakan mau meledak.
“ Kyuhyun-ah!” panggil Gyuri.
“ne?” Kyuhyun menoleh ke belakang.
“ Kau meninggalkan sepedamu.” Jawab Gyuri. Dia terawa geli melihat tingkah aneh Kyuhyun.
“ oh, ne.” Wajah Kyuhyun memerah. Lalu mengambil sepedanya kembali.
“ Kau tak pernah tak membuatku tertawa.” Kata Gyuri, tawanya terlihat lepas, menambah kecantikan di wajahnya.
Kyuhyun hanya bisa tersenyum dengan dipaksakan sambil menuntun sepedanya.
***
Malam ini Kyuhyun benar-benar terkejut saat tiba-tiba Gyuri menghampirinya. Malam ini seperti biasa Kyuhyun sedang bekerja paruh waktu di sebuah kafe.
“ Kyuhyun-ah!” panggil Gyuri. “ Kau mau temani aku sebentar?”
“ Menemanimu?” tanya Kyuhyun tak percaya.
“ Ne. Kau mau?” tanya Gyuri.
“ Tapi.......” Kyuhyun tak tau harus berbuat apa. Disisi lain dia sangat ingin melakukannya, namun sisi lainnya terlalu malu melakukan itu.
“ Sudahlah... aku yang akan bertanggung jawab soal pekerjaaanmu ini. Aku akan bilang pada manajermu nanti.” Kata Gyuri sambil menarik lengan Kyuhyun.
Gyuri membawa Kyuhyun ke taman kecil dekat universitas.
“ Apa yang mau kau lakukan?” tanya Kyuhyun.
“ Kau tau?” kata Gyuri sambil duduk sembarangan di atas rumput yang tumbuh subur. “ Dari sini kita bisa melihat bintang dengan jelas.”
“ Bintang?” tanya Kyuhyun heran. Dia bingung untuk apa Gyuri membahas bintang.
Tiba-tiba Kyuhyun melihat kesedihan tersirat diwajah Gyuri. Kyuhyun tau sedang terjadi sesuatu dengannya.
“ Gwenchanayo?” tanya Kyuhyun pada Gyuri.
Gyuri menoleh kesamping kanannya dan menatap Kyuhyun lekat-lekat, membuat Kyuhyun berdebar. “ Gwenchana. Weyo?”
“ Aniyo...” jawab Kyuhyun agak bingung menata tingkahnya.
“ Kau tau kan begitu banyak bintang di langit itu?” tanya Gyuri sambil menunjuk langit di atasnya.
“ Arasso.” Jawab Kyuhyun.
“ Sudahlah. Aku yakin bintang hal yang aneh untuk dibahas.” Kata Gyuri. Sinar di wajahnya agak meredup. “ Kau ingin tau mengapa aku mengajakmu?”
“ Weyo?”
“ Kau tau hanya kau yang biasa membuatku tertawa.” Jelas Gyuri. “ dan sekarang, aku ingin kau buat aku tertawa.”
“ weyo?” tanya Kyuhyun sekali lagi dengan ekspresi anehnya.
Gyuri mulai tertawa. “ Kau memang selalu bisa membuatku tertawa.
“ Apa aku sudah membuat lelucon?” tanya Kyuhyun, dia merasa belum membuat lelucon sama sekali.
“ Sudahlah. Sikapmu padaku itu yang selalu membuatku tertawa.” Jelas Gyuri.
“ Ada yang salah dengan sikapku?” tanya Kyuhyun.
“ Aniyo...” jawab Gyuri. “ Haya saja kau....”
“ Mworago?” tanya Kyuhyun meminta Gyuri meneruskan kalimatnya.
“ Aku rasa kau sedikit aneh. Tapi aku lihat di depan teman-temanmu yang lain kau tak seperti ini.”
“ Chincharo?”
“ Ne. Weyo?”
“ Aku tak merasakannya. Aku rasa aku melakukan hal yang sama.” Jawab Kyuhyun.
“ Sudahlah...” Gyuri tertawa lagi.
“ Bisa kita berhenti membicarakanku?” tanya Kyuhyun dia benar-benar ingin mengungkapkan perasaannya sekarang.
“ Berhenti?”
“ Ne. Kita bicarakan kau.” Jawab Kyuhyun. “ Kau sedang ada masalah kan?”
“ Ah.... kau hebat. Kau bisa tau itu. Padahal orang dirumahku tak ada yang tau.” Kata Gyuri sambil merebahkan tubuhnya di atas rumput.
“ Jika kau mau... kau boleh membagi masalahmu itu denganku.” Kata Kyuhyun.
“ Sudahlah... kalau seperti itu, membuatku terlihat seperti gadis licik yang akan memanfaatkanmu.” Gyuri menolak, dia terus memperhatikan Kyuhyun dari belakang.
Kyuhyun tak berani menoleh ke belakang, “ Aku takkan merasa dimanfaatkan. Aku yakin kau takkan melakukannya.”
Gyuri tersenyum, “ Jarang sekali aku mengenal lelaki sebaikmu.” Gyuri kembali ke posisi duduknya.
Kyuhyun memberanikan diri untuk menoleh ke arah Gyuri. Kyuhyun bersedih melihat air mata Gyuri sudah mengalir di pipinya.
“ Gyuri-ah... gwenchanayo?” tanya Kyuhyun agak khawatir.
Gyuri tak berbicara, dia hanya menatap Kyuhyun lalu dalam sekejap, makin banyak air matanya yang mengalir.
Kyuhyun ingin segera memeluk Gyuri dan menenangkannya dalam pelukannya. Namun ia tak pernah sanggup melakukan hal semacam itu.
Namun tiba-tiba Gyuri memeluk erat Kyuhyun, “ Aku mohon biarkan aku menangis seperti ini. Semuanya terlalu memberatkanku. Tenangkan aku Kyuhyun-ah...” Gyuri terisak.
Kyuhyun khawatir Gyuri bisa mendengar degup jantungnya yang tak karuan ini. Dia tak tau apa yang harus dia lakukan sekarang.
“ Ayah ibuku akan bercerai besok. Dan aku harus pergi keluar negeri bersama ayahku. Mereka benar-benar tak mengerti aku sangat mencintai kota ini. Aku tak bisa meninggalkan semuanya. Namun aku tak bisa menolak keberangkatan itu.” Jelas Gyuri.
Dengan ragu Kyuhyun membelai rambut Gyuri untuk menenangkannya.
“ Haruskah kau pergi?” tanya Kyuhyun. Kalimat itu keluar dari mulut Kyuhyun begitu saja. dia tak bisa menerima kenyataan jika Gyuri harus benar-benar pergi.
“ Aku tak menginginkannya. Aku punya terlalu banyak kenangan disini.” Jawab Gyuri.
Kyuhyun terus bertahan dalam posisi itu hingga larut malam hanya untuk menemani Gyuri.
***
Hari ini Kyuhyun hanya berdiam diri di rumahnya. Dia tau Gyuri akan segera menghilang dari pandangannya. Dia tau Gyuri akan lenyap dari kota ini, dan mungkin dia takkan bisa melihat Gyuri lagi. Namun dia tak sanggup menyusul Gyuri di bandara dan menahannya pergi. Ia merasa tak pantas. Dia merasa dia bukan siapa-siapa.
Kyuhyun terus bergelut dengan batinnya. Tubuhnya masih berada di atas tempat tidurnya yang nyaman. Namun hatinya sudah sangat ingin berlari ke bandara menyusul Gyuri.
Setelah cukup lama, Kyuhyun berperang batin, akhirnya dia memutuskan untuk menuju ke bandara. Namun belum sempat ia keluar dari pintu rumahnya, dia mendapat telepon dari temannya bahwa Gyuri mengalami kecelakaan di perjalanan menuju bandara.
Hati Kyuhyun makin tak karuan. Dia menyesal tak menyusul Gyuri sedari tadi, dia bisa saja mencegah kecelakaan itu terjadi. Dengan segera Kyuhyun menuju ke rumahsakit tempat Gyuri sekarang.
Sesampainya Di rumah sakit, dia melihat ibu Gyuri di ruang gawat darurat. Suster disana membertitau Kyuhyun, “ Gadis itu meninggal 5 menit lalu.”
Jantung kYuhyun serasa berhenti berdetak sekarang. Perasaannya bercampur jadi satu. Dia tak bisa tau dengan pasti apa yang sedang dirasakannya sekarang.
Rasa menyesalnya mendominan sekarang. Dia tak tau harus berbuat apa lagi. Dia benar-benar telah menyia-nyiakan waktu selama ini.
Kyuhyun tak bisa menangis, hanya saja dia merasa wajahnya sangat panas. Hingga di pemakaman Gyuri, Kyuhyun hanya bisa terdiam.
Kyuhyun tetap berada di makam Gyuri setelah semua orang pergi. Dia tak bisa beranjak dari tempat itu. Dia ingin sekali membongkar gundukan tanah itu dan menemukan Gyuri tersenyum didalamnya dan memberitau Kyuhyun bahwa ini semua hanya lelucon.
Kyuhyun berdiri lemas di samping pusara Gyuri. Dia tak bisa pergi namun dia juga tak ingin berlama-lama berada disana.
“ Gyuri-ah...” gumam Kyuhyun pelan.
~~~FLASH BACK END~~~
Rasa sesal Kyuhyun masih terus menghantuinya. Dia ingin sekali menghampiri gadis berwajah Gyuri itu. Namun dia sendiri takut jikalau gadis itu hanyalah khayalannya.
Gadis itu tersenyum manis sambil menatap ke danau taman itu. Kyuhyun bisa menyadari perbedaan gadis itu dengan Gyuri. Gadis itu tak seceria Gyuri. Dia terlihat lebih lembut dan pendiam. Gadis itu memakai pakain berlengan panjang dan rompi hitam. Dia memakai kalung kunci berbentuk hati. Rambutnya dibelah dua dan diikat sedemikian rupa hingga dia terlihat begitu manis.
Tak tau kenapa Kyuhyun merasa gadis itu memang Gyuri walaupun itu adalah hal yang mustahil. Tapi hati Kecil Kyuhyun memberitaunya untuk menghampirinya agar dia tak menyesal lagi. Inilah yang diinginkannya. Dia ingin bertemu Gyuri lagi dan memberitaunya bahwa dia sangat mencintainya. Tak peduli meskipun ini nyata atau tidak.
Kyuhyun berjalan dengan ragu dan menghampiri Gadis itu. Gadis itu tak menyadari ada seseorang dibelakangnya.
“ Gyuri-ah?” kata Kyuhyun.
Kyuhyun terkejut gadis itu menoleh kearahnya dan tersenyum manis. Senyum itu mirip senyum Gyuri yang biasa Kyuhyun lihat.
“ Aku menunggu saat-saat ini.” Kata Gadis itu. “ Apa kau beru menyadarinya?”
Kyuhyun memasang ekspresi tak mengerti.
“ Inilah yang aku inginkan.” Lanjut gadis itu. “ aku ingin bangkit kembali dan melihatmu yang menungguku. Aku ingin kembali untuk mengatakan, saranghae...”
Kyuhyun terbelalak. Dia tak bisa percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
“ Kyuhyun-ah...” Gumam gadis itu.
Kyuhyun melangkah lebih dekat pada gadis itu. “ Gyuri-ah.” Kyuhyun sadar gadis itu benar-benar Gyuri, dia bisa merasakannya. Dia tak peduli lagi nyatakah ini semua.
Kyuhyun menarik Gyuri dalam pelukannya. Kyuhyun memeluknya erat-erat, “ Saranghae.... Jeongmal saranghaeyo...”
Gyuri melepas pelukan Kyuhyun lalu tersenyum. Setelah itu Gyuri mencium Kyuhyun. Membuat Kyuhyun memejamkan matanya dan merasakan semuanya.
Kyuhyun mendengar bisikan ditelinganya, “ Jeongmal mianhae.... meski aku tak bisa bersamamu. Aku hanya ingin kau tau bahwa aku mencintaimu. Aku bahagia.... aku tenang... kau juga mencintaiku.”
Kyuhyun membuka matanya. Dia melihat danau taman itu di depan matanya. Gyuri tak ada di sejauh matanya memandang. Gadis itu menghilang begitu saja seperti datangnya yang tiba-tiba.
“ Gyuri-ah... jeongmal sarangheyo. Jika aku masih diberi kesempatan sekali lagi, aku akan mencintaimu lagi.” Gumam Kyuhyun.
THE END
Langganan:
Postingan (Atom)