Halaman

Sabtu, 01 Oktober 2011

[FANFIC] Real Love Story VS Drama Love Story (last part)



“Kematian Eommamu, Kematian Appa Yunjoo dan hilangnya Sopir kesayanganmu 10 tahun lalu, semua ada alasannya. Dan semua berhubungan. Kuncinya adalah Appamu.” Ryuna berusaha menguatkan dirinya agar tak menangis, dia tahu ini adalah sesuatu yang akan membuat dia dan Joohwan semakin jauh, namun dia tak tahan lagi melihat penderitaan Joohwan dan Yunjoo yang seperti itu.
            “Mwo?”
            “Jadi lebih baik kita hentikan pertunangan kita sampai disini. Aku tak ingin membuat keluargaku terlibat terlalu jauh.” Jelas Ryuna.
            “Sebenarnya apa yang kau maksudkan?”
            “Pak Han, Sopir kesayanganmu. Aku bisa membawanya padamu. Dia bisa memberitahumu semuanya.” Akhirnya Ryuna dengan berat hati menelepon orang tadi dan menyuruhnya membawa Pak Han ke hotel yang ia tunjuk.
            Joohwan pun menuruti permintaan Ryuna untuk mengantarkannya ke sebuah hotel di Seoul. Joohwan benar-benar penasaran dengan apa yang terjadi.
            Setelah sampai disana, “Gomawo, kau sudah mau mengantarkanku kembali ke Seoul. Pak Han ada didalam, dia akan dengan senang hati menceritakan semuanya padamu.” Ryuna pun pergi dari sana. Dia menangis habis-habisan. Ini adalah akhir dari kisah cintanya. Dia percaya, dia harus melakukan sesuatu diakhir untuk membahagiakan orang yang ia cintai meski menyakitkan untuknya.
            “Cut!!”
            Jiyoung masih menangis seperti biasa. Gongchan melihatnya dari jauh, kali ini dia tak sampai hati menghampirinya dan menenangkannya.
            Seungri sudah akan menghampirinya, namun Seungri dan Gongchan dibuat kaget karena Jiyeon yang sudah lebih dulu menghampiri Jiyoung. Seungri dan Gongchan sungguh berdebar, mereka takut akan terjadi sesuatu pada Jiyoung.
            “Pakai ini.” Jiyeon mengulurkan sebuah tisu pada Jiyoung. Membuat Jiyoung sangat terkejut.
            “Sunbae?”
        :    “Sudah pakai saja.” Jiyeon mengatakannya tanpa tersenyum, pertanda hatinya belum bisa memaafkan sepenuhnya.
            “go..gomawo..” jawab Jiyoung.
            Seungri dan Gongchan merasa lega melihatnya.
***


            I LOVE YOU THE WAY YOU ARE (EP 15)
            “Appa katakan padaku yang sejujurnya sebelum aku mencari tahu semuanya sendiri.” Teriak Joohwan pada appanya, berpura tak tahu apa-apa.
            “Beraninya kau berteriak padaku seperti ini? Tak sadarkah kau kita sedang di kantor? Mereka semua akan mendengarmu.” Appa Joohwan berusaha mengecilkan suaranya.
            “Biarkan mereka mendengarnya. Apa ini sebuah rahasia yang terlalu besar hingga Appa terlalu takut mengungkapnya bahkan pada putra appa sendiri?”
            “Kau keluar sekarang juga! Semua itu bukan urusanmu. Kau hanya perlu mempelajari semua soal perusahaan ini dan jangan pernah jauhi Ryuna!”
            Joohwan merasa kecewa karena appanya benar-benar tak mau mengakui kesalahannya walaupun padanya. Hingga akhirnya dia berbicara, “Sebenarnya kejadian 10 tahun lalu itu… aku sudah mengetahui semuanya.” Appa Joohwan shock, “Hanya satu yang ingin aku tanyakan pada Appa. Apa Appa tak menyesal melakukannya?”
            Appa Joohwan tak bisa berkata apa-apa.
            “Sudah kuduga, kau tak akan bisa menyesalinya. Tapi Appa harus tahu, Eomma begitu mencintaimu hingga meniggal seperti itu karena mengkhawatirkan suami tercintanya.” Joohwan pun pergi meninggalkan ruangan appanya.
            Appa Joohwan masih terdiam dan membeku. Ia terpukul dia perkataan putranya barusan.
***

            “Untuk apa lagi kau datang kesini?” Tanya Tanya Songju marah melihat Joohwan datang menemui adiknya lagi.
            “Mianhae hyung…. Ada yang harus dia tahu.” Jawab Joohwan. “Kau harus ikut aku.” Joohwan menarik lengan Yunjoo pergi.
            Setelah sampai di danau dekat rumah Yunjoo, Joohwan berkata dengan berkaca-kaca, “Jika kau menemukan pembunuh Appamu. Apa yang akan kau lakukan padanya?”
            Yunjoo tersenyum kecut, “Jadi kau sudah tahu bahwa aku mencari pembunuh Appaku?”
            “Jika kau sudah menemukannya, apa kau tak akan lagi datang di hidupku?”
            “Kenapa tiba-tiba kau menanyakan ini semua? Apa kau masih benar-benar mencintaiku?” Yunjoo menatap Joohwan dengan tak habis piki, “Atau kau sudah tahu siapa pembunuh Appaku?”
            “Dua-duanya.”
            Yunjoo terkejut.
            “Dua-duanya benar. Jadi bisakah kau jawab pertanyaanku?” Joohwan juga menatap Yunjoo.
            “Aku..” Yunjoo mengalihkan pandangannya. “Mollayo… tapi sejak dulu aku ingin membalas dendam pada orang yang membunuh Appaku, jadi itu tak perlu dibatalkan kan?”
            “Lalu….” Joohwan menghela nafas. Sekarang ia meneteskan air matanya, “Apa yang akan terjadi padamu dan aku setelah itu?”
            Yunjoo tak tahu Joohwan sudah meneteskan air matanya, “Jadi, urusanku sudah selesai. Kita tak perlu lagi bertemu. Geurae?” Yunjoo menahan tangis, sekarang dia sudah benar-benar mencintai Joohwan juga.
            “Dan apa yang akan kau lakukan pada Appaku?” Tanya Joohwan tiba-tiba.
            Yunjoo shock, “Mwo? Apa maksudmu? Mengapa kau membahas Appamu?”
            “Kau tahu itu. Kau tahu alasannya.”
            Yunjoo melihat Joohwan menangis, “Jadi…. Jadi Appamulah yang membunuh Appaku?” Yunjoo juga meneteskan air matanya.
            Yunjoo tak bisa menerima kenyataan ini, bagaimana dia bisa mengatasi perasaannya pada Joohwan jika kenyataannya Appa Joohwanlah yang ia cari selama ini.
            “Jadi apa yang akan kau lakukan?”
            Yunjoo terdiam sejenak, lalu menghapus air matanya dan menguatkan hatinya, “Aku akan melakukan ini.” Yunjoo melangkah ke hadapan Joohwan lalu menciumnya. Dia berusaha tak menangis namun Joohwan menerimanya dengan menangis.
            Setelah melepas ciumannya Yunjoo berkata, “Dengan ini semua sudah berakhir. Jangan halangi apapun yang akan aku lakukan pada Appamu.” Yunjoo pun pergi.
            Joohwan melihat punggung Yunjoo menangis. Dia tahu ini akan jadi seperti ini. Namun dia tak menyangka Yunjoo akan menciumnya, itu membuatnya yakin bahwa Yunjoo memang juga mencintainya, namun dengan adanya kenyataan ini, mereka tak mungkin bersama.
To Be Continued….
            Gongchan melihat episode terbaru dari dramanya itu, dia tersenyum kecut, dia juga menggumam, “Aku dan Joohwan sama-sama galau hari ini.”
            Gongchan sedang free syuting, dia tak sedang bersantai di rumahnya, dia menunggu informasi dari kelompok rentenir itu. Dia menunggu sebuah telepon.
            Disela-sela itu dia terus memikirkan Jiyoung, “Untuk apa aku menyukainya hingga membuat ini semua semakin sulit?” Hanya wajah Jiyoung yang sekarang ada di otaknya.
            Tiba-tiba sebuah acara di televisinya memperlihatkan berita yang sedang hangat dibicarakan. Berita itu mengatakan, Hubungan Seungri dan Jiyoung ada hubungannya dengan Jiyeon. Ada seorang saksi yang melihat kejadian yang sebenarnya malam itu.
            KARENA KECEMBURUAN KANG JIYOUNG, AKTRIS PARK JIYEON HAMPIR DICULIK PRIA YANG DIDUGA FANS FANATIKNYA
            Gongchan terkejut, benar-benar terkejut. Menurut berita itu, Jiyoung sengaja membuat kondisi yang memungkinkan pria fanatikitu menculik Park Jiyeon. Karena dikabarkan Kang Jiyoung, Seungri dan Park Jiyeon terlibat cinta segitiga. Karena sebelumnya sudah beredar foto-foto yang menunjukkan Seungri dan Kang Jiyoung memiliki hubungan. Dan sebelum-sebelumnya, Seungri juga dikabarkan dekat dengan Park jiyeon, hingga jelas Kang jiyoung membuat Park Jiyeon hampir diculik.
            Saksi yang tak mau diungkapkan identitasnya itu mengatakan, Malam itu Park Jiyeon tak berhasil diculik karena Asisten dan Sopir Seungri mencegah pria itu. Dia juga bilang Kang Jiyoung terlihat kecewa saat Park Jiyeon berhasil diselamatkan.
            Tiba-tiba ponsel Gongchan berbunyi, “Yeobusaeyo?”
            “Tentu kau sudah melihat beritanya kan?” Tanya seorang di seberang. Dia adalah salah satu dari rentenir itu.
            “Jadi sekarang kau mengincar ketiganya? Apa salah mereka hingga kau buat seperti ini?”
            “Itu memang bukan salah mereka, tapi itu salah Appamu, dan akan segera menjadi salahmu jika kau tak segera membayar hutang Appamu.”
            Telepon terputus.
            Gongchan bergetar. Tak disangka orang-orang itu akan malakukan hal sejauh ini dan melibatkan rekan-rekan artisnya. Dia benar-benar tak tahu harus berbuat apa.
            Televisi Goncghan lagi-lagi menyiarkan berita yang tak kalah mengejutkan.
            Seungri yang sedang bersama Jiyoung sedang diserbu pers, itu sepertinya siaran langsung membuat Gongchan ingin segera menelepon Jiyoung saa itu juga, namun dia mengurungkan niatnya setelah mendengar pernyataan Seungri.
            “Aku akan jelaskan semuanya. Aku dan Jiyoung memang mempunyai hubungan khusus.” Gongchan bisa melihat keterkejutan Jiyoung disana, “Tapi berita yang dikatakan salah besar, dia tak sedang cemburu atau apapun pada Park Jiyeon. Kami semua baik-baik saja. Aku dan Park Jiyeon tak sedekat yang dikabarkan.” Seungri pun pergi.
            Gongchan makin tak habis pikir. Ini akal Seungri agar pers tak menambah pertanyaan-pertanyaan gila mereka, atau Seungri dan Jiyoung memang sudah memiliki hubungan khusus?
***

            Mereka berempat bertemu di lokasi syuting terakhir mereka. Jiyeon terlihat makin marah pada Jiyoung.
            “Oppa, kau melakukan itu untuk melindungi Jiyoung kan?” Tanya Jiyeon pada Seungri saat break syuting. Gongchan mendengarnya.
            “Ya, aku hanya ingin melindunginya. Ini akan jadi skandal berat pertamanya.” Jelas Seungri, dia terlihat stress.
            “Tapi memang ada cinta segitiga kan?”
            “Ya, aku rasa begitu.”
            “Antara kau, Jiyoung dan Gongchan.”
            “Maka dari itu aku merasa bersalah pada Gongchan.”
            “Lalu apa Jiyoung menyukaimu? Atau dia menyukai Gongchan?” Tanya Jiyeon.
            “Kau bisa menilainya sendiri.” Jawab Seungri.
            “Tapi siapa sebenarnya yang melakukan ini semua? Bagaimana bisa ada saksi malam itu?”
            “Na ddo molla.”
            Di tempat lain, Jiyoung menghampiri Gongchan, “Sunbae… kabar itu tak benar. Aku dan Seungri sunbae tak ada hubungan apa-apa.”
            Gongchan tersenyum pada Jiyoung, “Itu tak masalah untukku.”
            “Ah… benar… untuk apa aku menjelaskannya pada Sunbae…” Jiyoung salah tingkah, “Aku sendiri hanya ingin malukannya begitu saja… itu saja…”
            Gongchan masih saja hanya tersenyum.
            “Tapi sunbae… Apa benar orang yang menyerang Jiyeon sunbae malam itu adalah Appa sunbae?”
            Gongchan tak lagi tersenyum, “Mianhae Jiyoung-ah..”
            “Waegeurae sunbae? Apa yang sebenarnya terjadi?” Jiyoung terlihat khawatir.
            “Yang kau dengar waktu itu semuanya benar. Semua karena Apaku. Sudah kubilang kan aku dan Song Joohwan sama saja?”
            “Sunbae…”
            “Kita hanya bisa tunggu waktunya, kapan Appaku di penjara, atau karirku habis.”
***

            Skandal itu semakin membesar dan seru. Nama Gongchan juga masuk didalamnya sebegai orang keempat yang dikabarkan ingin merebut Jiyoung dari Seungri. Sedangkan Jiyeon sama sekali tak bisa dimintai keterangan oleh pers. Jiyoung sendiri hanya bisa diam. Dia tak berani membantah hubungannya dengan Seungri itu, ia takut akan semakin merumitkan masalah.
            Sang produser sangat marah, “Apa kalian tahu, sekarang penonton drama kita hampir menurun drstis. Mereka terlalu bosan dengan berita kalian yang keterlaluan itu.”
            “Kami juga tak tahu mengapa bisa seperti itu..” jawab manajer Gongchan.
            “Aish… ini benar-benar keterlaluan… kenapa skandal itu datang bertubi-tubi.” Sang produser terlihat sangat stress.
            “Kalian semua tak perlu khawatir. Aku akan membereskan semuanya.” Kata Gongchan, membuat semua orang yang ada di situ terkjut, sedangkan Jiyoung malah khawatir.
            “Mwo? Apa yang bisa kau lakukan?” Tanya manajer Gongchan.
            “Jangan khawatir. Aku benar-benar bisa membereskannya.” Jawab Gongchan lalu pergi.
            “Gong Chansik!” panggil Seungri lalu mengikuti Gongchan pergi.
            Jiyoung dan Jiyeon juga mengikutinya.
            “Wae? Ada apa sebenarnya?” Tanya Seungri sambil menarik lengan Gongchan.
            “Sunbae, apa yang akan kau lakukan.. jebal jangan lakukan itu.” Kata Jiyoung yang baru datang.
            “Kang Jiyoung, apa kau tahu permasalahannya?” Tanya Jiyeon.
            “Aku..”
            “Jiyoung-ah… jangan katakan apa- apa pada mereka, itu terlalu berat untukku.” Kata Gongchan pergi. “Aku hanya ingin ke tempat Appaku.”
            “Gongchan! Ini masalah kita berempat, harusnya kita selesaikan ini bersama.” Kata Seungri.
            “Jiyoung-ah, jelaskan saja pada kami semuanya.” Kata JIyeon.
            Jiyoung pun menjelaskan semuanya pada Seungri dan Jiyeon. Seketika itu juga Jiyeon memaafkan Jiyoung yang sebenarnya memang tak terlibat apa-apa. Jiyeon dan Seungri pun ikut bersedih.
***
            I LOVE YOU THE WAY YOU ARE (ep 16)
            1 minggu kemudian….
            “Mengapa kau datang kesini?” Tanya Joohwan pada Ryuna.
            Ryuna tersenyum, “tak bolehkah aku mengucapkan selamat tinggal padamu?”
            “Kau mau pergi?”
            “Aku akan menetap di Jepang. Mungkin kita masih bisa bertemu lagi jika kau sedang berlibur di Jepang dan menginap di hotelku.”
            “Jadi… sampai jumpa kalau begitu.” Kata Joohwan.
            Ryunna tersenyum lagi, “Jadi usahaku ini tak sia-siakan?”
            “Usahamu?” Joohwan bertanya heran.
            “Untukmu dan Yunjoo?”
            Joohwan tersenyum kecut.
            “Jangan pernah lepaskan dia apapun yang terjadi.” Kata Ryuna lalu memeluk Joohwan dan pergi, membuat Joohwan sedikit terkejut.
***

            Ryuna menarik kopernya menuju bandara , tiba-tiba seseorang menabraknya dari belakang. Orang itu merasa bersalah karena membuat Ryuna terjerembab. “Jwesonghamnida agashi.”
            “Gwenchana.” Jawab Ryuna sambil berdiri.
            “Kau?” lelaki itu terkejut setelah melihat wajah Ryuna dengan jelas.
            “Kau kenal aku?” Ryuna  berusaha mengingat lelaki itu, “Kau? Oppa Yunjoo?”
            “Kau tunangan Joohwan?” Tanya lelaki yang ternyata Songju itu.
            Ryuna menunduk sebentar lalu mendongak lagi, “Tidak lagi sekarang.”
            “Kau mau kemana?”
            “Kembali ke Jepang tentu saja.”
            “Kenapa kau juga harus ke Jepang?” keluh Songju.
            Akhirnya mereka ke Jepang dengan pesawat yang sama, kebetulan mereka juga duduk bersebelahan.
***

            Joohwan dengan sedih melangkah perlahan menuju ruangan Appanya yang sekarang menjadi miliknya. Dia 2 tahun lebih cepat mengambil alih perusahaan Appanya. Dia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi dia hanya tahu Appanya sudah ditahan. semua relasi bisnis mereka mundur dari kerja sama dengan perusahaan Appa Joohwan, hingga Joohwan harus memulai dari bawah lagi.
            Ini hari pertamanya sebagai presdir di perusahaan itu. Dia sedih karena semua itu harus berakhir seperti ini, dia tak mempedulikan lagi kesulitannya di perusahaan itu, dia hanya memikirkan Appanya dan Yunjoo, dia tak bertemu Yunjoo lagi setelah waktu itu.
            Joohwan membuka pintu ruangannya lalu terkejut melihat seseorang yang duduk di kursinya, “Yunjoo?”
            Yunjoo tersenyum, baru kali ini Joohwan melihat senyum tulus bahagia milik Yunjoo. “Selamat pagi Presdir.” Sapa Yunjoo.
            “Bagaimana kau bisa ada disini?”
            “Untuk menemuimu.” Yunjoo berdiri dan menghampiri Joohwan yang masih shock karena gadis yang selama ini dipikirkannya tiba-tiba muncul di hadapannya begitu saja.
            “Apa… apa kau yang melaporkan Appaku?”
            Yunjoo tak lagi tersenyum. “Saat itu aku memang ingin sekali membunuhnya juga. Tapi aku mengurungkan niatku dan akan hanya memasukkan ke penjara, tapi disaat terakhir, dia berlutut dan memohon maafku, hingga akhirnya dia menyerahkan dirinya sendiri.” Jelas Yunjoo sambil menatap Joohwan.
            “Mwo?” Joohwan terkejut, ia sama sekali tak memikirkan hal ini. “Jadi Appaku menyerahkan diri?”
            “Geurae. Dan aku…”
            “Wae?”
            “Aku memutuskan untuk memaafkannya. Dan…”
            “Mworago?”
            “Aku juga memutuskan untuk dengan sepenuh hati mencintaimu.”
            Joohwan  berusaha mencerna perkataan Yunjoo.
            “Apa kau belum mengerti?”
            “Araso… Jeongmal araso..” Joohwan tersenyum lalu segera memeluk Yunjoo.
            Mereka tersenyum bersama.
THE END

            2 minggu setelah beredarnya kasus Jiyoung, Seungri, Jiyeon dan Gongchan, para fans mereka tetap mendukung drama mereka, ternyata rating yang di dapat dari episode terakhir drama tersebut masih nomor satu.
            Sekarang Gongchan sibuk menerima terror dan kecaman dari anti fansnya, mereka menganggap Gongchan mengganggu hubungan Seungri dan Jiyoung. Ternyata para fans mereka lebih setuju jika Jiyoung bersama Seungri.
            “Tapi bagaimana jika aku juga mencintai Jiyoung?” gumam Gongchan setelah menerima terror di ponselnya.
            Sekali lagi Gongchan mendapat telepon, tapi kali ini dari kantor polisi. Gongchan dengan segera menuju ke kantor polisi, disana ternyata sudah ada Jiyeon, Jiyoung dan Seungri. Banyak pers yang juga sudah datang, Gongchan agak tak mengerti situasi ini, tapi setelah ia mendengar penyataan appanya yang ternyata sedang menyerahkan diri, Ia mulai mengerti semuanya.
            Appa Gongchan mengaki semua perbuatannya, tapi dia tak mengaku bahwa dia adalah Appa Gongchan. Gongchan menahan air matanya, sedalam apapun ia membenci Appanya, jauh di dalam lubuk hatinya ia sangat mencintai satu-satunya keluarganya itu.
            “Para artis ini hanyalah menjadi korbanku.” Itulah kalimat terakhir yang dikatakan Appa Gongchan sebelum ia digiring ke dalam bui. Appa Gongchan sempat menatap Gongchan dengan penuh penyesalan. Gongchan benar-benar sulit menahan air matanya, dia tahu betapa sakitnya hati Appanya saat ini. Namun disaat terakhir, Appa Gongchan bersedia berkorban demi anaknya.
            Jiyeon terlihat sangat lega begitu juga dengan Seungri. Mereka masih sibuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pers. Sedangkan Jiyoung yang memahami situasi itu terlihat sangat prihatin terhadap Gongchan. Gongchan sama sekali tak bisa menjawab pertanyaan pers, ia hanya bisa berlari keluar dari kantor polisi itu.
            Gongchan tak tahu bahwa Jiyoung mengikutinya hingga ke dalam gang di belakang jalan kantor polisi itu.
            Gongchan masih menahan tangisnya disana. Dia bersandar di dinding gang sambil menatap kosong jalanan gang itu.
            Jiyoung melangkah pelan menghampiri Gongchan. “Sudah kubilang jangan tahan semua itu, tangisan bisa lebih meringankan semuanya.”
            Gongchan menoleh kekiri dan melihat Jiyoung, “Aku benar-benar sama dengan Song Joohwan. Appa kami sama-sama menyerahkan diri. Mereka akhirnya sadar bahwa mereka sangat menyusahkan anak mereka dengan perbuatannya.”
            Jiyoung berdiri di samping Gongchan, “Sunbae gwenchana?”
            “Aku tak akan menangis, aku akan hanya bekerja dengan lebih baik dan professional lagi.” Kata Gongchan sambil tersenyum pada Jiyoung.
            “Sunbae?” Jiyoung heran karena Gongcha tiba-tiba mendekatinya.
            Gongchan tersenyum manis lalu mencium Jiyoung dan berkata, “Mianhae.” Membuat Jiyoung begitu heran.
***

            5 bulan berlalu, semua tidak selancar sebelumnya, Gongchan dan Jiyoung hingga kini masih belum menyatakan perasaan mereka masing-masing. Mereka tetap tak bisa bersama, meski 3 bulan lalu Seungri sudah menjelaskan pada public bahwa dia dan Jiyoung tak ada apa-apa, Gongchan tetap memutuskan tak bisa bersama Jiyoung begitu juga dengan Jiyoung.
            Keadaan mereka tak mengizinkan hubungan mereka, begitu juga dengan manajemen mereka yang menyuruh mereka untuk tidak terlibat skandal lagi, entah itu nyata atau tidak. Terlebih lagi fans mereka yang terus saja mengikuti setiap langkah mereka dan terus memberi sorotan berlebih pada privasi mereka, mereka tak bisa bersama.
             “Cinta itu hal yang sama dimana saja, namun kau benar-benar tak akan bisa menyamakan cinta di dunia fakta dan cinta di dunia drama, cinta di dunia ini tak akan semudah cinta di dunia drama yang selalu bisa menemukan titik terangnya. Kau tak bisa memaksakan cinta di dunia ini. Semua berjalan sesuai kehendak Tuhan, bukan penulis.”
            THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar