Cast:
Park Gyuri
Cho Kyuhyun
Sudah setahun lamanya Gyuri merasakan penyesalannya yang
mendalam. Gyuri sudah menjumpai musim gugur lagi. Dia tetap pada komitmennya
untuk menutup mata dan hatinya. Setelah dia lulus dari universitas itu, dia tak
pernah lagi berurusan lagi dengan masalah universitasnya termasuk tentang
Jinhyuk ataupun Jiyoung yang masih berada di tahun ke duanya di universitas.
Terkadang Gyuri hampir tak kuasa menahan tangisnya di
malam-malam tertentu. Merasakan berat hatinya yang berusaha melupakan Jinhyuk,
kenyataannya adalah Gyuri masih belum bisa melupakan lelaki itu.
Saat ini Gyuri sudah bekerja di sebuah kantor desain interior
cukup terkenal, kemampuan mendesainnya sudah sangat diakui oleh perusahaan itu,
Gyuri juga sedikit tertolong dengan kesibukannya mendesain interior itu, karena
kantornya sudah ingin mempromosikannya untuk naik jabatan, cukup cepat memang
kenaikkannya.
***
Suatu hari Gyuri ditugaskan mendesain sebuah rumah yang
begitu luas nan indah. Gyuri benar-benar bersyukur bisa mendapat pekerjaan
seberat itu. Dia dengan senang hati bisa melupakan apa yang ada di hatinya saat
ini dengan bekerja.
Gyuri terpana saat memasuki halaman rumah itu, rumah itu
sangat luas, ada jalan beraspal setelah gerbang utama menuju rumah inti.
Daun-daun di pinggir jalan beraspal itu sudah mulai menguning seakan ingin
segera gugur untuk merayakan musim gugur tahun ini.
Terdapat beberapa kursi taman yang
unik hampir di bawah setiap pohon. Ini begitu miris, Gyuri teringat kursi
favoritnya di universitas. Suasana musim gugur ini memang begitu membuat Gyuri
ternggelam dalam kenangannya bersama Jinhyuk. Gyuri berusaha tak lagi
memperhatikan kursi-kursi itu.
Sekarang Gyuri sudah sampai di rumah
inti, Gyuri hanya bisa berpikir sekaya apa pemilik rumah ini.
Tiba-tiba Gyuri menerima telepon,
“Gyuri-ah, kau harus benar-benar menjaga sikapmu jika kau benar-benar ingin
dipromosikan nanti.” Kata seorang teman kantor Gyuri.
“Wae? Kenapa kau tiba-tiba
membicarakan ini?” Tanya Gyuri sambil melihat-lihat rumah besar itu.
“Kau pasti tak percaya, ternyata
rumah itu adalah rumah pewaris tunggal perusahaan kita ini. Dia itu juga sudah
menjadi manajer yang cukup tinggi di kantor cabang di Inggris.”
“Chicharo?” Tanya Gyuri.
“Ne, chincha. Maka dari itu, kau
harus berhati-hati. Sunbae bilang, dia tipe lelaki yang cukup aneh.”
“Apa ini rumah pribadinya?”
“Sepertinya begitu. Hanya itu yang
kutahu, untuk orang itu lebih dalam, aku benar-benar tak tahu. Kau harus
menghadapinya sendiri. Dia pasti sudah pulang dari Inggris sekarang.”
“Ah..ne. Gomawo.” Gyuri menutup
teleponnya dan berjalan masuk ke rumah megah itu.
Gyuri melihat sekeliling dan tak
menemukan satu barang pun. Gyuri yakin ini bukan rumah baru. Tapi Gyuri heran
mengapa dia hanya di suruh mendesain tata letak interiornya saja? Gyuri
benar-benar gugup sekarang, ini sudah menyangkut karirnya yang penting itu.
Tapi sejauh apapun, Gyuri senang dia bisa jauh dari masalah Jinhyuk.
Gyuri mulai menggambar sesuatu di
agendanya sambil duduk di lantai. Tiba-tiba seseorang mengagetkannya dua kali,
“Mengapa kau sudah menggambarnya tanpa bicara padaku?” Gyuri berdiri dengan
kaget, “Gyuri-ssi?” Gyuri terkejut dan menjatuhkan agendanya.
“Cho..Cho Kyuhyun-ssi?” gumam Gyuri.
Secara tak langsung Kyuhyun malah mengingatkannya pada Jinhyuk dan segala
rentetan masalahnya.
“Anyeong haseyo. Lama tak bertemu.”
Kyuhyun tersenyum dan menghampiri Gyuri.
Gyuri masih membeku, entah mengapa
hatinya seperti teriris lagi.
Kyuhyun mengulurkan tangannya,
“Bangapta.”
Gyuri spontan juga mengulurkan
tangannya dan meraih tangan Kyuhyun lalu menjabatnya. Itu membuat Kyuhyun
tersenyum lagi, “Apa sebegitu mengejutakan?”
Gyuri mengangguk polos.
Kyuhyun lagi-lagi tersenyum, “Mian.
Aku tak tahu bahwa selama ini kau tak tahu aku. Aku Cho Kyuhyun, pewaris
perusahaan Appaku.” Mereka saling melepas tangan, “Kau pasti berpikir aku
menduduki jabatan tinggi ini hanya karena aku anak Appaku”
Gyuri menggeleng, “Di akhir waktu
kita di universitas, aku sudah mengetahui kemampuanmu, kau layak mendapatkan
jabatanini.”
“Dan aku juga sudah mengetahui
prestasimu. Kau sangat membanggakan setahun ini.” Kyuhyun tersenyum lagi.
Gyuri sudah mulai rileks dan
berjalan berkeliling, “Jadi kau akan tinggal disini sendirian?”
“Ne, Appa mengeirimku kesini untuk
menggantikannya karena kesehatan Appaku sudah melemah.”
“Jadi sekarang kau menjadi Presiden
Direktur?” Tanya Gyuri.
“Masih belum. Aku masih berharap
Appaku bisa kembali sembuh. Aku tak suka menjadi Presdir.”
Gyuri hanya tersenyum mendengarnya,
“Mengapa kau membutuhkan bantuanku hanya untuk mendesain interior rumah yang
sudah kokoh ini?”
“Jujur aku sangat menyukai gaya karyamu.” Jawab
Kyuhyun.
“Hanya itu?”
Kyuhyun mengangguk, akhirnya mereka
mulai mendesain rumah itu dengan berbagai diskusi yang cukup rumit bila
dijelaskan.
***
“Aku sudah benar-benar memberimu
email dan nomor ponsel Nicole yang benar waktu itu, tapi mengapa sampai
sekarang kau sama sekali tak menghubinginya?” Tanya Gyuri saat mereka berdua
mendesain dapur Kyuhyun dai hari selanjutnya.
Kyuhyun tersenyum, pipinya melebur
merah lagi saat Gyuri pertama kali bicara dengannya, “Aku tak bisa
menjelaskannya sekarang, itu akan menjadi terlalu aneh.”
Gyuri mengangkat pundaknya. Gyuri
tak benar-benar ingin tahu yang sebenarnya, dia hanya berusaha mencairkan
suasana.
“Lalu, kau dengan lelaki bernama
Jinhyuk itu?” Tanya Kyuhyun tiba-tiba membuat Gyuri terkejut.
“Wae? Weyo?”
“Ani. Lupakan saja jika kau tak mau
membahasnya.” Kata Kyuhyun lalu beranjak pergi sambil berkata, “Hari ini cukup
sampai disini. Kita bisa menyelesaikan kamarku besok dan proyek ini bisa
diselesaikan dalam 4 hari lagi.”
Gyuri terus memandangi punggung
Kyuhyun yang menghilang di koridor. Gyuri kembali teringat Jinhyuk sekaligus
heran bagaimana Kyuhyun bisa mengenal Jinhyuk atau tahu sesuatu tentang dia dan
Jinhyuk. Gyuri mengerutkan alisnya sambil berusaha melupakan Jinhyuk lagi
seperti biasa.
Gyuri tengah berjalan di jalan
beraspal halaman rumah Kyuhyun, dia berusaha menghindari pandangan kursi-kursi
taman itu, hingga sebuah mobil berhenti di sampingnya dan Gyuri melihat Kyuhyun
didalamnya.
“Masuklah, aku akan mengantarmu.”
Kata Kyuhyun. “Mungkin sebentar lagi hujan, bukankah halte bus masih jauh?”
Gyuri tersenyum kecut, “Ani, tak
perlu.”
Namun Kyuhyun tiba-tiba keluar dari
mobilnya dan menarik Gyuri masuk kedalam sambil tersenyum.
Gyuri hanya bisa terdiam.
Setelah mereka berdua masuk di dalam
mobil, Kyuhyun belum juga menyalakan mobilnya dia hanya memandangi Gyuri dan
membuat Gyuri bingung dan salah tingakh, “Mwo?Mworago?”
Kyuhyun tersenyum lalu memasangkan
sabuk pengaman Gyuri. “Apa ini pertama kalinya kau naik mobil?” Kyuhyun tertawa
kecil, “Ani, aku hanya bercanda.”
“Aku memang sangat jarang naik
mobil.” Jawab Gyuri.
Kyuhyun pun mengantar Gyuri pulang.
Mereka dilanda kecanggungan selama perjalanan, itu membuat Gyuri semakin
mengingat Jinhyuk disaat kosong seperti itu.
***
Hari-hari belakangan ini mau tak mau
membuat Gyuri hanya berteman dengan Kyuhyun, begitu juga Kyuhyun. Mereka memang
menjadi sangat sering bersama. Sedangkan Gyuri hanya menganggapnya pengecohnya
agar tak mengingat Jinhyuk.
Sore inim, mereka baru saja selesai
mengecek barang-barang yang ada di pameran. Mereka sedang mencari barang yang
dibutuhkan untuk kamar Kyuhyun.
Sekarang mereka beristirahat
sebentar di kursi taman di luar gedung pameran. Mereka mengobrol dan melepas
lelah disana.
“Yang aku katakana benar kan? Kau tak perlu susah
ke luar negeri untuk mencari perabotan unik.” Kata Gyuri lalu menegak habis
kopi hangatnya.
“Geurae. Kau memang tahu segalanya.
Mulai dari bawah memang sangat penting.” Jawab Kyuhyun. Kyuhyun heran karena
tiba-tiba Gyuri membeku. “Gyuri-ah?”
Jantung Gyuri seakan berhenti
berdetak, dia melihat Jinhyuk dengan wajah penasarannya berjalan mencoba
menghampirinya. Gyuri tak ingin juga melihat Jiyoung disekitarnya. Gyuri
benar-benar tersudut. Ia tak tahu harus berbuat apa. Dia tak ingin bertemu
Jinhyuk lagi, daripada hatinya begolak ingin meledak lagi.
Namun akhirnya, dengan tiba-tiba
Gyuri tak bisa berpikir hal lain lagi selain menatap Kyuhyun dengan tatapan
minta tolongnya, yang sepertinya sama sekali tak dimengerti oleh Kyuhyun.
Seketika itu juga Gyuri meraih tangan Kyuhyun lalu dengan segera menciumnya.
Kenyataan yang sebenarnya adalah mereka beruda sama-sama terkejut dengan hal
itu, namun Gyuri hanya ingin lepas dari masa lalunya.
Dan benar saja, Jinhyuk juga membeku
melihat itu. Dia terlihat sangat kecewa, sangat terlukis dimatanya bagaimana
dia juga masih mencintai Gyuri. Tapi Jinhyuk sadar itu semua memang sudah
terlambat. Dia kembali memutuskan untuk menutup matanya dan berbalik arah.
Gyuri dan Kyuhyun ternggelam dalam ciuman
mereka. Mereka sendiri tak sadar bahwa mereka terlalu tenggelam didalamnya,
bahkan mereka tak sadar Jinhyuk yang sudah cukup lama pergi.
***
Gyuri ragu-ragu menekan bel rumah
Kyuhyun yang sekarang harus segera diisi kamarnya. Gyuri tak sadar sekarang dia
tak lagi memikirkan Jinhyuk, dia hanya memikirkan ciuman sore itu. Ciuman yang
dianggapnya bodoh.
Gyuri terlambat untuk memutuskan
pergi, bel sudah tertekan dan Kyuhyun sudah membuka pintu.
“A..anyeong.” sapa Kyuhyun.
“Anyeong.” Jawab Gyuri. Mereka lebih
canggung dari sebelumnya. Situasi seperti ini memang sangat menyulitkan.
“Perabotannya benar akan di kirim
hari ini kan?”
Tanya Kyuhyun masih dengan nada yang datar.
“Geurae. 1 jam lagi sampai.” Jawab
Gyuri.
Mereka pun menghabiskan waktu sau
jam itu dengan kecanggungan yang luar biasa. Hingga perabotan Kyuhyun datang
pun mereka masih seperti itu. Sampai jam delapan malam, mereka sudah sangat
lelah menyelesaikan rumah Kyuhyun yang serba megah ini.
Mereka duduk di teras rumah Kyuhyun sambil menikmati malam
bersalju ini. Gyuri menikmati secangkir kopi buatan Kyuhyun. Kyuhyun baru saja
memakaikan mantelnya pada Gyuri yang jelas membuat Gyuri makin salah tingkah.
Kyuhyun sudah merubah akspresi wajahnya yang datar dan
canggung. “Gomawo. Kau sudah membuat rumahku seindah ini.”
“Ini juga usahamu. Bukan aku sepenuhnya.” Jawab Gyuri
berusaha menghindari tatapan mata Kyuhyun.
“Tapi…. Untuk sore
itu… mianhae…. Aku benar-benar kurang ajar.” Kata Kyuhyun ini adalah yang
sangat ingin dihindari Gyuri.
“So…sore?” Tanya Gyuri seakan tak mengerti.
Kyuhyun hanya tersenyum simpul.
“Em… ini sudah malam. Lebih baik aku pulang.” Gyuri segera
beranjak. Namun segera kembali untuk memberikan mantel Kyuhyun.
Baru Gyuri akan melangkah lagi, ia kembali lagi ke hadapan
Kyuhyun karena Kyuhyun menarik lengannya. Tak sengaja mereka bertatapan.
“Aku ingin kau tahu semuanya mulai sekarang.” Kata Kyuhyun.
Gyuri segera menunduk kebawah mengalihkan pandangannya dari
tatapan Kyuhyun yang tiba-tiba aneh..
“Kyuhyun-ah… aku… harus pulang.” Gyuri berusaha beranjak
pergi lagi.
Gyuri tiba-tiba menghentikan langkahnya setelah mendengar
perkataan Kyuhyun, “Aku tahu alasan kau menciumku sore itu.”
Gyuri dengan terkejut segera berbalik dan berkata dengan
cepat, “Ani, itu bukan salahmu. Kau harus melupakannya.”
“Bagaimana aku bisa lupa. Bukankah itu yang kedua kalinya?”
“Ne?” Gyuri heran.
“Itu adalah kedua kalinya aku dimanfaatkan untuk menghindari
lelaki bernama Choi Jinhyuk.” Jelas kyuhyun tenang.
Gyuri tercekat. Dia tak tahu bagaimana bisa Kyuhyun bisa
mengetahui itu semua. Bukankah Kyuhyun sama sekali tak dekat dengan Gyuri
selama ini? Apalagi saat di universitas. Itu benar-benar membuat Gyuri
terbelalak kaget.
“Apa maksudmu?” Tanya Gyuri ingin lebih mengerti.
Kyuhyun tersenyum seakan sudah sangat siap mengahadapi
situasi ini, “Apa kau masih belum mengerti maksudku?” Kyuhyun menghela nafas, “Ada tujuan lain saat aku
pertama kali bicara padamu waktu itu.”
Gyuri hanya terdiam.
“Bukan untuk sepupumu bernama Nicole yang terkenal itu, tapi
untukmu. Kau kira mengapa aku sebagai pewaris utama perusahaan Appaku tiba-tiba
pulang ke Negara ini? Kau kira untuk apa aku membangun rumah yang berlebihan
ini? Semua untukmu Gyuri-ah. Aku hanya ingin bertemu denganmu. Aku ingin
menjelaskan hal yang sebenarnya, namun aku hanya menunggu waktu yang tepat.”
Jelas Kyuhyun.
“Geojitmal…” kata Gyuri pelan.
“Bukankah kau ingin tahu mengapa samapi saat ini aku tak
menghubungi sepupumu? Itu karena aku tidak menyukainya, tapi aku menyukaimu.
Itu sudah sejak dulu. Aku menyukaimu diam-diam tanpa sepengetahuan orang lain,
namun nasibku tak semujur Choi Jinhyuk yang akhirnya bisa dekat denganmu, gadis
termisterius di universitas. Mungkin hampir sama dengannya, aku juga melakukan
hal-hal bodoh tanpa sepengetahuanmu hanya untuk membuat hidupmu lebih baik
meski hanya hal kecil. Araso… aku tahu semua tentang kau dan Choi Jinhyuk.
Araso..”
Gyuri masih terdiam berusaha mempercayai setiap kata-kata
yang diucapkan Kyuhyun meski sulit.
“Mianhae… Jeongmal mianhae karena aku selalu bersembunyi
dibelakangmu seperti penguntit yang aneh. Tapi satu hal yang harus kau tahua,
aku sangat senang saat mendengat gadis berbakat bernama Park Gyuri bekerja
dalam perusahaan Appaku. Karena dengan begitu aku bisa memulai ini semua.”
Kyuhyun berhenti sejenak lalu berkata lagi, “Saranghae Gyuri-ah.”
Gyuri tak berkata apa-apa. Dia terlalu shock. Dia hanya bisa
berjalan sedikit gontai menuju gerbang rumah Kyuhyun dan pulang. Meninggalkan
Kyuhyun yang dipenuhi harapan.
***
Sudah satu minggu Gyuri menghindari Kyuhyun, meskipun bertemu
di kantor, Gyuri tetap menghindar bagaimanapun caranya. Kali ini, lagi-lagi
Gyuri dilanda kegelisahan lagi. Hampir setiap malam Gyuri tak bisa tidur lagi.
Otaknya terlalu sibuk memikirkan Kyuhyun dan kata-katanya. Adegan ciumannya
dengan Kyuhyun waktu itu seakan terus tergambar setiap kali Gyuri berkedip. Itu
membuat Gyuri makin bertanya-tanya. Bukankah dia bukan tipe gadis yang akan
mengurus masalah seperti ini? Bukankah dia akan melempar masalah seperti ini
jauh-jauh jika memang dianggapnya tak penting? Apa Kyuhyun itu penting baginya?
Gyuri hanya ingat terakhir kali dia merasakan ini saat dia tahu Jinhyuk
menyukainya dan ternyata dia juga sangat menyukai Jinhyuk.
“Apa aku juga menyukai Kyuhyun?” gumam Gyuri.
Belum lagi Kyuhyun selalu mengiriminya pesan hampir setiap
hari, hanya untuk menanyakan keadaan Gyuri saat ini. Dan berkali-kali meminta
maaf jika kelakuannya ini menyiksa Gyuri.
Namun dia segera berpikir, bahwa dia tak mau lagi merasa
menyesal seperti waktu itu. Dia tak mau lagi dibuat seperti orang bodoh dengan
masalah seperti ini lagi. Lagipula Gyuri berpikir dia takkan jatuh hati pada
orang lain secepat ini. Dia tak mungking melupakan Jinhyuk secepat itu.
Bukankah setahun ini Gyuri masih selalu memikirkan Jinhyuk. Gyuri benar-benar
dilanda kegundahannya.
***
H`ri ini, adalah hari terpenting bagi Gyuri. Setelah du
minggu, keputusannya berubah total. Hati dan pikirannya tak mau lagi mengikuti
egonya. Gyuri berubah. Berubah 180 derajat. Dia meyakini setelah akhir-akhir
ini tak bertemu Kyuhyun, ia merindukannya. Dia bahkan tak memikirkan Jinhyuk
lagi. Meski dia sendiri agak aneh merasakan semua ini, tapi sekarang dia yakin
justru dia tak ingin menyesal untuk yang kedua kalinya. Dia sudah membiarkan
dirinya tenggelam dalam kehidupan cintanya yang selama ini tak pernah ia
hiraukan. Dia hanya berpikir, bukankah
yang membuatnya gundah tahun lalu karena dia menyukai Jinyuk, berarti sekarang dia
menyukai Kyuhyun karena dia juga dibuat gundah olehnya.
Gyuri sedang terburu-buru menuju bandara. Kyuhyun baru saja
memberi pesan terkahirnya. Dia memutuskan kembali ke Inggris karena tujuannya
di korea
tak mungkin lagi dicapai, yaitu Gyuri. Gyuri berdebar dan sedikit sesak saat
membacanya, itulah yang membuatnya berubah pikiran. Seperti saat Jinhyuk
memberinya pesan di kursi taman itu.
Keberangkatan pesawat yang dinaikki Kyuhyun tinggal 15 menit
lagi. Setelah sampai di bandara gyuri berlari-lari kesana kemari. Kali ini dia
benar-benar takut kehilangan setengah hatinya lagi.
Saat waktu menunjukkan kurang 5 menit, Gyuri masih tak
menemukan Kyuhyun, Gyuri mulai putus asa. Dia berjalan gontai ke gerbang keluar
bandara. Saat waktunya tiba, pesawat jurusan London sudah berangkat melewati langit diatas
Gyuri berjalan.
Gyuri terlalu sedih hingga tak sanggup menangis. Saat itu
juga dia berpikir bahwa, dia memang gadis yang aneh, yang selalu menyesal
dengan keputusan yang dia ambil. Seharusnya dia tetap menutup mata. Dia tak
sadar di sudah membuka mata bahkan hatinya pada Kyuhyun.
Gyuri menuju rumah Kyuhyun untuk sekedar mengingatnya untuk
terkahir kali. Melihat kursi-kursi taman yang terjajar rapi di jalan aspal
sebelum memasuki rumah Kyuhyun. Gyuri duduk di salah satunya dan meratapi
nasibnya.
Gyuri mulai meneteskan air mata sekarang sambil bergumam,
“Seharusnya aku tetap pada pendirian awalku.”
Tiba-tiba sebuah suara menjawabnya, “Bahkan untukku?”
Gyuri menoleh dan melihat Kyuhyun tenagh berdiri di samping kursinya sambil tersenyum
puas.
“Kyuhyun?” Gyuri terkejut.
Kyuhyun terus ternyum, terlihat begitu bahagia.
“bagaimana kau bisa ada disini?”
“Mianhae… aku tak benar-benar menyerah untuk mendapatkanmu.
Aku sudah mengira kau memang juga menyukaiku, aku hanya membantumu
mengungkapkan perasaanmu. Saranghae Gyuri-ah.”
Kali ini gyuri tak mau menyesal lagi dan segera berdiri dan
berhambur memluk Kyuhyun. “Na ddo saranghae. Jeongmal saranghae.”
“Teruslah tutup matamu hingga kau tak bisa lagi melihat masa
lalumu dan hanya bisa mendengarmu yang akan selalu berada disisimu. Teruslah
tutup matamu untukku.” Kyuhyun mempererat pelukannya.
THE
END
i love this so much !!!
BalasHapusplease keep doing Kyuhyun and Gyuri fics more..
i have been shipping them for a long time..
i really2 happy when i saw this..
authornim thank you for making this fics! =')
you're welcome... ^^ thanks for read ^^
BalasHapusby the way where are you come from? you can read my Indonesian fanfic but your comments are english?
i'm from Malaysia....
Hapusnegara jiran kamu~ hehehe
Im from Malaysia...
HapusNegara jiran kamu... hehe
oh nice to know you then ^^
Hapus