Halaman

Sabtu, 10 Maret 2012

[FANFIC] Always Keep Your Eyes Closed (the sequel of Keep Your Eyes Closed)



Cast:
Park Gyuri 
Cho Kyuhyun

Sudah setahun lamanya Gyuri merasakan penyesalannya yang mendalam. Gyuri sudah menjumpai musim gugur lagi. Dia tetap pada komitmennya untuk menutup mata dan hatinya. Setelah dia lulus dari universitas itu, dia tak pernah lagi berurusan lagi dengan masalah universitasnya termasuk tentang Jinhyuk ataupun Jiyoung yang masih berada di tahun ke duanya di universitas.
Terkadang Gyuri hampir tak kuasa menahan tangisnya di malam-malam tertentu. Merasakan berat hatinya yang berusaha melupakan Jinhyuk, kenyataannya adalah Gyuri masih belum bisa melupakan lelaki itu.
Saat ini Gyuri sudah bekerja di sebuah kantor desain interior cukup terkenal, kemampuan mendesainnya sudah sangat diakui oleh perusahaan itu, Gyuri juga sedikit tertolong dengan kesibukannya mendesain interior itu, karena kantornya sudah ingin mempromosikannya untuk naik jabatan, cukup cepat memang kenaikkannya.
***


Suatu hari Gyuri ditugaskan mendesain sebuah rumah yang begitu luas nan indah. Gyuri benar-benar bersyukur bisa mendapat pekerjaan seberat itu. Dia dengan senang hati bisa melupakan apa yang ada di hatinya saat ini dengan bekerja.
Gyuri terpana saat memasuki halaman rumah itu, rumah itu sangat luas, ada jalan beraspal setelah gerbang utama menuju rumah inti. Daun-daun di pinggir jalan beraspal itu sudah mulai menguning seakan ingin segera gugur untuk merayakan musim gugur tahun ini.
            Terdapat beberapa kursi taman yang unik hampir di bawah setiap pohon. Ini begitu miris, Gyuri teringat kursi favoritnya di universitas. Suasana musim gugur ini memang begitu membuat Gyuri ternggelam dalam kenangannya bersama Jinhyuk. Gyuri berusaha tak lagi memperhatikan kursi-kursi itu.
            Sekarang Gyuri sudah sampai di rumah inti, Gyuri hanya bisa berpikir sekaya apa pemilik rumah ini.
            Tiba-tiba Gyuri menerima telepon, “Gyuri-ah, kau harus benar-benar menjaga sikapmu jika kau benar-benar ingin dipromosikan nanti.” Kata seorang teman kantor Gyuri.
            “Wae? Kenapa kau tiba-tiba membicarakan ini?” Tanya Gyuri sambil melihat-lihat rumah besar itu.
            “Kau pasti tak percaya, ternyata rumah itu adalah rumah pewaris tunggal perusahaan kita ini. Dia itu juga sudah menjadi manajer yang cukup tinggi di kantor cabang di Inggris.”
            “Chicharo?” Tanya Gyuri.
            “Ne, chincha. Maka dari itu, kau harus berhati-hati. Sunbae bilang, dia tipe lelaki yang cukup aneh.”
            “Apa ini rumah pribadinya?”
            “Sepertinya begitu. Hanya itu yang kutahu, untuk orang itu lebih dalam, aku benar-benar tak tahu. Kau harus menghadapinya sendiri. Dia pasti sudah pulang dari Inggris sekarang.”
            “Ah..ne. Gomawo.” Gyuri menutup teleponnya dan berjalan masuk ke rumah megah itu.
            Gyuri melihat sekeliling dan tak menemukan satu barang pun. Gyuri yakin ini bukan rumah baru. Tapi Gyuri heran mengapa dia hanya di suruh mendesain tata letak interiornya saja? Gyuri benar-benar gugup sekarang, ini sudah menyangkut karirnya yang penting itu. Tapi sejauh apapun, Gyuri senang dia bisa jauh dari masalah Jinhyuk.
            Gyuri mulai menggambar sesuatu di agendanya sambil duduk di lantai. Tiba-tiba seseorang mengagetkannya dua kali, “Mengapa kau sudah menggambarnya tanpa bicara padaku?” Gyuri berdiri dengan kaget, “Gyuri-ssi?” Gyuri terkejut dan menjatuhkan agendanya.
            “Cho..Cho Kyuhyun-ssi?” gumam Gyuri. Secara tak langsung Kyuhyun malah mengingatkannya pada Jinhyuk dan segala rentetan masalahnya.
            “Anyeong haseyo. Lama tak bertemu.” Kyuhyun tersenyum dan menghampiri Gyuri.
            Gyuri masih membeku, entah mengapa hatinya seperti teriris lagi.
            Kyuhyun mengulurkan tangannya, “Bangapta.”
            Gyuri spontan juga mengulurkan tangannya dan meraih tangan Kyuhyun lalu menjabatnya. Itu membuat Kyuhyun tersenyum lagi, “Apa sebegitu mengejutakan?”
            Gyuri mengangguk polos.
            Kyuhyun lagi-lagi tersenyum, “Mian. Aku tak tahu bahwa selama ini kau tak tahu aku. Aku Cho Kyuhyun, pewaris perusahaan Appaku.” Mereka saling melepas tangan, “Kau pasti berpikir aku menduduki jabatan tinggi ini hanya karena aku anak Appaku”
            Gyuri menggeleng, “Di akhir waktu kita di universitas, aku sudah mengetahui kemampuanmu, kau layak mendapatkan jabatanini.”
            “Dan aku juga sudah mengetahui prestasimu. Kau sangat membanggakan setahun ini.” Kyuhyun tersenyum lagi.
            Gyuri sudah mulai rileks dan berjalan berkeliling, “Jadi kau akan tinggal disini sendirian?”
            “Ne, Appa mengeirimku kesini untuk menggantikannya karena kesehatan Appaku sudah melemah.”
            “Jadi sekarang kau menjadi Presiden Direktur?” Tanya Gyuri.
            “Masih belum. Aku masih berharap Appaku bisa kembali sembuh. Aku tak suka menjadi Presdir.”
            Gyuri hanya tersenyum mendengarnya, “Mengapa kau membutuhkan bantuanku hanya untuk mendesain interior rumah yang sudah kokoh ini?”
            “Jujur aku sangat menyukai gaya karyamu.” Jawab Kyuhyun.
            “Hanya itu?”
            Kyuhyun mengangguk, akhirnya mereka mulai mendesain rumah itu dengan berbagai diskusi yang cukup rumit bila dijelaskan.
***

            “Aku sudah benar-benar memberimu email dan nomor ponsel Nicole yang benar waktu itu, tapi mengapa sampai sekarang kau sama sekali tak menghubinginya?” Tanya Gyuri saat mereka berdua mendesain dapur Kyuhyun dai hari selanjutnya.
            Kyuhyun tersenyum, pipinya melebur merah lagi saat Gyuri pertama kali bicara dengannya, “Aku tak bisa menjelaskannya sekarang, itu akan menjadi terlalu aneh.”
            Gyuri mengangkat pundaknya. Gyuri tak benar-benar ingin tahu yang sebenarnya, dia hanya berusaha mencairkan suasana.
            “Lalu, kau dengan lelaki bernama Jinhyuk itu?” Tanya Kyuhyun tiba-tiba membuat Gyuri terkejut.
            “Wae? Weyo?”
            “Ani. Lupakan saja jika kau tak mau membahasnya.” Kata Kyuhyun lalu beranjak pergi sambil berkata, “Hari ini cukup sampai disini. Kita bisa menyelesaikan kamarku besok dan proyek ini bisa diselesaikan dalam 4 hari lagi.”
            Gyuri terus memandangi punggung Kyuhyun yang menghilang di koridor. Gyuri kembali teringat Jinhyuk sekaligus heran bagaimana Kyuhyun bisa mengenal Jinhyuk atau tahu sesuatu tentang dia dan Jinhyuk. Gyuri mengerutkan alisnya sambil berusaha melupakan Jinhyuk lagi seperti biasa.
            Gyuri tengah berjalan di jalan beraspal halaman rumah Kyuhyun, dia berusaha menghindari pandangan kursi-kursi taman itu, hingga sebuah mobil berhenti di sampingnya dan Gyuri melihat Kyuhyun didalamnya.
            “Masuklah, aku akan mengantarmu.” Kata Kyuhyun. “Mungkin sebentar lagi hujan, bukankah halte bus masih jauh?”
            Gyuri tersenyum kecut, “Ani, tak perlu.”
            Namun Kyuhyun tiba-tiba keluar dari mobilnya dan menarik Gyuri masuk kedalam sambil tersenyum.
            Gyuri hanya bisa terdiam.
            Setelah mereka berdua masuk di dalam mobil, Kyuhyun belum juga menyalakan mobilnya dia hanya memandangi Gyuri dan membuat Gyuri bingung dan salah tingakh, “Mwo?Mworago?”
            Kyuhyun tersenyum lalu memasangkan sabuk pengaman Gyuri. “Apa ini pertama kalinya kau naik mobil?” Kyuhyun tertawa kecil, “Ani, aku hanya bercanda.”
            “Aku memang sangat jarang naik mobil.” Jawab Gyuri.
            Kyuhyun pun mengantar Gyuri pulang. Mereka dilanda kecanggungan selama perjalanan, itu membuat Gyuri semakin mengingat Jinhyuk disaat kosong seperti itu.
***

            Hari-hari belakangan ini mau tak mau membuat Gyuri hanya berteman dengan Kyuhyun, begitu juga Kyuhyun. Mereka memang menjadi sangat sering bersama. Sedangkan Gyuri hanya menganggapnya pengecohnya agar tak mengingat Jinhyuk.
            Sore inim, mereka baru saja selesai mengecek barang-barang yang ada di pameran. Mereka sedang mencari barang yang dibutuhkan untuk kamar Kyuhyun.
            Sekarang mereka beristirahat sebentar di kursi taman di luar gedung pameran. Mereka mengobrol dan melepas lelah disana.
            “Yang aku katakana benar kan? Kau tak perlu susah ke luar negeri untuk mencari perabotan unik.” Kata Gyuri lalu menegak habis kopi hangatnya.
            “Geurae. Kau memang tahu segalanya. Mulai dari bawah memang sangat penting.” Jawab Kyuhyun. Kyuhyun heran karena tiba-tiba Gyuri membeku. “Gyuri-ah?”
            Jantung Gyuri seakan berhenti berdetak, dia melihat Jinhyuk dengan wajah penasarannya berjalan mencoba menghampirinya. Gyuri tak ingin juga melihat Jiyoung disekitarnya. Gyuri benar-benar tersudut. Ia tak tahu harus berbuat apa. Dia tak ingin bertemu Jinhyuk lagi, daripada hatinya begolak ingin meledak lagi.
            Namun akhirnya, dengan tiba-tiba Gyuri tak bisa berpikir hal lain lagi selain menatap Kyuhyun dengan tatapan minta tolongnya, yang sepertinya sama sekali tak dimengerti oleh Kyuhyun. Seketika itu juga Gyuri meraih tangan Kyuhyun lalu dengan segera menciumnya. Kenyataan yang sebenarnya adalah mereka beruda sama-sama terkejut dengan hal itu, namun Gyuri hanya ingin lepas dari masa lalunya.
            Dan benar saja, Jinhyuk juga membeku melihat itu. Dia terlihat sangat kecewa, sangat terlukis dimatanya bagaimana dia juga masih mencintai Gyuri. Tapi Jinhyuk sadar itu semua memang sudah terlambat. Dia kembali memutuskan untuk menutup matanya dan berbalik arah.
            Gyuri dan Kyuhyun ternggelam dalam ciuman mereka. Mereka sendiri tak sadar bahwa mereka terlalu tenggelam didalamnya, bahkan mereka tak sadar Jinhyuk yang sudah cukup lama pergi.
***

            Gyuri ragu-ragu menekan bel rumah Kyuhyun yang sekarang harus segera diisi kamarnya. Gyuri tak sadar sekarang dia tak lagi memikirkan Jinhyuk, dia hanya memikirkan ciuman sore itu. Ciuman yang dianggapnya bodoh.
            Gyuri terlambat untuk memutuskan pergi, bel sudah tertekan dan Kyuhyun sudah membuka pintu.
            “A..anyeong.” sapa Kyuhyun.
            “Anyeong.” Jawab Gyuri. Mereka lebih canggung dari sebelumnya. Situasi seperti ini memang sangat menyulitkan.
            “Perabotannya benar akan di kirim hari ini kan?” Tanya Kyuhyun masih dengan nada yang datar.
            “Geurae. 1 jam lagi sampai.” Jawab Gyuri.
            Mereka pun menghabiskan waktu sau jam itu dengan kecanggungan yang luar biasa. Hingga perabotan Kyuhyun datang pun mereka masih seperti itu. Sampai jam delapan malam, mereka sudah sangat lelah menyelesaikan rumah Kyuhyun yang serba megah ini.
Mereka duduk di teras rumah Kyuhyun sambil menikmati malam bersalju ini. Gyuri menikmati secangkir kopi buatan Kyuhyun. Kyuhyun baru saja memakaikan mantelnya pada Gyuri yang jelas membuat Gyuri makin salah tingkah.
Kyuhyun sudah merubah akspresi wajahnya yang datar dan canggung. “Gomawo. Kau sudah membuat rumahku seindah ini.”
“Ini juga usahamu. Bukan aku sepenuhnya.” Jawab Gyuri berusaha menghindari tatapan mata Kyuhyun.
“Tapi….  Untuk sore itu… mianhae…. Aku benar-benar kurang ajar.” Kata Kyuhyun ini adalah yang sangat ingin dihindari Gyuri.
“So…sore?” Tanya Gyuri seakan tak mengerti.
Kyuhyun hanya tersenyum simpul.
“Em… ini sudah malam. Lebih baik aku pulang.” Gyuri segera beranjak. Namun segera kembali untuk memberikan mantel Kyuhyun.
Baru Gyuri akan melangkah lagi, ia kembali lagi ke hadapan Kyuhyun karena Kyuhyun menarik lengannya. Tak sengaja mereka bertatapan.
“Aku ingin kau tahu semuanya mulai sekarang.” Kata Kyuhyun.
Gyuri segera menunduk kebawah mengalihkan pandangannya dari tatapan Kyuhyun yang tiba-tiba aneh..
“Kyuhyun-ah… aku… harus pulang.” Gyuri berusaha beranjak pergi lagi.
Gyuri tiba-tiba menghentikan langkahnya setelah mendengar perkataan Kyuhyun, “Aku tahu alasan kau menciumku sore itu.”
Gyuri dengan terkejut segera berbalik dan berkata dengan cepat, “Ani, itu bukan salahmu. Kau harus melupakannya.”
“Bagaimana aku bisa lupa. Bukankah itu yang kedua kalinya?”
“Ne?” Gyuri heran.
“Itu adalah kedua kalinya aku dimanfaatkan untuk menghindari lelaki bernama Choi Jinhyuk.” Jelas kyuhyun tenang.
Gyuri tercekat. Dia tak tahu bagaimana bisa Kyuhyun bisa mengetahui itu semua. Bukankah Kyuhyun sama sekali tak dekat dengan Gyuri selama ini? Apalagi saat di universitas. Itu benar-benar membuat Gyuri terbelalak kaget.
“Apa maksudmu?” Tanya Gyuri ingin lebih mengerti.
Kyuhyun tersenyum seakan sudah sangat siap mengahadapi situasi ini, “Apa kau masih belum mengerti maksudku?” Kyuhyun menghela nafas, “Ada tujuan lain saat aku pertama kali bicara padamu waktu itu.”
Gyuri hanya terdiam.
“Bukan untuk sepupumu bernama Nicole yang terkenal itu, tapi untukmu. Kau kira mengapa aku sebagai pewaris utama perusahaan Appaku tiba-tiba pulang ke Negara ini? Kau kira untuk apa aku membangun rumah yang berlebihan ini? Semua untukmu Gyuri-ah. Aku hanya ingin bertemu denganmu. Aku ingin menjelaskan hal yang sebenarnya, namun aku hanya menunggu waktu yang tepat.” Jelas Kyuhyun.
“Geojitmal…” kata Gyuri pelan.
“Bukankah kau ingin tahu mengapa samapi saat ini aku tak menghubungi sepupumu? Itu karena aku tidak menyukainya, tapi aku menyukaimu. Itu sudah sejak dulu. Aku menyukaimu diam-diam tanpa sepengetahuan orang lain, namun nasibku tak semujur Choi Jinhyuk yang akhirnya bisa dekat denganmu, gadis termisterius di universitas. Mungkin hampir sama dengannya, aku juga melakukan hal-hal bodoh tanpa sepengetahuanmu hanya untuk membuat hidupmu lebih baik meski hanya hal kecil. Araso… aku tahu semua tentang kau dan Choi Jinhyuk. Araso..”
Gyuri masih terdiam berusaha mempercayai setiap kata-kata yang diucapkan Kyuhyun meski sulit.
“Mianhae… Jeongmal mianhae karena aku selalu bersembunyi dibelakangmu seperti penguntit yang aneh. Tapi satu hal yang harus kau tahua, aku sangat senang saat mendengat gadis berbakat bernama Park Gyuri bekerja dalam perusahaan Appaku. Karena dengan begitu aku bisa memulai ini semua.” Kyuhyun berhenti sejenak lalu berkata lagi, “Saranghae Gyuri-ah.”
Gyuri tak berkata apa-apa. Dia terlalu shock. Dia hanya bisa berjalan sedikit gontai menuju gerbang rumah Kyuhyun dan pulang. Meninggalkan Kyuhyun yang dipenuhi harapan.
***

Sudah satu minggu Gyuri menghindari Kyuhyun, meskipun bertemu di kantor, Gyuri tetap menghindar bagaimanapun caranya. Kali ini, lagi-lagi Gyuri dilanda kegelisahan lagi. Hampir setiap malam Gyuri tak bisa tidur lagi. Otaknya terlalu sibuk memikirkan Kyuhyun dan kata-katanya. Adegan ciumannya dengan Kyuhyun waktu itu seakan terus tergambar setiap kali Gyuri berkedip. Itu membuat Gyuri makin bertanya-tanya. Bukankah dia bukan tipe gadis yang akan mengurus masalah seperti ini? Bukankah dia akan melempar masalah seperti ini jauh-jauh jika memang dianggapnya tak penting? Apa Kyuhyun itu penting baginya? Gyuri hanya ingat terakhir kali dia merasakan ini saat dia tahu Jinhyuk menyukainya dan ternyata dia juga sangat menyukai Jinhyuk.
“Apa aku juga menyukai Kyuhyun?” gumam Gyuri.
Belum lagi Kyuhyun selalu mengiriminya pesan hampir setiap hari, hanya untuk menanyakan keadaan Gyuri saat ini. Dan berkali-kali meminta maaf jika kelakuannya ini menyiksa Gyuri.
Namun dia segera berpikir, bahwa dia tak mau lagi merasa menyesal seperti waktu itu. Dia tak mau lagi dibuat seperti orang bodoh dengan masalah seperti ini lagi. Lagipula Gyuri berpikir dia takkan jatuh hati pada orang lain secepat ini. Dia tak mungking melupakan Jinhyuk secepat itu. Bukankah setahun ini Gyuri masih selalu memikirkan Jinhyuk. Gyuri benar-benar dilanda kegundahannya.
***

H`ri ini, adalah hari terpenting bagi Gyuri. Setelah du minggu, keputusannya berubah total. Hati dan pikirannya tak mau lagi mengikuti egonya. Gyuri berubah. Berubah 180 derajat. Dia meyakini setelah akhir-akhir ini tak bertemu Kyuhyun, ia merindukannya. Dia bahkan tak memikirkan Jinhyuk lagi. Meski dia sendiri agak aneh merasakan semua ini, tapi sekarang dia yakin justru dia tak ingin menyesal untuk yang kedua kalinya. Dia sudah membiarkan dirinya tenggelam dalam kehidupan cintanya yang selama ini tak pernah ia hiraukan.  Dia hanya berpikir, bukankah yang membuatnya gundah tahun lalu karena dia menyukai Jinyuk, berarti sekarang dia menyukai Kyuhyun karena dia juga dibuat gundah olehnya.
Gyuri sedang terburu-buru menuju bandara. Kyuhyun baru saja memberi pesan terkahirnya. Dia memutuskan kembali ke Inggris karena tujuannya di korea tak mungkin lagi dicapai, yaitu Gyuri. Gyuri berdebar dan sedikit sesak saat membacanya, itulah yang membuatnya berubah pikiran. Seperti saat Jinhyuk memberinya pesan di kursi taman itu.
Keberangkatan pesawat yang dinaikki Kyuhyun tinggal 15 menit lagi. Setelah sampai di bandara gyuri berlari-lari kesana kemari. Kali ini dia benar-benar takut kehilangan setengah hatinya lagi.
Saat waktu menunjukkan kurang 5 menit, Gyuri masih tak menemukan Kyuhyun, Gyuri mulai putus asa. Dia berjalan gontai ke gerbang keluar bandara. Saat waktunya tiba, pesawat jurusan London sudah berangkat melewati langit diatas Gyuri berjalan.
Gyuri terlalu sedih hingga tak sanggup menangis. Saat itu juga dia berpikir bahwa, dia memang gadis yang aneh, yang selalu menyesal dengan keputusan yang dia ambil. Seharusnya dia tetap menutup mata. Dia tak sadar di sudah membuka mata bahkan hatinya pada Kyuhyun.
Gyuri menuju rumah Kyuhyun untuk sekedar mengingatnya untuk terkahir kali. Melihat kursi-kursi taman yang terjajar rapi di jalan aspal sebelum memasuki rumah Kyuhyun. Gyuri duduk di salah satunya dan meratapi nasibnya.
Gyuri mulai meneteskan air mata sekarang sambil bergumam, “Seharusnya aku tetap pada pendirian awalku.”
Tiba-tiba sebuah suara menjawabnya, “Bahkan untukku?”
Gyuri menoleh dan melihat Kyuhyun tenagh  berdiri di samping kursinya sambil tersenyum puas.
“Kyuhyun?” Gyuri terkejut.
Kyuhyun terus ternyum, terlihat begitu bahagia.
“bagaimana kau bisa ada disini?”
“Mianhae… aku tak benar-benar menyerah untuk mendapatkanmu. Aku sudah mengira kau memang juga menyukaiku, aku hanya membantumu mengungkapkan perasaanmu. Saranghae Gyuri-ah.”
Kali ini gyuri tak mau menyesal lagi dan segera berdiri dan berhambur memluk Kyuhyun. “Na ddo saranghae. Jeongmal saranghae.”
“Teruslah tutup matamu hingga kau tak bisa lagi melihat masa lalumu dan hanya bisa mendengarmu yang akan selalu berada disisimu. Teruslah tutup matamu untukku.” Kyuhyun mempererat pelukannya.
THE END

5 komentar:

  1. i love this so much !!!
    please keep doing Kyuhyun and Gyuri fics more..
    i have been shipping them for a long time..
    i really2 happy when i saw this..
    authornim thank you for making this fics! =')

    BalasHapus
  2. you're welcome... ^^ thanks for read ^^
    by the way where are you come from? you can read my Indonesian fanfic but your comments are english?

    BalasHapus
    Balasan
    1. i'm from Malaysia....
      negara jiran kamu~ hehehe

      Hapus
    2. Im from Malaysia...
      Negara jiran kamu... hehe

      Hapus
    3. oh nice to know you then ^^

      Hapus